Beranda / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 50. The Place Between Heaven And Earth

Share

50. The Place Between Heaven And Earth

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-24 11:28:19

Kedua kelopak mata itu pun mulai terpisah secara perlahan, saat wanita itu merasakan air membasahi bagian bawah tubuhnya yang rebah di atas pasir empuk yang lembab.

Tunggu dulu.

Pasir??

Serta-merta netra hijau zamrud itu pun membelalak lebar, tatkala baru menyadari dimanakah dirinya kini berada.

Dengan gamang, wanita itu pun beranjak duduk. Pertama-tama sekali ia memandangi kedua tangan dan membolak-balikkan telapaknya dengan heran.

Hei, jadi dia... tidak meninggal??

Lalu ia pun mengalihkan wajah untuk mengamati sekitarnya.

Manik bening itu pun membola menatap lautan lepas di sampingnya, dengan mentari yang bersinar cerah serta awan biru sebagai cakrawalanya.

Ia benar-benar tidak ingat bagaimana bisa ia berada di pantai yang indah ini, dan tertidur di atas pasirnya.

Apa yang terjadi?

Suara tawa dan pekikan riang memutus lamunan wanita itu, membuatnya menoleh dan mencari sumber suara yang membuat jantungnya berdebar penuh antisipasi.

Bukankah tawa itu terdengar familier??

Ia pun men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prita Anindya
ooh aku ngerti. ibu dan ayah amanda menggambarkan masalah dlm hidup amanda. sementara Kairo yg bawa payung pas hujan menggambarkan perlindungan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • I Love You, Mr. Devil!   51. The Life After The Storm

    Saat Amanda kembali membuka kedua matanya, pertama kali yang ia sadari bahwa dirinya tengah berada di tempat yang tidak ia kenal. Apa dia masih berada di pantai aneh itu?Sepertinya tidak... karena untuk kali ini semuanya terasa begitu nyata, sangat berbeda dengan sebelumnya.Aroma khas rumah sakit menguar dan terhendus di hidung Amanda, membuatnya yakin kalau dirinya sedang terbaring di atas brankar."Amanda, kamu sudah sadar?"Suara seorang lelaki menyapanya lembut, membuat kepala bersurai coklat itu pun menoleh untuk melihatnya."Max??" Amanda mengernyit dan bertanya dengan suara yang serak. Dengan susah payah, ia pun menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. "Aku... dimana?" Max berjalan mendekatinya sambil tersenyum. "Kamu di rumah sakit. Sudah seminggu kamu mengalami koma, Amanda. Dan baru lima jam yang lalu akhirnya kondisi semua alat vitalmu mulai membaik sebelum kamu pun mulai sadar."Lelaki itu menuangkan air dari teko kaca ke dalam gelas, lalu memb

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25
  • I Love You, Mr. Devil!   52. The Opponent

    Max mendorong perlahan kursi roda Amanda keluar dari ruangan VVIP menuju ke arah lift. Sepanjang perjalanan sejak mereka keluar dari kamar rawat, beberapa orang lelaki berjas hitam terlihat siaga dan berjaga.Max yang kini telah kembali resmi menjabat sebagai Pemimpin The Golden Badges cabang Milan, meminta pengawalan khusus untuk Amanda mengingat wanita itulah yang menghilangkan nyawa Ivonne Jessica Russel, pemimpin mafia Cielo Nostra. Keselamatan Amanda pun terancam, karena akan selalu ada kemungkinan para anggota mafia itu yang akan balas dendam kepadanya.Sesampainya di taman rumah sakit, Amanda memejamkan mata dan menghirup udara bebas dalam-dalam, membiarkan angin meniup lembut helai-helai rambut coklatnya.Aneka warna bunga yang bermekaran di taman pun seketika menjadi mood booster bagi Amanda.Seulas senyum kecil terlukis di bibirnya ketika mengamati bunga Peony merah rose dan kuning terang yang cantik."Kamu suka Peony?" Tanya Max ketika melihat tatapan tak putus Amanda ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25
  • I Love You, Mr. Devil!   53. The Man Who Took Her Away

