/ Fantasi / I'm Cyborg / Episode 3

공유

Episode 3

작가: Fabela Muslim
last update 최신 업데이트: 2021-09-04 21:42:33

"Kenapa Annie tak bisa dihubungi?" Aku melempar topi sebagai pelampiasan.

Setelah kepergian Annie, aku berusaha sekencang mungkin mengejar mobil yang ia gunakan. Namun nihil. Bahkan sampai depan rumahnya pun tak kutemukan  keberadaannya di sana. Sepertinya ia langsung menuju ke lain tempat. Kuhubungi beberapa kali ponselnya, tapi selalu tidak aktif. Layar hologram di depanku hanya berkedip pelan, tak ada tanda akan tersambung. Aku mengutuki diri, mengapa aku tadi terlalu lama berpikir hingga kehilangan jejak sejauh itu? Ah bodoh, dasar pengecut!

Mencoba beberapa kali kegagalan, akhirnya kuputuskan untuk menanyakan langsung pada ayah Annie. Dia pasti tahu segalanya, terserah nanti akan kudapati jawaban atau tidak, yang terpenting sekarang aku harus mencari peluang. Ya, itulah keajaiban terakhir yang kubutuhkan. 

Ayah Annie menolak panggilan. Ia justru mengirimkan pesan singkat sebagai gantinya, menanyakan kebutuhanku.

Ayah Annie : Apa yang kau butuhkan, Ren? Maaf aku tak bisa mengangkat panggilanmu. Saat ini aku sedang bekerja.

Aku : Maaf ayah jika aku mengganggu. Namun, kepergian Annie tadi membuatku cemas, apakah ia bersamamu?

Ayah Annie : Ya, dia bersamaku.

Aku : Apakah ada sesuatu yang penting, Ayah? Hingga Annie harus pergi dengan cepat. Ia bilang akan menemuimu secepatnya. Apa yang akan kau lakukan kepadanya, Ayah? Aku mohon, beri aku alamatmu sekarang juga.

Ayah Annie : Maaf tidak bisa, Ren. Ini masalah keluarga. Sudahlah, aku harus bekerja. Kita bahas lain waktu saja.

Aku : Ayah aku mohon ....

Aku : Ayah, izinkan aku untuk bisa menghubunginya sebentar

Aku : Bagaimana aku tidak khawatir jika kau saja seperti menghalangiku untuk menghubunginya? Aku bisa saja sekarang mencari keberadaanmu, bukan hal yang sulit untukku. Lalu aku menjemput paksa Annie darimu. 

Ayah Annie : Nanti akan kutanyakan pada Annie apakah dia mau kauhubungi. 

Aku masih berusaha mengirimkan banyak sekali pesan pada ayah Annie, tapi nihil. Ia telah memutus semua perangkat komunikasi. Entah memang benar ia sedang sibuk bekerja, atau bisa saja memang dia sedang menyembunyikan Annie dariku. Namun, inilah kehebatanku. Sebagai pekerja di pasukan intelijen, tentu hal ini bukan masalah besar bagiku. Aku akan segera menemukan lokasi Annie, lalu menemukannya secepatnya. 

Sial, mereka telah menutup segala layanan lokasi. Hal ini tentu mempersulitku untuk menemukannya. Kucoba beberapa kali memantau semua jenis sistem perkomunikasian, juga melacak sedikit demi sedikit arah mobil Annie berada. Berhasil, dia berhasil kutemukan. 

Bodoh, ternyata ia sedang berada di tempat praktek pribadi ayahnya. Padahal setahuku dia sangat membenci tempat itu. Apa yang mereka lakukan di sana? Aku langsung memakai lagi jaketku, memungut topi yang kulempar tadi, dan secepat mungkin menuju tempat yang jaraknya lumayan jauh. Untungnya saat ini sudah banyak jalan yang sangat bagus untuk menghindari kendaraan lain, pun mobil di era ini sudah dilengkapi banyak fitur terbaru. 

Tiba.

Suasana lenggang, seperti tak ada seorang pun di dalam. Bahkan tak kulihat satu pun penjaga di luar.

Gedung dengan tinggi hanya 5 lantai itu sangat terlihat elegan untuk keperluan satu keluarga. Tak ada yang boleh memasuki gedung ini selain keluarga Annie, juga beberapa rekan ayah Annie yang telah mendapat perintah dari ayah Annie sendiri. Di gedung ini juga terdapat banyak para peneliti yang tentunya mereka adalah lulusan terbaik di bidang kedokteran pada setiap universitas. Mereka bekerja di bawah naungan gedung kecil ini.

Aku masih berada di dalam mobil, memikirkan cara agar bisa masuk ke dalam gedung. Bahkan ruangannya saja aku tak tahu. 

