Home / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 105. The Party Highs

Share

105. The Party Highs

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-05-09 09:18:00

Suara rentetan senjata yang terdengar dari kejauhan membuat Nathan menghentikan pagutannya di bibir Amanda.

Lelaki itu mengangkat wajahnya dengan sikap waspada, menajamkan telinga untuk membaca situasi yang sedang terjadi di pulau pribadi miliknya.

"Chikuso (sial)!!" Umpatnya kesal sambil beranjak dari ranjang dan meraih cepat ponselnya yang tergeletak di meja.

"Apa yang terjadi?!" Bentaknya pada seseorang di telepon.

Raut tampan namun licik itu pun seketika berubah menegang. Ia melirik Amanda yang masih berada di atas ranjang, dan mendengus.

"Siagakan semua penjaga. Tembak mati orang yang masuk ke pulau ini siapa pun itu, terutama Kairo Aldevara dan Kaivan Alvarino," titahnya sebelum menutup telepon.

Nathan barusan berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti Amanda, namun wanita itu bisa mendengar kalau Nathan juga menyebut nama Kairo dan Kaivan!

Apa itu artinya mereka ada di Pulau ini??

Jantung Amanda serasa berdebar penuh antisipasi.

Semoga saja perkiraan itu benar!
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • I Love You, Mr. Devil!   1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

    "Aaahhh!!" Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit. Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya. Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya. "Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona. Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target. Dapat!! Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari. Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf. What a perfect acting! "Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal. Penerbangan ini adalah penerbangan Internasiona

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   2. The Boss

    Mungkin karena masih shock, hanya beberapa detik kemudian Amanda pun pingsan.Ia bahkan sama sekali tidak sadar ketika Kairo mengangkat tubuhnya dari lantai dan membawanya keluar dari gudang tempat Enzio menyekap Amanda."Siapkan mobil!" Perintah lelaki bersurai legam itu kepada pria muda yang berdiri menunggunya di depan pintu gudang. Pria itu mengangguk hormat, lalu sekilas melirik penuh rasa ingin tahu kepada wanita yang berada di dalam dekapan Tuannya.Kairo membungkukkan badannya saat memasuki mobil Rolls Royce. Ia memasukkan tubuh Amanda perlahan untuk didudukkan di kursi bagian belakang. Lalu dengan setengah tubuh yang masih berada di luar mobil, ia menatap lelaki muda yang berada di bagian kemudi depan."Sam, apa barang-barang Amanda sudah dibawa semua?" Sam mengangguk kecil. "Sudah, Tuan. Koper Nona Amanda sudah aman di bagasi," sahutnya.“Bagus,” tukas Kairo puas, lalu ia pun ikut masuk ke dalam mobil untuk duduk di samping Amanda.Maniknya lekat menatap wajah cantik yang

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   3. The Mission Has Not Been Completed

    Max menggigit sandwich daging asapnya sambil menatap lekat layar laptop di depannya. Ia sedang serius memeriksa flash disc yang berhasil diambil Amanda dari Enzio Morelli, dan mengirim seluruh isinya ke dalam e-mail. Max menghela napas lelah, namun tidak berhenti mengunyah sandwich yang dibuatkan Amanda untuknya. Bukti kuat untuk menjerat Enzio sudah ia pegang sekarang, meskipun Max sudah kehilangan jejak Dokter psikopat itu.Seluruh anak buahnya sudah dikerahkan untuk mencari Enzio Morelli. Namun Dokter gila itu hilang tanpa jejak seperti lenyap ditelan bumi. Mungkin ia sedang bersembunyi, sejak menyadari kalau flash disc yang berisi rekam jejak kejahatannya berupa pembunuhan serta data perdagangan organ tubuh ilegal telah menghilang. Well, Max sebenanarnya tidak terlalu cemas dengan menghilangnya penjahat itu. Toh, orang-orangnya yang bekerja di bawah organisasi The Golden Badges adalah orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa, selama ini tak sulit bagi mereka untuk mene