    "Keluar kau, pengecut! Hadapi aku!" Bentak balik Kairo yang kini terlihat sangat gusar. "Aku memintamu menjaga Amanda, bukan mengurung dan menjauhkannya dariku, brengsek!!" Desing suara peluru yang dimuntahkan senjata pun kembali terdengar. Kairo sepertinya sudah benar-benar geram dan gelap mata, hingga tanpa henti terus menembaki mobil mewah Max sebagai sasarannya, yang kini terlihat hancur mengenaskan. "Kairo!" Amanda berteriak memanggil kekasihnya, ketika melihat lelaki itu sepertinya sangat murka kepada Max. Amanda sebenarnya juga kesal dengan lelaki itu, namun ia tak ingin Kairo sampai menyakiti Max. "Berhenti! Kamu bisa mengenai Max!" teriak gadis itu lagi. Seketika Kairo pun menghentikan tembakannya, bagai anjing yang menuruti perintah tuannya. Sambil berdecih, ia menatap Amanda tanpa senyum. "Aku memang berharap salah satu peluru mengenainya, Sayang. Dia sudah benar-benar keterlaluan!" "Kairo, come on! Bukankah aku sudah menepati janji? Akulah yang merawat dan menj

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25
  • I Love You, Mr. Devil!   54 . The Arrival

    Amanda merinding ketika ia telah berada sangat tinggi dari atas tanah, bergelantungan bersama dengan Kairo di tangga tali yang terjulur dari dalam helikopter. Rasa cemas dan takut akan terlempar ke bawah membuatnya sedikit gentar.Namun perasaan itu pun seketika luntur, ketika tubuh besar Kairo pindah dan mengurung punggungnya dari belakang untuk memberikan kehangatan dan rasa aman yang tak dapat dijelaskan."Dingin?" Bisik lelaki itu di telinga Amanda. Napas Kairo yang hangat berhembus menerpa kulit leher Amanda.Amanda tersenyum dan menoleh, menatap netra Kairo yang dilapisi lensa kontak biru. "Sudah tidak lagi."Kairo pun mengeratkan dekapannya sambil mengendus-endus rambut Amanda yang terbang berhamburan terkena angin. "Sebentar lagi sampai, Sayang. Maaf kalau jemputannya tidak sesuai harapan.""Hm. Sesuai kok. Ini jemputan paling menyenangkan bagiku. Bisa menikmati pemandangan indah sambil dipeluk dengan erat," goda Amanda.Kairo terkekeh pelan. "Kamu suka pemandangannya?" Ama

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • I Love You, Mr. Devil!   55. The Alliance With Terms And Conditions

    "Setelah bertemu dengan Luca, kita langsung ke kamar saja. Aku tidak akan membiarkan kekasihku yang cantik ini turun dari ranjang lagi selamanya!" Tegas Kairo sambil menggeram di bibir Amanda dan melumatnya penuh gairah.Amanda sedikit kelabakan menerima serangan bibir Kairo yang menerjangnya dengan tiba-tiba bagaikan terpaan angin badai, tak membiarkan dirinya bersiap-siap terlebih dahulu.Desah lembut yang tak sengaja lolos dari bibir merah muda Amanda membuat Kairo semakin bersemangat. Lelaki itu pun mulai mendesak kekasihnya di dinding, dengan sengaja menghimpit tubuhnya hingga Amanda tidak akan mampu berkutik.Kairo membawa kedua tangan Amanda dan mengalungkan di lehernya, dan menggeram puas tatkala Amanda membenamkan jemarinya di dalam kelebatan rambut pirang tembaga lelaki itu. Kairo pun langsung menyambar pinggang ramping Amanda dan semakin merapatkan tubuh mereka, tak membiarkan jarak sedikit pun berada di antara mereka. Bahkan angin saja tak mampu melewati kedua tubuh yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • I Love You, Mr. Devil!   56. The Bathtub Talk

    "Aaaa~" Jeritan manis dari bibir manis itu berulang kali terdengar menghiasi peraduan panas di kamar yang luas itu. Tak terhitung berapa kali Kairo menjadikan tubuh Amanda sebagai pemuas birahinya yang seakan tiada ujungnya, sekaligus juga untuk memberikan kepuasan kepada kekasihnya itu. Namun di saat Kairo mengira bahwa pada akhirnya ia telah terpuaskan, saat itu juga hasratnya kembali bergelora. Ia tak habis pikir kenapa hanya dengan melihat sosok Amanda yang terbaring dengan tubuh polos dipenuhi kilau peluh, seketika seluruh tubuhnya pun kembali memanas dipenuhi gairah yang meronta-ronta minta dilepaskan. Kekasihnya ini memang sangat seksi, tak akan ada bantahan soal itu. Namun ada sesuatu di dalam diri Kairo yang terus-menerus menginginkan Amanda--terus ingin memandangi wajah cantik yang merona jingga ketika terseret gairah, mata hijau yang sayu serta rintihan mendayu yang membuat darah Kairo semakin terasa panas. Ia ingin terus bergerak bagai kuda jantan yang liar di at

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • I Love You, Mr. Devil!   57. The Gunshots In The Middle Of The Night