Aku mencari informasi dengan beberapa kali menggeser layar hologram di depanku. Baiklah, aku akan masuk sekarang juga, aku telah menemukan caranya. 

"Apa yang Anda perlukan, Tuan?" Salah satu penjaga bertanya setelah aku masuk melewati dua pintu. Sungguh aneh, bahkan di gerbang utama saja tak ada seorang pun penjaga. 

"Aku ingin menemui Annie."

"Siapa itu, Annie?" 

Hah, dasar bodoh. Apa dia benar-benar tak tahu tentang Annie, atau memang ia berpura-pura di hadapanku? Aku mendengus kesal, harus menjawab apa.

"Dia salah satu peneliti di sini, dan aku juga akan didaftarkan sebagai peneliti baru," ucapku asal.

"Baiklah, silakan masuk, Tuan. Ruang penelitian berada di sebelah kanan lantai dua."

Hah, apa-apaan lagi ini. Bahkan penjaganya pun langsung mempersilakan orang asing masuk hanya dengan alasan yang sangat dangkal? Sungguh di luar dugaan normalku. Bagaimana bisa, gedung yang sangat menyimpan banyak rahasia dan tempat dilakukannya praktek serta keperluan informasi keluarga dibiarkan terbuka begitu saja bagi orang baru?

Namun, tak ada banyak waktu untukku memikirkan itu semua. Aku harus segera mencari keberadaan Annie. Mulai dari memutari lantai paling bawah, bertanya pada banyak orang tentang Annie dan ayahnya, juga menerka sendiri arah yang akan kulewati. 

Anehnya, banyaknya orang di sini justru tak ada satu pun dari mereka yang mengenal Annie, apakah privasi keluarga ini benar-benar dijaga sebegitu ketatnya? Bahkan anak dari atasan mereka pun tak tahu, sungguh aneh.

Setengah jam berkeliling, aku masih belum menemukan keberadaan Annie. Aku memutuskan kembali menghubungi Annie yang masih berada di fase ketidakaktifannya. Berjalan ke rencana kedua, aku mulai menghubungi ayah Annie. Hasilnya nihil, mereka sama-sama tak bisa dihubungi.

Padahal aku sudah mencari di segala penjuru ruangan, tapi tetap tidak kutemui mereka. Apakah ada ruang rahasia di sini? Ah, tidak mungkin petaku tak bisa membacanya. Aku memutuskan keluar gedung, mencari cara lain.

"Maaf Tuan, apakah Anda yang bernama Rey?"

Aku mengangguk. 

Seorang pengaman yang tadi kutanya ternyata mengejarku. Aku keluar dari mobil. 

"Anda di tunggu Tuan besar di atas. Mari saya antar, Tuan."

Entah apa yang kupikirkan, aku langsung saja menurut padanya. 

Sangat aneh. Mengapa mereka mencoba menutupi akses lokasi, jika akhirnya mereka sendiri yang menyuruhku datang. Entahlah, yang kupikirkan sekarang adalah bagaimana cara agar aku bisa menemukan Annie, kekasihku.

Tiba di ruang lantai paling atas. Tempat ini sebelumnya pernah kumasuki tadi. Sama, tak ada apa-apa. 

"Tunggu di sini, Tuan. Nanti akan ada yang menjemput Tuan. Saya permisi dulu." Dia menganggukan kepalanya sopan.

Tiga menit menunggu, datang seorang dengan seragan praktek khasnya. Sepertinya dia bawahan di sini. Tanpa kata, ia langsung melambaikan tangannya menyuruhku mengikuti. Aku menurut.

Benar saja, ternyata ada ruangan di dalam ruangan, ini ruang rahasia yang sebelumnya tak sempat kutebak. Di dalam sana masih ada sebuah pintu yang tertutup rapat, tapi aku tak diizinkan masuk. Aku hanya diperbolehkan duduk di meja tunggu. 

"Tunggulah di sini hingga Tuan besar datang. Sekitar 10 menit lagi ia akan menemuimu."

"Baiklah, terima kasih," ucapku siaga.

Bagaimanapun juga aku harus tetap bersiaga. Siapa tahu ada jebakan yang mereka pasang di sini. Buktinya mereka dengan mudahnya malah mempersilakanku masuk dan menemui ayah Annie. Anehnya, mereka menganggapku ingin menemui tuan mereka. Padahal itu jelas salah. Aku sama sekali tak mencarinya. Sayangnya mereka sama sekali tak mengenal Annie. 

Ruang ini tak terdapat apa-apa, hanya sebuah meja dengan dua kursi yang saling berhadapan. Yaitu kursi yang sedang kududuki. Sedangakan tadi aku melewati pintu yang sama persis seperti tembok. Mereka sangat pintar memanipulasi tempat. Hingga menggunakan teknik kuno yang sama sekali tak pernah ada di pikiranku. 

