Chapter 40
Surprising
"Apa yang kau lakukan pada gadis itu?" Charlotte menatap Charlie dengan tatapan tajam seolah ia membenci kakaknya.
Menanggapi sikap adiknya, Charlie mengerutkan kedua alisnya karena ia sama sekali tidak mengerti masalah apa yang membuat adiknya tampak sangat marah padanya. "Apa yang kau bicarakan?"
"Jika gadis itu mati over dosis saat bersamamu, kau sama saja mempermalukan keluarga kita, Charlie." Charlotte menjeda ucapannya, ia menghela napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan sedikit kasar. "Jangan seret nama keluarga kita dalam masalah obat-obatan terlarang."
Charlie menatap adiknya dengan tatapan bingung sementara kerutan ke kedua alisnya semakin dalam. "Bicara yang jelas, Charlotte."
"Gadis yang bersamamu itu... masuk rumah sakit karena nyaris over dosis."
"Yang mana?"
Epilogue
Chapter 57
Chapter 56
Chapter 55
Chapter 54
Chapter 53
Chapter 52
Chapter 51
Chapter 50I ApologiesVanilla menikmati paginya dengan menatap wajah tampan Nick yang tersaji di depannya, pria itu tampaknya masih dibuai mimpi. Ia mengulurkan tangannya, jemarinya menyentuh alis tebal Nick, senyum bahagia mengembang di bibir indah Vanilla. Pemuda yang dulu ia kagumi di sekolah menengah atas kini menjadi miliknya, berada di atas ranjangnya, menjadi calon suaminya, dan mereka juga akan segera memiliki buah hati. Masih seperti mimpi. Terlepas dari segala konflik keluarga, kehadiran Nick bagi Vanilla memang seperti mimpi. Seperti seorang gadis biasa yang mendapatkan seorang pangeran berkuda putih di dalam dongeng anak-anak. Jemari Vanilla turun menyentuh sudut bibir Nick, matanya menatap bibir kenyal itu seolah ia sedang mendamba. Perlahan ia mendekatkan bibirnya dan men