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   4. The Masquarade Party

    Kairo menelisik perlahan penampilan Amanda dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan penuh kekaguman.Wanita itu sangat memukau dengan gaun merah menyala yang membuat kulit lembutnya yang keemasan terlihat semakin berkilau. Bagian atas gaun yang sangat ketat menyerupai bustier, memperlihatkan lengan yang ramping serta pundak yang indah. Kairo menatap tulang selangka di bawah leher Amanda yang menyembul dengan cantik, membayangkan keinginnya ia memberikan tanda kepemilikan di sana. Lalu pandangan lelaki itu pun turun hingga ke bagian dua aset Amanda yang terlihat sangat menggiurkan, bulat dan padat, membuat Kairo meneguk kasar salivanya. Aaarggh... Amanda membuat sekujur tubuhnya terasa panas dan gerah!Pandangan dari netra abu gelap itu semakin turun hingga ke perutnya yang datar dan pinggangnya yang sempit membuatnya mereka-reka sekecil apa pusarnya. 'Suatu saat aku akan melihat dan menjilatinya sampai puas,' batin Kairo sambil menyeringai.Tatapannya pu lalu berakhir di ba

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   5. The Chase

    Bab 5 : The Chase'Ini tidak bisa dibiarkan,' batin Max geram melihat Amanda yang sedang berdansa tango dengan seorang lelaki asing yang memakai topeng hijau tua.'Siapa lelaki itu? Kenapa Amanda memilih berdansa dengan orang asing dibandingkan denganku?Bukankah dia adalah pasanga kencanku malam ini?!'Max sendiri tidak merasa bahwa apa yang dilakukan Amanda sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dia lakukan dengan gadis pirang tadi.Tanpa berpikir panjang, Max pun mulai melangkahkan kakinya untuk menarik Amanda menjauh. Namun baru selangkah kakinya berjalan, terdengar suara ledakan keras yang membuat situasi kacau balau dan jeritan-jeritan sontak membahana di udara. Lalu tiba-tiba saja semua lampu yang menerangi ballroom besar itu pun seketika padam, membuat suasana menjadi gelap gulita tanpa cahaya. Ada asap tipis yang masuk dari luar rumah mewah itu melalui sela-sela ventilasi dan pintu, membuat suasana yang ada semakin mencekam. Max menarik senjata yang tersampir di sabuknya

    Last Updated : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   6. The Moonlight Kiss

    "Kau bukanlah seorang pelukis atau bartender, bukan? Lalu siapa kau sebenarnya?!" Sentak Amanda dengan mata hijaunya yang beradu tatap dengan netra abu gelap Kairo. Tangannya yang menggenggam pisau bermata dua dengan sengaja menggores kulit leher lelaki itu, yang hanya beberapa senti dari urat nadinya.Kairo hendak mengucapkan sesuatu, namun tiba-tiba saja suara rentetan peluru terdengar, dan desingnya yang terasa panas tertuju kepada mereka berdua. "Tiarap!" Seru Kairo sambil menarik Amanda dan menjatuhkan tubuh mereka di atas tanah. Tanpa berpikir panjang, Kairo pun refleks menempatkan dirinya di atas tubuh Amanda, menjadi tameng dari serbuan timah panas yang bisa melukai wanita itu.Amanda tersentak dan mengerjap-kerjapkan matanya, tak menyangka dengan perbuatan heroik lelaki itu yang lagi-lagi bertujuan untuk menyelamatkan dirinya.Di antara suara desing peluru, Amanda menelisik wajah tampan yang kini sedang berada di atasnya itu. Wajah tegang yang sedang menoleh waspada ke ar

    Last Updated : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   7. The Runaway

    "Pakai ini saja."Amanda menatap nanar pada sehelai kaos hitam besar dengan warna yang sudah pudar, dan celana jeans yang juga sama pudarnya.Demi apa, ia tidak mungkin menggunakan pakaian bekas dari seseorang! Meskipun Amanda bisa menghirup aroma pewangi yang segar dari kedua helai pakaian itu, dan meskipun lusuh tapi tampaknya cukup bersih.Apalagi ini adalah pakaian lelaki!Dia adalah seorang model, demi Tuhan! Yah, walaupun pekerjaan sampingannya satu lagi terkadang membuat Amanda jauh dari kata glamour karena harus menyamar tanpa mengenakan baju-baju yang fashionable, tapi paling tidak tak terlalu semengerikan mengenakan pakaian bekas lelaki entah siapa!Amanda meringis dan mengacungkan jempolnya kepada Kairo."Nope. Aku baik-baik saja, thanks. Aku tetap pakai bajuku ini saja," ucapnya dengan wajah masam.Kairo menaikkan satu alis lebatnya. "Kamu yakin? Setidaknya pakaian ini bersih, Amanda. Dan… tidak robek seperti bajumu," tukasnya sambil menunjuk bagian dada wanita itu yang s

