Share

47. Percintaan Vanth dan Sia

“Yang kuinginkan?” Vanth menaikkan kedua alis matanya yang hitam lebat menawan. “Inilah yang kau inginkan, Galexia Pandora.”

“Apa maksudmu? Kau bicara seolah-olah aku mengingat semua masa laluku. Apa kau—”

Vanth mencium bibir Sia, menghentikan semua aliran darah di tubuh Sia kecuali di kepalanya. Tubuh Sia tidak bergerak sama sekali, masih dikendalikan oleh Vanth sepenuhnya. Hanya kedua mata Sia yang mengerjap-ngerjap karena terkejut.

Vanth bicara di depan bibir Sia, masih bisa melihat bibir wanita itu bergetar. “Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, Galexia.”

Kembali melakukan hal yang sama, Vanth menggigit lembut bagian bawah bibir Sia. Melakukannya lagi dan lagi, sementara Sia hanya bisa diam. Untuk kali keempat, Sia baru bisa menikmati sensasinya dan mengikuti alur ciuman Vanth.

Sia seakan lupa siapa yang dicintainya, siapa yang dipujanya, siapa yang selalu ada untuknya

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status