I Love You, Mr. Devil!

I Love You, Mr. Devil!

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-12
Oleh:  Black AuroraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
132Bab
5.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

**Spin-off dari novel The Seductive Revenge dan Marriage Partner** (Romansa, Petualangan, 21+) Siapa yang menyangka kalau Amanda Almira Wrighton, seorang supermodel kenamaan yang sedang berkiprah di Milan ternyata memiliki dua pekerjaan yang bertolak belakang : satu sebagai model yang dikagumi, dan satu lagi sebagai agen mata-mata rahasia yang bekerja untuk PBB? Dan bagaimana bila ternyata kriminal yang ingin ia tangkap ternyata adalah seseorang yang selalu berada di dekatnya? Yaitu orang yang selalu membantunya dalam misi, berulang kali menyelamatkannya, dan diam-diam mencintainya. Kairo Aldevara, seseorang yang memiliki masa lalu yang brutal dan kelam, namun dengan sikapnya yang cuek dan santai telah berhasil mengecoh Amanda, membuatnya terperosok hingga pada akhirnya menyerah dan mengatakan, "I Love You, Mr. Devil..." *** visual karakter dapat dilihat di Instagram @blackauroranovels

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

"Aaahhh!!"

Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit.

Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya.

Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya.

"Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona.

Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target.

Dapat!!

Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari.

Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf.

What a perfect acting!

"Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal.

Penerbangan ini adalah penerbangan Internasional dengan destinasi Jakarta - Milan, yang diisi oleh penumpang yang tentu saja sebagian besar bukan WNI, termasuk 'Sang Target' kali ini.

"Apa Nona baik-baik saja?" Lelaki berusia tiga puluhan itu bertanya dengan sorot penuh perhatian.

Tak kan ada lelaki normal mana pun yang tidak akan terpengaruh melihat seraut wajah cantik dengan tubuh berlekuk indah yang jatuh ke pangkuannya, bagaikan bidadari yang jatuh dari surga.

Amanda tersenyum lemah, yang tentu saja masih bagian dari acting-nya. "Saya tidak apa-apa. Sekali lagi maafkan saya..." lalu ia pun mengayunkan tubuh limbungnya untuk melangkah perlahan menuju ke toilet pesawat.

Sudut bibir Amanda yang terpulas lipstik maroon melekuk naik, ketika ia melirik lelaki targetnya itu tengah melepaskan seat belt dengan terburu-buru, lalu berdiri dari kursinya untuk menyusul Amanda.

'Sure. Nobody can resist me,' pikir Amanda sambil menyeringai angkuh.

Kecuali si Gevan bodoh yang memilih wanita yang bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.

Setiap kali mengingat mantan pacar yang telah mencampakkannya itu, Amanda pun seketika merasa meradang.

Ia benar-benar tidak terima dan gusar membayangkan betapa menyebalkannya berada di posisi yang tertolak, padahal selama ini dialah yang terbiasa menolak laki-laki.

Cih. It's his lost then.

Lagipula, sesungguhnya Amanda memang sudah tidak terlalu mencintai mantannya itu. Ia mendekati Gevan hanya karena bosnya Max yang menyuruhnya.

Gevan adalah CEO Samudra Corp., perusahan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Max berpikir jika Amanda berhasil menikahi lelaki itu, maka mereka akan menggandeng perusahaan Gevan sebagai sekutu yang sangat berguna, terutama untuk menyadap berbagai informasi penting melalui teknologi telekomunikasi.

Amanda kembali melirik Sang Target yang kini telah berada begitu dekat dengannya. Sang Target yang harus ia tangani atas perintah Max.

"Nona..."

Amanda merasa sesuatu menyentuh lembut lengannya.

Wanita itu pun menoleh, dan pura-pura terkejut ketika melihat lelaki bersurai coklat terang itu telah berdiri di belakang tubuhnya, begitu dekat dan samar tercium aroma parfum mahal yang menguar lembut.

"A-anda?" Amanda mengerjap-kerjapkan netra zamrudnya seakan terkejut.

Lelaki itu tersenyum. Well, lumayan tampan juga targetnya kali ini.

Jika saja Amanda tidak perlu mencuri flash disc yang berada di sakunya dan seandainya lelaki ini bukan psikopat, mungkin Amanda akan mengajaknya bersenang-senang setibanya mereka di Milan nanti.

"Maaf, saya lihat anda sepertinya sedang mengalami masalah kesehatan? Kebetulan saya adalah seorang Dokter, mungkin jika Nona mengijinkan saya akan memeriksa kesehatan Anda," tuturnya sopan.

Amanda berdecih dalam hati. 'Ya, aku juga tahu kalau kau seorang Dokter, Enzio Morelli! Dokter gila yang juga pembunuh berantai sekaligus penjual organ tubuh ilegal!

