Chapter 29
Possessive
Vanilla dan Nick keluar dari kamar mandi, keduanya mengenakan kimono hotel tempat mereka menginap. Vanilla tampak memberengut karena hingga dua hari mereka berada di Los Angeles, ia belum mendapatkan pakaian.
"Sampai kapan kita hanya berada di dalam kamar seperti ini?" tanya Vanilla sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk di tangannya.
Nick mendekati Vanilla, ia meraih handuk di tangan kekasihnya lalu mulai mengambil alih pekerjaan itu. "Kita seperti Adam dan Hawa."
Vanilla memutar bola matanya. "Persis."
Tanpa pakaian, tanpa ponsel. Hanya berdiam diri di dalam kamar hotel, bercinta, makan, menonton televisi, lalu tidur.
"Mommy pasti mengira anak gadisnya diculik," gerutu Vanilla.
"Dia tahu segalanya."
Vanilla mencebik. "Aku tidak mengerti, Mommy sangat percaya
Epilogue
Chapter 57
Chapter 56
Chapter 55
Chapter 54
Chapter 53
Chapter 52
Chapter 51
Chapter 50I ApologiesVanilla menikmati paginya dengan menatap wajah tampan Nick yang tersaji di depannya, pria itu tampaknya masih dibuai mimpi. Ia mengulurkan tangannya, jemarinya menyentuh alis tebal Nick, senyum bahagia mengembang di bibir indah Vanilla. Pemuda yang dulu ia kagumi di sekolah menengah atas kini menjadi miliknya, berada di atas ranjangnya, menjadi calon suaminya, dan mereka juga akan segera memiliki buah hati. Masih seperti mimpi. Terlepas dari segala konflik keluarga, kehadiran Nick bagi Vanilla memang seperti mimpi. Seperti seorang gadis biasa yang mendapatkan seorang pangeran berkuda putih di dalam dongeng anak-anak. Jemari Vanilla turun menyentuh sudut bibir Nick, matanya menatap bibir kenyal itu seolah ia sedang mendamba. Perlahan ia mendekatkan bibirnya dan men