Beranda / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

Share

I Love You, Mr. Devil!
I Love You, Mr. Devil!
Penulis: Black Aurora

1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-09 00:53:24

"Aaahhh!!"

Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit.

Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya.

Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya.

"Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona.

Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target.

Dapat!!

Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari.

Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf.

What a perfect acting!

"Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal.

Penerbangan ini adalah penerbangan Internasional dengan destinasi Jakarta - Milan, yang diisi oleh penumpang yang tentu saja sebagian besar bukan WNI, termasuk 'Sang Target' kali ini.

"Apa Nona baik-baik saja?" Lelaki berusia tiga puluhan itu bertanya dengan sorot penuh perhatian.

Tak kan ada lelaki normal mana pun yang tidak akan terpengaruh melihat seraut wajah cantik dengan tubuh berlekuk indah yang jatuh ke pangkuannya, bagaikan bidadari yang jatuh dari surga.

Amanda tersenyum lemah, yang tentu saja masih bagian dari acting-nya. "Saya tidak apa-apa. Sekali lagi maafkan saya..." lalu ia pun mengayunkan tubuh limbungnya untuk melangkah perlahan menuju ke toilet pesawat.

Sudut bibir Amanda yang terpulas lipstik maroon melekuk naik, ketika ia melirik lelaki targetnya itu tengah melepaskan seat belt dengan terburu-buru, lalu berdiri dari kursinya untuk menyusul Amanda.

'Sure. Nobody can resist me,' pikir Amanda sambil menyeringai angkuh.

Kecuali si Gevan bodoh yang memilih wanita yang bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.

Setiap kali mengingat mantan pacar yang telah mencampakkannya itu, Amanda pun seketika merasa meradang.

Ia benar-benar tidak terima dan gusar membayangkan betapa menyebalkannya berada di posisi yang tertolak, padahal selama ini dialah yang terbiasa menolak laki-laki.

Cih. It's his lost then.

Lagipula, sesungguhnya Amanda memang sudah tidak terlalu mencintai mantannya itu. Ia mendekati Gevan hanya karena bosnya Max yang menyuruhnya.

Gevan adalah CEO Samudra Corp., perusahan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Max berpikir jika Amanda berhasil menikahi lelaki itu, maka mereka akan menggandeng perusahaan Gevan sebagai sekutu yang sangat berguna, terutama untuk menyadap berbagai informasi penting melalui teknologi telekomunikasi.

Amanda kembali melirik Sang Target yang kini telah berada begitu dekat dengannya. Sang Target yang harus ia tangani atas perintah Max.

"Nona..."

Amanda merasa sesuatu menyentuh lembut lengannya.

Wanita itu pun menoleh, dan pura-pura terkejut ketika melihat lelaki bersurai coklat terang itu telah berdiri di belakang tubuhnya, begitu dekat dan samar tercium aroma parfum mahal yang menguar lembut.

"A-anda?" Amanda mengerjap-kerjapkan netra zamrudnya seakan terkejut.

Lelaki itu tersenyum. Well, lumayan tampan juga targetnya kali ini.

Jika saja Amanda tidak perlu mencuri flash disc yang berada di sakunya dan seandainya lelaki ini bukan psikopat, mungkin Amanda akan mengajaknya bersenang-senang setibanya mereka di Milan nanti.

"Maaf, saya lihat anda sepertinya sedang mengalami masalah kesehatan? Kebetulan saya adalah seorang Dokter, mungkin jika Nona mengijinkan saya akan memeriksa kesehatan Anda," tuturnya sopan.

Amanda berdecih dalam hati. 'Ya, aku juga tahu kalau kau seorang Dokter, Enzio Morelli! Dokter gila yang juga pembunuh berantai sekaligus penjual organ tubuh ilegal!

Ck! Pasti sekarang ia sedang memindaiku, sambil mengira-ngira berapa juta dollar yang akan ia raup dengan organ-organ yang berada di dalam sana!'