Ck! Pasti sekarang ia sedang memindaiku, sambil mengira-ngira berapa juta dollar yang akan ia raup dengan organ-organ yang berada di dalam sana!'

Namun Amanda yang sudah terlatih untuk bersikap sesuai dengan perannya, hanya menyunggingkan senyum gembira.

"Anda Dokter? Benarkah? Aah, kebetulan sekali, sudah beberapa minggu ini kepalaku sangat sakit dan itu membuat tubuhku limbung," tutur Amanda.

Selama beberapa menit mereka berbincang di lorong dekat toilet, dan kemudian kembali ke tempat duduk setelah seorang pramugari menegur mereka dengan sopan agar kembali duduk karena pesawat akan segera mendarat.

Ekspresi datar namun penuh kepuasan terpancar saat ia kembali duduk di kursi kelas bisnis.

Flash disc yang ia curi telah aman tersimpan di dalam bra-nya, dan Amanda telah bertukar nomor ponsel dengan Enzio Morelli untuk acara kencan besok.

Haha. Ini mudah sekali.

Max pasti akan sangat puas dengan kinerja Amanda sebagai agent lapangan baru dengan kodenya sendiri bernama Agent Peacock.

Sebelumnya tugas Amanda benar-benar remeh, bahkan ia sama sekali tidak merasa seperti agen rahasia / mata-mata yang diperkerjakan oleh PBB.

'Ah, pesawat sedang landing. Akhirnya... Milan, I'm coming!' Pekik Amanda dalam hati dengan gembira.

Well, jangan salah. Tentu saja ia cinta Indonesia karena setengah darahnya berasal dari negara itu.

Namun Milan memberinya banyak pengalaman. Sebagai supermodel, dan juga sebagai agen rahasia.

Dengan wajah yang berseri-seri, Amanda menatap jendela yang memperlihatkan pemandangan Malpensa International Airport, Milan.

Namun Amanda sama sekali tidak menyadari kalau sesosok misterius dengan sepasang mata abu-abu gelap dan rambut hitam sepekat malam tanpa bintang, telah memandangi dirinya sejak tadi.

Wajah yang sangat tampan dengan penampilan maskulin itu duduk sejejer dengan kompartemen Amanda.

Senyum memikat yang terukir di bibir lelaki itu sangat dalam dan penuh makna, seakan mampu menelanjangi setiap object yang ia perhatikan dengan intens bagai ilmuwan gila yang sedang mengamati preparat di balik mikroskop.

Lelaki itu merekam setiap gerakan, setiap senyum, bahkan setiap nafas Amanda yang membuat bagian dadanya yang seksi itu bergerak lembut di dalam otaknya.

Lelaki itu bahkan membayangkan bagaimana jika wanita cantik dengan kulit keemasan itu berada di ranjang bersamanya.

Mendesah dan mengerang dengan suara yang menggairahkan karena sentuhannya.

'Belum saatnya,' batin pria itu sambil menyeringai. 'Aku akan bersabar hingga waktu dan keadaan yang akan membuatmu berada di dalam penjara cinta, Amanda Almira Wrighton!'

***

Amanda berontak sekuat tenaga, namun ia kalah kuat.

Kedua tangannya berada dalam cengkraman satu tangan Enzio Morelli, sementara tangan satu lagi lelaki itu mencekik lehernya. Kedua kaki Amanda pun dihimpit oleh paha besar lelaki psikopat itu, hingga ia tak bisa berkutik.

Mungkin sebentar lagi lehernya akan patah, dan Dokter psycho ini pun bisa mengambil organ tubuhnya secara cuma-cuma. Sialan!!

Amanda ingin berteriak meminta tolong, namun pita suaranya ikut tercekik oleh tangan besar Enzio.

Yah, apa boleh buat. Mungkin sampai di sini umurnya.

Hahhh, damned!! Padahal besok Amanda harus tampil di Milan Fashion Week!

Oke, kalau begitu dia akan menjadi mati dan menjadi hantu yang gentayangan menakut-nakuti Enzio dan ikut menjadi salah satu model di pagelaran itu!

Awas kau, Enzio laknat!

Mata hijau zamrud itu seakan telah kehilangan cahayanya dan perlahan mulai menutup, seiring dengan pasokan oksigen yang makin terasa menipis akibat tercekik.

Sesaat ketika sedikit lagi kesadaran Amanda akan hilang, tiba-tiba saja ia merasakan cekikan kuat di lehernya telah menghilang, berbarengan dengan himpitan serta cengkeraman di tubuhnya.

Seketika Amanda pun merosot jatuh ke lantai.

Buugh!!! Braaakk!! Duuugh!!!

Sayup-sayup di antara ambanh batas kesadarannya, Amanda mendengar suara hantaman perkelahian.

Siapa yang menyelamatkannya? Apakah itu Max??