    Last Updated : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   8. The Fashion Show

    Bab 8 : The Fashion Show Amanda merasa sangat lega karena melihat kondisi Max yang baik-baik saja, setelah mereka terpisah saat insiden penyerangan misterius itu. Amanda yang saat itu tak bisa mengelak karena tangannya terus ditarik oleh Kairo keluar melalui pintu rahasia, terpaksa meninggalkan Max sendirian di kediaman Harrison Davis. Dengan langkahnya yang lebar dan pasti, Max berjalan menuju Amanda yang masih berdiri mematung di depan jendela yang terbuka. "Aaah!!" Amanda terkejut setengah mati, ketika merasakan tubuh Max yang tiba-tiba saja menubruknya dengan keras dan langsung mendekapnya erat-erat. "Syukurlah kamu baik-baik saja!" Ucap Max penuh dengan kelegaan. "Aku khawatir sekali saat sambungan telepon darimu terputus, dan ponselmu tidak bisa dihubungi lagi." Amanda memukul-mukul pelan bahu keras Max. "Uhm, Max... bisa lepas dulu? Aku nggak bisa bernafas!" Sentaknya dengan suara yang tersengal. Max pun langsung melepaskan pelukannya namun tidak melepas tangannya

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • I Love You, Mr. Devil!   105. The Party Highs

    Suara rentetan senjata yang terdengar dari kejauhan membuat Nathan menghentikan pagutannya di bibir Amanda. Lelaki itu mengangkat wajahnya dengan sikap waspada, menajamkan telinga untuk membaca situasi yang sedang terjadi di pulau pribadi miliknya."Chikuso (sial)!!" Umpatnya kesal sambil beranjak dari ranjang dan meraih cepat ponselnya yang tergeletak di meja."Apa yang terjadi?!" Bentaknya pada seseorang di telepon. Raut tampan namun licik itu pun seketika berubah menegang. Ia melirik Amanda yang masih berada di atas ranjang, dan mendengus. "Siagakan semua penjaga. Tembak mati orang yang masuk ke pulau ini siapa pun itu, terutama Kairo Aldevara dan Kaivan Alvarino," titahnya sebelum menutup telepon. Nathan barusan berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti Amanda, namun wanita itu bisa mendengar kalau Nathan juga menyebut nama Kairo dan Kaivan!Apa itu artinya mereka ada di Pulau ini??Jantung Amanda serasa berdebar penuh antisipasi.Semoga saja perkiraan itu benar!

  • I Love You, Mr. Devil!   104. The Uninvited Guest

    "Aaaa... Nathan, hentikaaan!!" Amanda menjerit kencang ketika Nathan yang sudah bertelanjang dada tiba-tiba saja menyergap tubuhnya. Wanita itu meronta-ronta dalam kungkungan lelaki blasteran Jepang-Eropa itu, yang tentu saja sangat sulit dilakukan dalam keadaan tangan dan kaki yang diborgol. Amanda menggigit otot bisep Nathan sekuat tenaga, membuat lelaki itu mengaduh kesakitan lalu menampar keras wajahnya. "Aku akan benar-benar membunuhmu jika kau melakukan itu lagi!" Bentaknya dengan mata coklatnya yang nyalang. "Tunggu. Tidak, aku tidak akan membunuhmu, tapi membunuh Daddy tercintamu itu!" Sontak Amanda pun terdiam. Matanya mengerjap-ngerjap berulang kali menahan rasa sakit di pipinya yang memar akibat tamparan Nathan, juga pada egonya yang akan hancur karena perbuatan biadap lelaki itu tak lama lagi."Fine," ucap Amanda dengan memejamkan matanya rapat-rapat. Kedua tangannya mengepal kuat, berusaha mengeraskan hati dan harga diri agar tidak luluh lantak berantakan."Lakukan