"Selamat sore, Tuan muda Ren." Suara berat khas yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Dia tersenyum ramah.

Banyak peluh di dahinya, ia juga menggunakan seragam prakteknya. Ternyata memang benar ia sedang sibuk bekerja.

Aku membalasnya dengan senyum tipis.

 

"Sabar dulu, Ren. Aku tahu apa yang akan kau tanyakan. Namun, dengarlah dulu perkataanku. Aku sama sekali tak pernah mengada-ada, Ren." Dia berhenti sejenak.

"Di mana Annie, Ayah," jawabku tak sabar.

"Dia bersamaku. Dia aman, kau jangan terlalu mengkhawatirkannya. Hanya saja dia berpesan untuk tak menemuimu, begitu pun juga tadi saat aku menawarkan untuk menghubungimu."

Aku diam tanpa ekspresi, dasar pembohong.

"Kau tak perlu berpura-pura. Cepat katakan yang sebenarnya, Ayah." Kali ini aku sama sekali tak bisa memendam emosi.

"Bukankah sudah kukatakan tadi? Buat apa aku bohong? Hahaha.... Lihatlah benda di tanganku, dia yang berpesan padaku untuk memberimu ini."

Sepucuk surat dari kertas disodorkan ayah untukku. Aku diam, masih tak menerima. Jika dari tampilannya saja bisa ditebak kalau ini memang ide Annie. Karena hanya dia yang masih mencintai tradisi zaman dulu. Ayah meletakkan surat itu di atas meja. 

"Aku tak punya banyak waktu untuk menemanimu, Ren. Pulanglah, jika kau tak ingin membuat kekasihnu itu kecewa. Kau bisa datang kembali esok atau kapan pun yang kau mau, aku bisa membantumu menceritakan semuanya. Bahkan sesuatu yang Annie sendiri tak tahu. Aku sangat percaya padamu, kau anak yang jenius untuk masalah teknologi. Kau pasti bisa memahaminya nanti. Aku harus masuk ke ruangan lagi, Ren. Hati-hati di jalan."

"Ayah, tunggu!" 

Aku berlari menyusulnya. Kalah cepat. Dia telah menutup dan menguncinya dari dalam. 

Kugenggam dengan sangat erat surat yang Annie berikan. Aku belum membacanya, tapi kutahu isi surat itu. Tak bisa berbuat, ini keputusan Annie sendiri. Aku bisa melihatnya besok. Setidaknya aku tahu kalau ayah sebenarnya adalah orang yang baik, apalagi untuk keselamatan putri semata wayangnya. Aku memutuskan kembali ke rumah.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • I'm Cyborg   Episode 29

    Pintu terbuka otomatis setelah beberapa detik aku berdiri di depannya. Sensor pengenal wajah telah meloloskanku. Ternyata benar, aku adalah Putra Mohkota asli di sini.Tak ada ornamen sedikit pun yang melayakkan bangunan ini disebut istana. Kuperhatikan kanan kiri, terpajang beberapa lukisan 4 dimensi, juga masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.Aku melanjutkan langkah. Barang-barang yang dipajang sangat aneh untukku. Sesuatu yang kukenal di dunia bawah ternyata di sini terdesain lebih rumit. Memang aneh, bahkan bentuk botol saja mereka buat serumit ini. Padahal di bumi asli, botol adalah alat minum yang biasa saja, dan sangat mudah membuatnya.Tak kutemukan seorang pun di sini. Hanya beberapa pajangan benda 4 dimensi, juga hiasan yang sangat aneh. Aku baru mulai menyadari, setelah lama berkeliling dan tak kutemukan seorang pun, termasuk raja di sini.Bangunan ini memiliki konsep 4 dimensi, tent

  • I'm Cyborg   Episode 28

    Aku lebih tertarik menatap penduduk sini yang tak merasakan panas walau menggunakan pakaian tertutup dan berwarna gelap. Juga aku, tak merasa panas sama sekali, walau sedang berada di bawah sinar matahari langsung. Ternyata teknologi di sini memang sangat canggih. Bahkan pakaian saja yang disepelekan di dunia bawah, ternyata di sini justru mendapat perhatian khusus. Mereka menerapkan teknologi yang sangat maju bahkan pada sehelai pakaian.Namun, ternyata aku baru menyadari satu hal. Wanita bahkan walau di dunia mana pun, akan sama. Memiliki sifat foya-foyanya dan sangat menyukai shopping, untuk menenangkan pikirannya. Aku tertawa kecil."Kau baik-baik saja, Tuan?" Cray ternyata sudah ada di sampingku."Aku hanya menertawakan mereka, Cray. Bahkan sifat para wanita akan sama walau berada di dunia mana pun. Lihatlah toko pakaian di sana. Buat apa mereka berdesakan membeli pakaian yang sama persis seperti yang mereka gunakan? Berwarna hitam,