Namun Amanda yang sudah terlatih untuk bersikap sesuai dengan perannya, hanya menyunggingkan senyum gembira.

"Anda Dokter? Benarkah? Aah, kebetulan sekali, sudah beberapa minggu ini kepalaku sangat sakit dan itu membuat tubuhku limbung," tutur Amanda.

Selama beberapa menit mereka berbincang di lorong dekat toilet, dan kemudian kembali ke tempat duduk setelah seorang pramugari menegur mereka dengan sopan agar kembali duduk karena pesawat akan segera mendarat.

Ekspresi datar namun penuh kepuasan terpancar saat ia kembali duduk di kursi kelas bisnis.

Flash disc yang ia curi telah aman tersimpan di dalam bra-nya, dan Amanda telah bertukar nomor ponsel dengan Enzio Morelli untuk acara kencan besok.

Haha. Ini mudah sekali.

Max pasti akan sangat puas dengan kinerja Amanda sebagai agent lapangan baru dengan kodenya sendiri bernama Agent Peacock.

Sebelumnya tugas Amanda benar-benar remeh, bahkan ia sama sekali tidak merasa seperti agen rahasia / mata-mata yang diperkerjakan oleh PBB.

'Ah, pesawat sedang landing. Akhirnya... Milan, I'm coming!' Pekik Amanda dalam hati dengan gembira.

Well, jangan salah. Tentu saja ia cinta Indonesia karena setengah darahnya berasal dari negara itu.

Namun Milan memberinya banyak pengalaman. Sebagai supermodel, dan juga sebagai agen rahasia.

Dengan wajah yang berseri-seri, Amanda menatap jendela yang memperlihatkan pemandangan Malpensa International Airport, Milan.

Namun Amanda sama sekali tidak menyadari kalau sesosok misterius dengan sepasang mata abu-abu gelap dan rambut hitam sepekat malam tanpa bintang, telah memandangi dirinya sejak tadi.

Wajah yang sangat tampan dengan penampilan maskulin itu duduk sejejer dengan kompartemen Amanda.

Senyum memikat yang terukir di bibir lelaki itu sangat dalam dan penuh makna, seakan mampu menelanjangi setiap object yang ia perhatikan dengan intens bagai ilmuwan gila yang sedang mengamati preparat di balik mikroskop.

Lelaki itu merekam setiap gerakan, setiap senyum, bahkan setiap nafas Amanda yang membuat bagian dadanya yang seksi itu bergerak lembut di dalam otaknya.

Lelaki itu bahkan membayangkan bagaimana jika wanita cantik dengan kulit keemasan itu berada di ranjang bersamanya.

Mendesah dan mengerang dengan suara yang menggairahkan karena sentuhannya.

'Belum saatnya,' batin pria itu sambil menyeringai. 'Aku akan bersabar hingga waktu dan keadaan yang akan membuatmu berada di dalam penjara cinta, Amanda Almira Wrighton!'

***

Amanda berontak sekuat tenaga, namun ia kalah kuat.

Kedua tangannya berada dalam cengkraman satu tangan Enzio Morelli, sementara tangan satu lagi lelaki itu mencekik lehernya. Kedua kaki Amanda pun dihimpit oleh paha besar lelaki psikopat itu, hingga ia tak bisa berkutik.

Mungkin sebentar lagi lehernya akan patah, dan Dokter psycho ini pun bisa mengambil organ tubuhnya secara cuma-cuma. Sialan!!

Amanda ingin berteriak meminta tolong, namun pita suaranya ikut tercekik oleh tangan besar Enzio.

Yah, apa boleh buat. Mungkin sampai di sini umurnya.

Hahhh, damned!! Padahal besok Amanda harus tampil di Milan Fashion Week!

Oke, kalau begitu dia akan menjadi mati dan menjadi hantu yang gentayangan menakut-nakuti Enzio dan ikut menjadi salah satu model di pagelaran itu!

Awas kau, Enzio laknat!

