Chapter 41
All of You, Fake
"Kalian menjijikkan," ucap Vanilla dengan nada jijik lalu tanpa ragu-ragu berbalik meninggalkan Xaviera dan Rafael yang sama terkejutnya mendapati keberadaan Nick dan Vanilla di sana.
Nick menatap ayahnya dengan tatapan lurus tanpa berkata apa-apa sedangkan Xaviera, wanita itu segera menjauhi Rafael untuk menyusul Vanilla yang menaiki tangga menuju lantai atas rumah itu.
"Vanilla, dengarkan Mommy." Xaviera berusaha meraih pergelangan tangan putrinya.
Sayangnya Vanilla mempercepat langkahnya menaiki tangga lalu dengan kasar membuka pintu kamarnya.
"Sayang, dengarkan penjelasan Mommy." Xaviera berbicara dengan nada sangat lembut, nyaris memohon.
Vanilla mengatur napasnya yang bercampur dengan emosi hingga membuat dadanya terasa seolah terimpit batu yang sangat besar. Ternyata bukan hanya Beck yang mendorongnya k
Epilogue
Chapter 57
Chapter 56
Chapter 55
Chapter 54
Chapter 53
Chapter 52
Chapter 51
Chapter 50I ApologiesVanilla menikmati paginya dengan menatap wajah tampan Nick yang tersaji di depannya, pria itu tampaknya masih dibuai mimpi. Ia mengulurkan tangannya, jemarinya menyentuh alis tebal Nick, senyum bahagia mengembang di bibir indah Vanilla. Pemuda yang dulu ia kagumi di sekolah menengah atas kini menjadi miliknya, berada di atas ranjangnya, menjadi calon suaminya, dan mereka juga akan segera memiliki buah hati. Masih seperti mimpi. Terlepas dari segala konflik keluarga, kehadiran Nick bagi Vanilla memang seperti mimpi. Seperti seorang gadis biasa yang mendapatkan seorang pangeran berkuda putih di dalam dongeng anak-anak. Jemari Vanilla turun menyentuh sudut bibir Nick, matanya menatap bibir kenyal itu seolah ia sedang mendamba. Perlahan ia mendekatkan bibirnya dan men