    Ketika Kairo dan Amanda turun ke lantai satu untuk memenuhi undangan makan malam dari Luca, lengan Kairo sama sekali tak lepas memeluk pinggang ramping kekasihnya.Sesampainya di meja makan panjang yang mewah itu, ayah angkat dan juga adik angkat Kairo ternyata sudah berada di sana menunggu mereka."Kairo! Senang melihatmu lagi, Nak!"Seorang pria elegan berusia lima puluhan menyapanya sambil tersenyum dari tempatnya duduk, sebuah kursi makan tinggi dengan ukiran rumit di bagian pinggirnya, bagaikan kursi kebesaran seorang raja."Selamat malam, Signore Luca," sapa Kairo penuh hormat, lalu ia menatap Monica yang duduk di sampng ayahnya. "Halo, Monica."Wanita yang mengenakan gaun hitam berlengan pendek dengan belahan dada rendah itu tersenyum manis kepada Kairo. "Halo juga, Kairo," sapa Monica dengan suara renyah. Ia hanya melirik sekilas ke arah Amanda dan tersenyum hambar. "Signore, perkenalkan wanita ini adalah kekasihku, Amanda." Kairo kemudian memperkenalkan Amanda.Luca menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • I Love You, Mr. Devil!   58. The Punishment of Being Unfaithful

    "Monica??""Amanda??"Luca dan Kairo sama-sama menyebut nama dua orang wanita, yang sedang mengarahkan senjata mereka ke dua buah sasaran berupa papan bidik berbentuk bundar dengan pola-pola melingkar.Papan bidik itu terletak sekitar sepuluh meter di depan mereka.Namun kedua wanita itu sepertinya terlalu fokus, hingga sama sekali tak mendengar kalau namanya dipanggil. Beberapa orang penjaga yang terlihat berdiri mengawasi, segera membungkukkan badan penuh hormat kepada Luca dan Kairo yang baru saja datang.Kembali, suara tembakan terdengar menggelegar sebanyak dua kali, lalu setelahnya kedua wanita itu pun sama-sama menurunkan senjatanya."Apa yang kalian lakukan?!" Suara Luca yang terdengar sangat lantang membuat Amanda dan Monica sontak menoleh. Monica tersenyum tipis. "Kami cuma latihan, Papa." Wanita bersurai pirang itu pun memberikan hand gun miliknya kepada pengawalnya.Kairo bergerak cepat mendekati Amanda. "Kenapa latihan menembak malam-malam begini?" Tanyanya heran. Satu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27

Bab terbaru

  • I Love You, Mr. Devil!   110. The Compromise

    Amanda masih terlelap akibat obat tidur yang diberikan oleh dokter. Saat ini dirinya dan Kairo telah berada di sebuah penthouse di Distrik Sarayat El Maadi, daerah prestisius di kota Cairo dimana banyak ekspatriat yang berasal dari manca negara berdomisili di sana. Lokasinya pun ditata dengan apik, asri dan indah, dengan pohon-pohon rindang penuh bunga berwarna-warni serta rumput hijau terbentang sepanjang mata memandang, membuat cuaca kota Cairo yang panas dan kering menjadi terasa sejuk dipandang mata.Kairo mengecup sekilas bibir lembut Amanda, lalu merapikan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dagu. Lelaki itu pun beranjak dari ranjang mewah berukuran king size dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan bidadari yang sedang dibuai mimpi itu.Sesaat setelah ia menutup pintu master bedroom, ekspresi teduhnya saat tadi memandangi Amanda pun telah berubah menjadi dingin dan datar.Ia berjalan dengan langkah pasti menuju ruang kerja tak jauh dari master bedroom. Diman

  • I Love You, Mr. Devil!   109. The Deadly Devil

    Suara ledakan yang berdentum dengan kuat sontak membuat tubuh Amanda terlempar sejauh dua meter ke belakang dan menabrak sebuah pohon, lalu terhempas ke atas tanah. "Amandaa!!" Sadhna menjerit kencang, lalu menghambur ke tempat Amanda berada. Wanita itu diam tak bergerak di bawah pohon, diselimuti serpihan-serpihan material tanah, daun dan ranting pohon. Tak jauh beberapa meter dari sana, Kairo pun mengalami hal yang sama. Efek ledakan ranjau darat membuatnya terpental jauh lalu terbanting ke tanah dengan posisi tertelungkup. Kepalanya terasa berkunang-kunang dan telinganya berdenging, namun lelaki itu masih sadar."A... man... da...," gumannya lirih di antara rasa perih seperti terbakar yang terasa di setiap inchi kulitnya.Dari kejauhan, ia bisa melihat kekasihnya yang diam tak bergerak dalam pelukan seorang wanita. Seketika jantung Kairo pun serasa diremas, ketika melihat wanita yang sedang memeluk Amanda itu menangis histeris memanggil-manggil nama kekasihnya. Apa yang terj