Mata hijau zamrud itu seakan telah kehilangan cahayanya dan perlahan mulai menutup, seiring dengan pasokan oksigen yang makin terasa menipis akibat tercekik.

Sesaat ketika sedikit lagi kesadaran Amanda akan hilang, tiba-tiba saja ia merasakan cekikan kuat di lehernya telah menghilang, berbarengan dengan himpitan serta cengkeraman di tubuhnya.

Seketika Amanda pun merosot jatuh ke lantai.

Buugh!!! Braaakk!! Duuugh!!!

Sayup-sayup di antara ambanh batas kesadarannya, Amanda mendengar suara hantaman perkelahian.

Siapa yang menyelamatkannya? Apakah itu Max??

Tidak. Tidak mungkin. Max sangat jarang turun ke lapangan.

Benar-benar sial. Amanda tidak menyangka jika Enzio akan menyadari kalau flash disc yang berisi data-data kejahatannya telah menghilang, dan lelaki itu pun langsung mencurigai dirinya.

Bahkan Amanda sama sekali tidak curiga ketika Dokter gila itu meminta bertemu di bagian airport yang sepi, lalu tiba-tiba saja menarik tubuhnya masuk ke dalam gudang entah apa ini.

Aaahh! Sepertinya Amanda terlalu menyepelekan tugas yang terlihat mudah baginya, namun ternyata tidak semudah yang dikira.

Ada banyak faktor X yang membuat tugas lapangan unpredictable.

Perlahan Amanda pun membuka matanya.

Enzio Morelli, si Dokter psycho itu telah terjengkang di lantai dengan wajah penuh darah, dan seseorang yang berdiri di sampingnya terus melayangkan satu kakinya untuk menendang tubuh yang sudah tak berdaya itu berkali-kali.

Amanda berkedip dua kali, lalu ia pun melebarkan kedua matanya ketika melihat wajah familier yang telah menyelamatkan hidupnya.

Dia... si pelukis???

Pelukis yang tak sengaja Amanda temui ketika ia sedang berolah raga di taman Parco Sempione di Milan beberapa minggu yang lalu!

Saat itu Amanda-lah yang pertama kali menghampirinya dan mengajak berkenalan, karena merasa tertarik dengan aura Indonesia yang terlihat di wajah tampan pelukis itu, meskipun warna matanya abu-abu gelap.

Bahkan setelahnya mereka tidak saling berkomunikasi lagi, karena memang sengaja tidak saling menukar nomor ponsel.

Mereka hanya berbincang santai dan kasual sebagai sesama Warga Negara Indonesia yang berada di negeri asing, tanpa ada maksud apa pun di baliknya.

Amanda hanya bisa terpaku melihat lelaki itu yang masih saja menendangi Enzio dengan membabi-buta, hingga akhirnya ia pun memaksakan sebuah suara lirih dan terbata keluar dari tenggorokannya, meskipun terasa nyeri luar biasa.

"He-hentikan... dia bisa... mati..."

Seakan tersadar, lelaki itu pun menghentikan penyiksaannya kepada Enzio, lalu diam dan menatap Amanda.

Langkah kakinya begitu menakutkan sama sepert ekspresi dingin di wajah lelaki itu ketika ia mendekati Amanda yang masih terengah-engah duduk di lantai.

"Apa kamu baik-baik saja, Amanda?"

Amanda sedikit terkejut karena suara yang keluar dari mulut si pelukis itu begitu lembut, berbanding terbalik dengan bajunya yang penuh darah Enzio dan netra gelapnya yang pekat tak berdasar.

Lelaki itu jongkok dan mengelus rambut panjang Amanda, merapikan poninya yang berantakan.

Amanda memandangi otot lengannya yang tercetak jelas di kaus berkerah V lengan pendek yang ia kenakan, lalu bergidik.

'Siapa dia? Kenapa lelaki ini bisa dengan mudah mengalahkan Enzio yang memiliki kemampuan bela diri hebat?'

