Share

Bab 18. Bubur Pembalasan

"Sudahlah Wit, lagian masih untung ada yang mau sama anak angkat itu. Ibu sih gak masalah sama Sara karena yang penting Ravi tetep ngasih uang balas budinya, cuman kalau si Sara udah coba ngalangin awas aja!"

"Ya, Wita tahu Bu, tapi ...."

Terdengar hening sejenak.

"Tapi apa?"

"Wita suka Bu sama Mas Ravi. Kenapa sih Ayah gak mau jodohin Wita aja?"

"Wita! Syut! Nanti ada yang dengar!"

"Iya, gue dengar Bu, nih dari tadi udah kayak cicak. Nemplok di pintu," gumamku pelan menyahut dari luar kamar.

Aku menghela napas mendengar percakapan Bu Gea dan Wita. Hari ini aku diminta membuat bubur oleh Ibu. Namun, ketika aku mau memberikannya, telingaku malah menangkap pembicaraan aneh ini dan kuputuskan untuk diam di balik pintu. Menguping.

Sebenarnya, aku tahu pernikahan memang mewajibkan seorang perempuan untuk beradaptasi dengan keluarga suaminya. Sudah semestinya aku harus mencoba akrab dengan Wita dan Bu Gea, tapi setelah kejadian hari ini aku sangsi sikapku akan tetap sama. Rasa hormatku pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status