  • I Love You, Mr. Devil!   108. The Deadly Rescue

    "Kenapa kamu menolongku?"Wanita India itu tersenyum kepada Amanda yang sedang duduk di ranjang berukuran king size. "Hai. Namaku Sadhna. Namamu Amanda, kan? Kamu itu terkenal sekali loh," sahutnya sambil terkekeh pelan. "Dan alasan aku membantumu... entahlah. Mungkin karena melihat keberanianmu menganiaya klien terbesar As-Shahwa, membuatku kagum dan hormat kepadamu," tukasnya dengan suaranya yang lembut.Amanda mendengus. "Aku tak peduli siapa pun dia. Si brengsek itu sudah menyentuhku! Aku tidak bisa berdiam diri dan pasrah saja menerimanya," cetusnya sambil mencebik."Apa kamu tak sadar jika dirimulah yang lebih dulu menggodanya?" Tanya Sadhna geli. "Kamu lupa, sebelumnya tampil di panggung dengan tarian seksi dan membuat Mr. Yamamoto melelangmu dengan harga fantastis? Mr. Alexei Ivanov-lah yang akhirnya memenangkan tiga malam denganmu seharga lima juta dollar!" Amanda pun membelalakkan mata mendengarnya. "A-apaa?? J-jadi aku menari di atas panggung dan... dan... di lelang??!

  • I Love You, Mr. Devil!   107. The Deadly Game

    "AAARGHH!!" Dengan sekuat tenaga, Kairo membanting buaya sungai Nil sepanjang lebih dari dua meter itu dengan berat yang lebih dari tiga kali berat tubuhnya.Makhluk raksasa itu dengan cepat membalikkan tubuhnya yang sudah dipenuhi luka, akibat pertarungan sengit dengan manusia setangguh seekor singa di hadapannya.Napas lelaki itu bernapas berat dan terengah-engah, namun semangatnya tetap berkobar membara. Kairo berdiri dengan menumpukan kedua tangannya di lutut, saling beradu tatap dengan buaya ganas yang satu matanya terluka setelah serangannya tadi.Kedua makhluk berbeda spesies itu pun sama-sama terdiam, saling mengukur kemampuan dan memperkirakan teknik serangan kepada lawannya.Sementara itu, Nathan mendesis geram melihat bagaimana Kairo bisa mengalahkan salah satu hewan peliharannya dengan cukup mudah.Sebelumnya Nathan mengira kalau Zaid--nama si buaya sungai Nil itu--akan dengan mudah mencabik-cabik tubuh Kairo dalam satu kali serangan, mengingat lelaki itu hanya melawan d

  • I Love You, Mr. Devil!   106. The Animal Instinct

    Kairo, diikuti oleh Sam dan Dario, menjatuhkan hand gun di atas tanah, serta mengangkat kedua tangan mereka pertanda menyerah."Maju kalian!" Titah seorang lelaki bercambang lebat yang sepertinya pemimpin dari lelaki berseragam tentara Mesir itu. Perlahan, tiga orang lelaki itu pun berjalan mendekat masih dengan kedua tangan berada di belakang kepala. Tiga orang lelaki pun menghampiri mereka, lalu memaksa Kairo, Sam dan Dario untuk duduk berlutut di atas tanah dengan moncong senjata laras panjang yang menempel di kepala mereka."Siapa kau?!" Bentak si cambang kepada Kairo. "Sebutkan namamu sebelum aku meledakkan kepalamu!"Kairo menyeringai. "Katakan pada Nathan, hanya seorang banci yang tidak berani keluar dan menghadapi sendiri musuhnya, serta memilih berlindung di belakang pasukannya!" Ucapnya lantang, yang langsung dihadiahi hantaman moncong senapan panjang di wajahnya. "Yang kutanya itu namamu, brengsek!" Teriak si cambang lebat murka. "Dasar kau--""KAREEM!"Sebuah suara ker