'Dia pasti bukan cuma pelukis,' Amanda pun menyimpulkan dalam hati. 'Auranya terlalu dominan dan dingin dibandingkan saat pertama kali kami bertemu.'

Entah kenapa, feeling Amanda mengatakan kalau hidupnya akan semakin kacau setelah bertemu dengan lelaki misterius ini.

Tapi paling tidak, untuk sekarang ia masih hidup.

Maka masih dengan terbata, Amanda pun kembali mengeluarkan suaranya yang masih terdengar serak.

"A-aaku ba-baik-baik sa-ja... Terima kasih untuk... bantuanmu, Kairo."

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Baba Hepi
Bianca?! kau, disini?...
goodnovel comment avatar
Bianca
aish keren
goodnovel comment avatar
Prita Anindya
baru baca dan spt biasa keren banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • I Love You, Mr. Devil!   Catatan Author (Gratis)

    Haai ❤️ Happy ending nggak harus selalu gegap gempita penuh bahagia ya. Bisa jadi seperti Kairo, yang akhirnya bahagia karena bisa kembali bersatu dengan Amanda di alam yang sama. Kepuasan karena telah hidup dengan mengutamakan cinta, itu juga the happiest ending untuk menutup sebuah cerita. Dan buat kalian semua, terima kasih karena telah menjadi bagian dari perjalanan serta petualangan Kairo-Amanda di manca negara ❤️❤️❤️ Sayangi keluarga, teman dan orang-orang yang mencintai kamu, karena mereka harta yang sangat berharga di dunia ini. It's author here, signing off. ********* THE END *********

  • I Love You, Mr. Devil!   131. Beautiful Life (End)

    "You either die young not knowing your future, or die old remembering your past." (Unknown)Prepare your heart, and let's enjoy the ride.***Tiga pasang mata memandangi seorang lelaki tua di hadapan mereka sambil membelalak lebar. Tak ada kata yang terucap dari bibir mereka, karena masing-masing berusaha untuk mencerna cerita masa lalu yang begitu mencengangkan untuk didengar."Jadi, dulu Mommy adalah seorang agen rahasia? Dan Daddy dulu adalah pimpinan geng mafia?!" Seru lelaki muda berparas sangat tampan itu sambil memandang Ayahnya. Ya ampun, rasanya masih sangat sulit dipercaya!!Si lelaki tua itu menatap putranya dengan senyum terkulum di bibir. Putra yang sangat mirip dengannya di waktu muda. "Unbelievable, hm? Tapi itu benar, Keenan. Begitulah cerita bagaimana Daddy bisa bertemu dengan Mommy kalian, jatuh cinta, berpetualang bersama dan akhirnya memiliki kalian semua," ucap Kairo Aldevara, sang lelaki tua itu kepada ketiga buah hatinya dengan tatapan lembut penuh kasih.Kee

  • I Love You, Mr. Devil!   130. The Next Generation

    Sam pun seketika terdiam mendengar perkataan Tuannya yang di luar perkiraan itu. Dan metika ia hendak membuka mulut untuk bertanya, Kairo telah lebih dulu kembali bersuara."Dario, kamu juga kubebaskan. Sampaikan kepada semua rekan-rekan Black Wolf, bahwa Kairo Aldevara telah membubarkan organisasi itu, dan kuharap semuanya mau mengerti dan hiduplah di jalan yang bersih dan benar mulai saat ini." Kairo bahkan telah menyebut anggota Black Wolf dengan sebutan 'rekan' karena rasa hormatnya."Sam dan Dario, tolong aturlah agar semua rekan kita mendapatkan kompensasi masing-masing tiga ratus juta untuk memulai kehidupan yang baru. Sedangkan untuk kalian berdua, aku sendiri yang akan memberikan kalian kompensasi yang lebih besar, meskipun mungkin masih tak sebanding dengan jasa dan pengorbanan kalian selama ini."Dario mengangguk tenang, meskipun hatinya serasa tak karuan mendengar kabar yang sangat tiba-tiba ini. "Baik, Tuan. Terima kasih atas penghargaannya," ucap lelaki yang memiliki