  • I Love You, Mr. Devil!   103. The Journey of Thousand Miles

    *Lokasi : Tokyo, JepangKairo, Sam, serta Kaivan yang telah sadar dari pingsannya, kini masih terduduk lemas di jalanan di depan gedung apartemen, bersama dengan para penghuni apartemen yang selamat. Belum ada informasi apakah ledakan itu memakan korban jiwa, namun ada cukup banyak orang yang terluka.Wujud ketiga lelaki itu sangat berantakan, dipenuhi oleh jelaga yang membuat wajah mereka coreng-moreng dan menghitam.Masih terlihat sedikit asap yang keluar dari sebagian tembok yang telah rusak dan bolong di lantai 27, tempat dimana unit milik Kaivan berada, serta TKP dimana bom waktu yang pada akhirnya meledak tanpa bisa dihindari.Belasan ambulans mulai berdatangan untuk menolong para korban. Dua orang petugas medis datang untuk memeriksa kondisi mereka bertiga. Tak ada luka yang berarti selain telinga mereka yang tidak bisa mendengar untuk beberapa saat akibat kuatnya suara ledakan, serta kulit dan mata perih karena berkubang dengan kobaran api."Kita pergi sekarang, Sam." Kairo

  • I Love You, Mr. Devil!   102. The Island Of Desire

    Amanda mulai membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat. Kepalanya pusing dan seperti berputar, perutnya serasa diaduk. Gejala yang ia alami mirip sekali seperti seseorang yang mengalami hangover. "Hello, beautiful..." Sebuah suara yang mengalun berat sontak membangunkan Amanda, hingga kali ini ia benar-benar membuka matanya lebar-lebar.Sepasang mata coklat cemerlang namun dingin membalas tatapannya. Meskipun berbeda, namun entah kenapa tatapan itu sejenak mengingatkan Amanda pada Phoenix Knight.Tatapan datar bagai jiwa yang kosong.Amanda menelan ludahnya dengan gugup. Seketika ingatannya kembali kepada beberapa jam yang lalu, saat dirinya dan Kaivan yang berniat mengunjungi Daddy di apartemen.Namun yang mereka temukan bukan hanya Daddy yang sedang pingsan tergeletak di lantai dengan tangan dan kakinya yang terikat oleh tali, namun juga keberadaan dua orang lelaki asing dan juga...Nathan. Nathan Yamamoto.Amanda pun tak sadarkan diri setelahnya, karena ia dibekap denga

  • I Love You, Mr. Devil!   101. The Clock Is Ticking

    Mobil Bugatti Kairo dengan Sam sebagai drivernya hampir tiba di gedung apartemen milik Kaivan, dimana Nicholas Wrighton tinggal. Berkat anak buah Sam yang terus memantau pergerakan Nicholas, mereka pun bisa mengetahui posisi lelaki itu menetap, setelah rumahnya habis dilahap oleh api. "Apa sudah ada informasi mengenai penyebab kebakaran?" Tanya Kairo kepada ajudannya itu. "Ada informasi penting terkait hal itu, Tuan. Kebakaran di kediaman Nicholas Wrighton sepertinya memang disengaja," tutur Sam. "Yakuza pelakunya. Mereka geram dan meneror Nicholas karena tanpa sengaja Nicholas telah menyelamatkan seorang wanita yang akan dijadikan budak pemuas nafsu pemimpin mereka." Kairo mengernyit. Damn! Apa ini artinya ia akan kembali berurusan dengan mafia di negara ini? "Apa kamu yakin Yakuza berada di balik ini semua, Sam?" "Kalau dilihat dari jejak yang mereka tinggalkan, saya yakin 90%, Tuan." Mobil itu kemudian memasuki bagian entrance gedung apartemen dan berhenti tepat di lobby.

  • I Love You, Mr. Devil!   100. The Gun Pointed On Head

    Langkah Amanda terhenti di sebuah halte bis. Sejenak ia pun duduk sambil melepas penat karena berlarian entah berapa kilo meter dari kediaman Kairo. Wanita itu sama sekali tidak menyadari kalau dirinya telah menjadi pusat perhatian orang-orang di sana, yang mengenal dirinya sebagai seorang model Internasional ternama dari Asia. Bahkan beberapa orang laki-laki dan perempuan diam-diam memotret dirinya dan berguman lirih, "kawaii (cantik)!" Mereka tak pernah menyangka akan menyaksikan model terkenal itu mengenakan pakaian kimono Jepang bermotif bunga biru muda dan peach, lalu menyanggul rambutnya dengan model simpel berponi yang manis sehingga membuat semua terpukau melihatnya. Amanda kemudian berdiri, memutuskan untuk mulai mengaktifkan ponsel dan menelepon Daddy-nya. Satu kali, dua kali, tiga kali... dan hanya nada dering yang terus terdengar hingga sambungan telepon itu pun akhirnya terputus. Sekali lagi Amanda mencoba untuk menelepon, namun hasilnya tetap sama. Daddy tidak m