  • I Love You, Mr. Devil!   105. The Party Highs

    Suara rentetan senjata yang terdengar dari kejauhan membuat Nathan menghentikan pagutannya di bibir Amanda. Lelaki itu mengangkat wajahnya dengan sikap waspada, menajamkan telinga untuk membaca situasi yang sedang terjadi di pulau pribadi miliknya."Chikuso (sial)!!" Umpatnya kesal sambil beranjak dari ranjang dan meraih cepat ponselnya yang tergeletak di meja."Apa yang terjadi?!" Bentaknya pada seseorang di telepon. Raut tampan namun licik itu pun seketika berubah menegang. Ia melirik Amanda yang masih berada di atas ranjang, dan mendengus. "Siagakan semua penjaga. Tembak mati orang yang masuk ke pulau ini siapa pun itu, terutama Kairo Aldevara dan Kaivan Alvarino," titahnya sebelum menutup telepon. Nathan barusan berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti Amanda, namun wanita itu bisa mendengar kalau Nathan juga menyebut nama Kairo dan Kaivan!Apa itu artinya mereka ada di Pulau ini??Jantung Amanda serasa berdebar penuh antisipasi.Semoga saja perkiraan itu benar!

  • I Love You, Mr. Devil!   104. The Uninvited Guest

    "Aaaa... Nathan, hentikaaan!!" Amanda menjerit kencang ketika Nathan yang sudah bertelanjang dada tiba-tiba saja menyergap tubuhnya. Wanita itu meronta-ronta dalam kungkungan lelaki blasteran Jepang-Eropa itu, yang tentu saja sangat sulit dilakukan dalam keadaan tangan dan kaki yang diborgol. Amanda menggigit otot bisep Nathan sekuat tenaga, membuat lelaki itu mengaduh kesakitan lalu menampar keras wajahnya. "Aku akan benar-benar membunuhmu jika kau melakukan itu lagi!" Bentaknya dengan mata coklatnya yang nyalang. "Tunggu. Tidak, aku tidak akan membunuhmu, tapi membunuh Daddy tercintamu itu!" Sontak Amanda pun terdiam. Matanya mengerjap-ngerjap berulang kali menahan rasa sakit di pipinya yang memar akibat tamparan Nathan, juga pada egonya yang akan hancur karena perbuatan biadap lelaki itu tak lama lagi."Fine," ucap Amanda dengan memejamkan matanya rapat-rapat. Kedua tangannya mengepal kuat, berusaha mengeraskan hati dan harga diri agar tidak luluh lantak berantakan."Lakukan

  • I Love You, Mr. Devil!   103. The Journey of Thousand Miles

    *Lokasi : Tokyo, JepangKairo, Sam, serta Kaivan yang telah sadar dari pingsannya, kini masih terduduk lemas di jalanan di depan gedung apartemen, bersama dengan para penghuni apartemen yang selamat. Belum ada informasi apakah ledakan itu memakan korban jiwa, namun ada cukup banyak orang yang terluka.Wujud ketiga lelaki itu sangat berantakan, dipenuhi oleh jelaga yang membuat wajah mereka coreng-moreng dan menghitam.Masih terlihat sedikit asap yang keluar dari sebagian tembok yang telah rusak dan bolong di lantai 27, tempat dimana unit milik Kaivan berada, serta TKP dimana bom waktu yang pada akhirnya meledak tanpa bisa dihindari.Belasan ambulans mulai berdatangan untuk menolong para korban. Dua orang petugas medis datang untuk memeriksa kondisi mereka bertiga. Tak ada luka yang berarti selain telinga mereka yang tidak bisa mendengar untuk beberapa saat akibat kuatnya suara ledakan, serta kulit dan mata perih karena berkubang dengan kobaran api."Kita pergi sekarang, Sam." Kairo

  • I Love You, Mr. Devil!   102. The Island Of Desire

    Amanda mulai membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat. Kepalanya pusing dan seperti berputar, perutnya serasa diaduk. Gejala yang ia alami mirip sekali seperti seseorang yang mengalami hangover. "Hello, beautiful..." Sebuah suara yang mengalun berat sontak membangunkan Amanda, hingga kali ini ia benar-benar membuka matanya lebar-lebar.Sepasang mata coklat cemerlang namun dingin membalas tatapannya. Meskipun berbeda, namun entah kenapa tatapan itu sejenak mengingatkan Amanda pada Phoenix Knight.Tatapan datar bagai jiwa yang kosong.Amanda menelan ludahnya dengan gugup. Seketika ingatannya kembali kepada beberapa jam yang lalu, saat dirinya dan Kaivan yang berniat mengunjungi Daddy di apartemen.Namun yang mereka temukan bukan hanya Daddy yang sedang pingsan tergeletak di lantai dengan tangan dan kakinya yang terikat oleh tali, namun juga keberadaan dua orang lelaki asing dan juga...Nathan. Nathan Yamamoto.Amanda pun tak sadarkan diri setelahnya, karena ia dibekap denga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status