  • I Love You, Mr. Devil!   129. The Real Adventure Begins

    "Amanda!"Manik hijau cemerlang itu pun menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya dengan intonasi ceria.Seorang lelaki bertuxedo hitam dengan tubuh tinggi dan rambut pirang gelap tersenyum dan berjalan ke arahnya. Lelaki bernetra sebiru langit itu menggandeng mesra seorang wanita dengan gaun peach lengan pendek yang menjuntai hingga semata kaki. Rambut ikal lembut kemerahan yang tergerai sepanjang punggungnya membuat wajahnya yang putih terlihat makin bersinar dalam sapuan make up tipis."Selamat atas pernikahanmu ya!""Adam?!" Sontak Amanda pun berseru gembira melihat sepupunya, Adam James Wrighton dan istrinya Flora yang juga hadir di pesta pernikahannya.Ya, hari ini adalah pesta pernikahan Amanda dan Kairo, yang hanya berselang tiga hari sejak kedatangan mereka ke Indonesia. Kairo sengaja memberikan pesta pernikahan kejutan yang sama sekali tidak disangka oleh Amanda.Lelaki yang kini telah menjadi suaminya itu berkonsultasi lebih dahulu dengan Daddy Nicholas untuk m

  • I Love You, Mr. Devil!   128. The Motherland

    Amanda hanya bisa cemberut ketika Kairo kembali mengurungnya di kamar, setelah peristiwa Max yang tiba-tiba datang ke penthouse mereka tanpa sepengetahuan Kairo sebelumnya. Meskipun Kairo memang tidak jadi pergi meninggalkannya untuk mengurus pekerjaan, namun tetap saja Amanda mengira kalau Kairo akan tetap pergi namun kali ini akan mengajaknya serta, karena takut Amanda berbuat yang tidak-tidak lagi.Wanita bersurai coklat itu pun lagi-lagi hanya bisa mengeluarkan desahan lelah, melihat kekasihnya yang sedang menunduk di atas meja kerja, menyelesaikan serta mempelajari beberapa dokumen penting. Karena kedatangan Max yang membuatnya kesal, maka Kairo memutuskan untuk membawa semua pekerjaannya ke kamarnya di Penthouse. Dia tidak akan memberikan kesempatan kepada calon istrinya yang nakal itu untuk membawa-bawa mantannya yang lain, untuk melakukan hal absurd dengan dalih ngidam.Tadi saja rasanya Kairo sudah ingin sekali meninju wajah Max yang menyebalkan itu jika saja Amanda tidak

  • I Love You, Mr. Devil!   127. The Naughty Preggy Mommy

    "Ha-Hai, Ling-Ling." Sam meneguk salivanya dengan gugup, kala dengan terpaksa ia harus titah Sang Ratu alias Amanda untuk melakukan video call dengan kekasihnya yang berada nun jauh di Shanghai.Masalahnya, ia sangat malu. Selama ia bertugas sebagai ajudan Kairo Aldevara sang pemimpin Black Wolf, pria muda itu terbiasa berpenampilan dingin, datar dan tanpa emosi. Dan kini calon istri pemimpinnya itu malah meminta dirinya untuk bermesra-mesraan dengan sang kekasih di hadapan semua orang?!Matilah saja kau, Sam!!Hati Sam mencelos ketika melihat wajah Ling-Ling yang sangat cantik terpampang nyata di layar ponselnya. Hari ini wanita bermata sipit itu menggelung rambut hitam panjangnya ke atas membentuk bun yang imut. Helai-helai anak rambut jatuh membingkai wajahnya, pipinya yang halus dan putih terlihat merona."Sam! Kejutan sekali kamu tiba-tiba menelepon seperti ini," ungkap Ling-Ling riang. Sam menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ya, biasanya Sam hanya berani menelepon paca

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status