  • I Love You, Mr. Devil!   99. The Runaway Doll Dressed In Kimono

    Di dalam ruangan yang mirip sel penjara dengan lampunya yang temaram itu, Sam masih setia menunggui Kairo yang sedang beristirahat. Posisi Tuannya itu sama sekali belum berubah sejak satu jam yang lalu, yaitu duduk di sebuah kursi besi yang ditempa dan menempel kuat di dinding, dengan borgol dan rantai yang membelenggu kedua tangan serta kakinya.Ketika kemudian pada akhirnya kelopak mata Kairo mulai bergerak-gerak perlahan, Sam pun mulai bersikap waspada. Tatapan dari mata sipit lelaki itu terus tertuju hanya kepada wajah Kairo.Terdengar erangan lirih dan umpatan pelan, sebelum akhirnya netra kelabu itu mengerjap-kerjap dan perlahan terbuka. "Sam?"Reaksi pertama lelaki itu adalah terkejut karena dipandangi dengan tajam oleh ajudannya, dan reaksi keduanya adalah berteriak gusar ketika menyadari bahwa tangan dan kakinya berada dalam belenggu.Dari kedua reaksi tersebut, Sam pun bisa menarik kesimpulan bahwa kepribadian yang sedang ia hadapi sekarang ini adalah Phoenix Knight."LE

  • I Love You, Mr. Devil!   98. The Bread With Water Are Better Than The Cake With Trouble

    Amanda merasa jauh lebih segar ketika telah mandi dan berpakaian. Tadi sebelumnya, seorang maid dengan busana kimono khas Jepang masuk ke dalam kamarnya untuk memberikan sebuah gaun santai sebatas lutut lengan pendek berwarna fuschia, yang terlihat sangat indah ketika berpadu dengan warna kulitnya yang keemasan.Maid itu juga menawarkan untuk memandikan Amanda seperti layaknya putri-putri Jepang kuno jaman dahulu yang dimandikan dayang-dayangnya, namun wanita itu menolaknya. Ia lebih suka privasi, dan merasa aneh jika banyak tangan asing menyentuh tubuhnya.Selesai mandi, Amanda bermaksud mencari Kairo terlebih dahulu sebelum menelepon Daddy. Namun ketika ia keluar dari kamar, Amanda bertemu Monica dengan mata biru safirnya yang melotot lebar melihat dirinya."Apa yang kau lakukan di kamar Kairo??!" Bentak wanita pirang itu dengan ekspresi geram. Amanda tersenyum manis. "Hmm... kira-kira apa yang dilakukan seorang wanita di kamar pria??" Ia balik bertanya. Lalu ia pun mendekati w

  • I Love You, Mr. Devil!   97. The Black Orchid Full Of Memories

    Mungkin karena malam sebelumnya Amanda tidak bisa tidur dengan nyenyak, maka wanita itu masih terus terlelap dalam dekapan Kairo. Hingga mobil yang membawa mereka pun akhirnya sampai di rumah kediaman yang luas bergaya Jepang kuno itu.Kairo tidak ingin membangunkan Amanda, maka ia menggendongnya langsung menuju kamar utama dibantu oleh maid yang membukakan pintu geser untuk Kairo dan Nona Muda yang berada dalam dekapannya.Sam mengetuk pelan pintu kamar Kairo, dan segera masuk setelah mendengar suara Tuannya. Ia membawakan sebuah map hitam dan meletakkannya di atas meja. Tatapan lelaki itu kemudian beralih kepada Tuannya yang sedari tadi terdiam tak bergeming memandangi Nona Amanda dengan tatapan penuh sejuta makna.Seketika kecemasan pun melanda lelaki bermata sipit tersebut."Tuan, sebaiknya Anda berhati-hati. Jangan sampai--""Aku mengerti, Sam," potong Kairo tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun dari bidadari yang sedang terbaring dengan nyenyak di ranjang. Bahkan saat tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status