Tidak. Tidak mungkin. Max sangat jarang turun ke lapangan.

Benar-benar sial. Amanda tidak menyangka jika Enzio akan menyadari kalau flash disc yang berisi data-data kejahatannya telah menghilang, dan lelaki itu pun langsung mencurigai dirinya.

Bahkan Amanda sama sekali tidak curiga ketika Dokter gila itu meminta bertemu di bagian airport yang sepi, lalu tiba-tiba saja menarik tubuhnya masuk ke dalam gudang entah apa ini.

Aaahh! Sepertinya Amanda terlalu menyepelekan tugas yang terlihat mudah baginya, namun ternyata tidak semudah yang dikira.

Ada banyak faktor X yang membuat tugas lapangan unpredictable.

Perlahan Amanda pun membuka matanya.

Enzio Morelli, si Dokter psycho itu telah terjengkang di lantai dengan wajah penuh darah, dan seseorang yang berdiri di sampingnya terus melayangkan satu kakinya untuk menendang tubuh yang sudah tak berdaya itu berkali-kali.

Amanda berkedip dua kali, lalu ia pun melebarkan kedua matanya ketika melihat wajah familier yang telah menyelamatkan hidupnya.

Dia... si pelukis???

Pelukis yang tak sengaja Amanda temui ketika ia sedang berolah raga di taman Parco Sempione di Milan beberapa minggu yang lalu!

Saat itu Amanda-lah yang pertama kali menghampirinya dan mengajak berkenalan, karena merasa tertarik dengan aura Indonesia yang terlihat di wajah tampan pelukis itu, meskipun warna matanya abu-abu gelap.

Bahkan setelahnya mereka tidak saling berkomunikasi lagi, karena memang sengaja tidak saling menukar nomor ponsel.

Mereka hanya berbincang santai dan kasual sebagai sesama Warga Negara Indonesia yang berada di negeri asing, tanpa ada maksud apa pun di baliknya.

Amanda hanya bisa terpaku melihat lelaki itu yang masih saja menendangi Enzio dengan membabi-buta, hingga akhirnya ia pun memaksakan sebuah suara lirih dan terbata keluar dari tenggorokannya, meskipun terasa nyeri luar biasa.

"He-hentikan... dia bisa... mati..."

Seakan tersadar, lelaki itu pun menghentikan penyiksaannya kepada Enzio, lalu diam dan menatap Amanda.

Langkah kakinya begitu menakutkan sama sepert ekspresi dingin di wajah lelaki itu ketika ia mendekati Amanda yang masih terengah-engah duduk di lantai.

"Apa kamu baik-baik saja, Amanda?"

Amanda sedikit terkejut karena suara yang keluar dari mulut si pelukis itu begitu lembut, berbanding terbalik dengan bajunya yang penuh darah Enzio dan netra gelapnya yang pekat tak berdasar.

Lelaki itu jongkok dan mengelus rambut panjang Amanda, merapikan poninya yang berantakan.

Amanda memandangi otot lengannya yang tercetak jelas di kaus berkerah V lengan pendek yang ia kenakan, lalu bergidik.

'Siapa dia? Kenapa lelaki ini bisa dengan mudah mengalahkan Enzio yang memiliki kemampuan bela diri hebat?'

'Dia pasti bukan cuma pelukis,' Amanda pun menyimpulkan dalam hati. 'Auranya terlalu dominan dan dingin dibandingkan saat pertama kali kami bertemu.'

Entah kenapa, feeling Amanda mengatakan kalau hidupnya akan semakin kacau setelah bertemu dengan lelaki misterius ini.

Tapi paling tidak, untuk sekarang ia masih hidup.

Maka masih dengan terbata, Amanda pun kembali mengeluarkan suaranya yang masih terdengar serak.

"A-aaku ba-baik-baik sa-ja... Terima kasih untuk... bantuanmu, Kairo."

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Margaretha Indrayani
dwg deg an seperti apa kesadisan kairo dan zachary
2025-05-21 23:14:46
0
user avatar
Margaretha Indrayani
kairo memang sekuat itu bermain gak ada habisnya.
2025-05-21 22:47:54
0
user avatar
Margaretha Indrayani
seru abis ceritanya, aku suka sambil ddg degan baca kelanjutannya
2025-05-16 22:08:13
1
user avatar
Prita Anindya
berasa nonton film action ini sihh
2025-04-23 20:13:10
1
user avatar
Bianca
weh makin seruu.upnya jg tiap hari,mantap thor
2025-04-21 21:03:32
1
user avatar
Prita Anindya
selalu seru dan bikin penasaran
2025-04-16 23:17:56
1
user avatar
Bianca
wuaaah babang kairo akhirnya muncul juga... makasih torrr 🫶🫶🫶
2025-04-13 18:13:12
1
132 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status