Share

Pertanyaan Aneh Di Parkiran Mall

“Kalau besok-besok bapak berubah pikiran, masih bisa, loh, pak” ucapku pada pak Ferdian. Dia sedang sibuk mencari kunci motor di tas hitamnya.

Setelah selesai membahas banyak hal termasuk tugas-tugasku di kampus, mas Ian pamit pulang duluan karena masih ada janji dengan mbak Hara. Kami berdua masih tinggal sebentar di kafe lalu akhirnya memutuskan untuk pulang setelah pak Ferdian sudah mulai terlalu dalam menjelaskan tugasku. Dia bahkan membuatkanku PPT.

“Muffin...kamu lihat kunci motor tidak?” tanyanya tidak menghiraukan ucapanku.

Aku hanya menggelengkan kepala.

“Sepertinya ketinggalan di kafe. Kamu mau tunggu di sini saja. Biar aku yang kesana. Kamu pakai kipas portabel ini kalau kepanasan. Tadi baru kubeli buat kamu. Aku sering lihat kamu kepanasan kalau habis lari ke sana kemari sambill bawa-bawa makethmu” ucapnya manis sambil memberikan kipas juga permen karet.

Ingin kupeluk saja rasanya pria ini tapi dia sudah keburu pergi setelah memberantakkan poniku. Melihat bagaimana ra
Mayht

Dia sebagi manusia normal tidak mungkin tidak pernah sedikit pun terbersit di hatinya. Kalau pun pernah, bagaimana dia bisa meredamnya? Apalagi jika saat bersamaku? Pernahkah saat kami sedang bersama. dia melihatku dengan hati yang sedang berhasrat... *Muffin si OVerthinking* *Btw, fun fact, Author sengaja mencampur "saya" dan "aku" ketika Ferdian dan Muffin berbincang. Itu menandakan bahwa masih ada gap antara mereka. Masih agak kaku. Mengingat usia dan pengalaman hidup mereka masing-masing. Muffin belum pernah pacaran dan Ferdian dengan perceraiannya. Mereka masih saling menyesuaikan diri di samping cinta tulus mereka*

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
AYAM HITAM
kak update kapan? lama amat wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status