  • I'm Cyborg   Episode 27

    Sehari berada di dunia dimensi baru seperti apa yang dikatakan Cray, aku mulai bisa memahami tentang keadaan dan alasanku tak bisa kembali. Kuputuskan untuk kembali ke kota, melanjutkan perjalanan menuju istana. Cray mengatakan, jika hanya raja yang memperbolehkanku kembali ke dunia bawah, dunia asliku. Maka aku harus segera menemuinya sekarang juga."Langsung bawa saja aku ke sana, Cray. Aku tahu, kau pasti bisa menghilang dan membuka portal di mana-mana, bukan? Tak perlu mengelak lagi, aku sekarang sudah bisa memahami semua permainan ini." Aku menatap ke samping kanan.Sekarang juga, aku bisa memahami di mana letak dan keberadaan Cray. Dengan merasakan dan mempertajam pendengaran, aku bisa mendengar desingan halus Cray, dan tahu di mana posisinya."Apakah sekarang kau juga tahu aku di mana, Tuan?"Aku tertawa, "Jelas, Cray. Kau ada di samping kananku."Desingan Cray bertambah keras, menandakan kalau ia se

  • I'm Cyborg   Episode 26

    Merasa baru pertama kali melihat dapur yang sangat tradisional, membuatku bertambah penasaran dengan seluruh isi rumah. Tak ada kompor di sini, hanya ada tungku dan beberapa kayu bakar yang berserakan.Entah kenapa, tiba-tiba tubuhku merasa merinding. Aku berjalan ke arah rak piring dari kayu yang sudah sedikit rusak. Beberapa piring dari tanah liat, juga keramik tersusun rapi. Sedangkan di sini, gelas menggunakan bahan dari kaca bening yang tergambar motif bebunga di luarnya.Sangat indah, aku menyentuhnya. Dinding di sini hanya separuh, itu juga bukan dari batu bata. Ada anyaman daun kelapa yang digunakan sebagai pembatas, lalu dirancang sedemikian rupa hingga tak mengganggu aktivitas memasak.Tiba-tiba ada sesuatu di kakiku, yang membuatku harus menjerit keras."Aaakkh ... "Aku meloncat ke belakang. Sebuah tikus agak besar berwarna gelap berlari begitu saja, sambil ikut mencicit keras.Aku memandan

  • I'm Cyborg   Episode 25

    Sesuai perintah dari Pak Edwin, malam ini aku segera memaksakan diri untuk beristirahat. Memang tubuhku masih merasakan segar dan belum lelah sama sekali, walaupun sehari ini banyak sekali kegiatan yang harus kulakukan. Demi Pasukan Bayangan, besok aku harus menemani Ren dan Erd menuju Pulau Ujung Selatan.Aku menutupkan mata, mulai mencari dunia lain dalam mimpi. Padahal, semenjak adanya sistem perobotan dalam tubuhku, aku sama sekali tak bisa merasakan mimpi lagi, entah dengan malam ini.Satu ...Dua ...Tiga ...Sayup-sayup kudengar denting jam kuno menggema dan membangunkan tidurku.Perlahan kubuka mata, ada cahaya silau di atas sana. Aku menutupnya lagi. Sejak kapan juga ayah mempunyai jam kuno yang hanya kuketahui berasal dari teknologi dulu? Dia pasti ingin memberiku kejutan. Bukankah aku pernah bercerita padanya, kalau aku menginginkan benda-benda kuno? Aku sangat menyukai kebudayaan du

  • I'm Cyborg   Episode 24

    Terik matahari membuatku membuka mata perlahan. Cukup lama aku tertidur dengan malas di atas hamparan rumput lembut. Kupandang kondisi sekitar, sepertinya Cray sudah tak ada di sini. Aku bingung akan melakukan apa jika dia terus mengawasi dan cerewet seakan dia ibuku saja. Bahkan belum pernah aku dicereweti oleh ibuku.Aku berdiri, mencari jalan keluar yang memungkinkan. Terus berjalan di hamparan rumput, yang diselingi beberapa pohon besar, aku mulai mendengar keributan suara-suara aneh. Sepertinya benar perkataan Cray, kalau wilayah ini bukanlah sekedar hutan biasa tanpa penghuni. Ternyata aku akan memasuki kota yang ia maksud.Tak apa, jika aku mulai memasukinya, itu tandanya aku bisa mencari tahu informasi tentang kehidupan di area sini. Juga dengan apa yang dimaksud dimensi baru yang Cray katakan.Aku memandangi suasana di depan yang yang sangat berbeda. Mereka seakan hidup jauh dari wilayah pepohonan yang baru saja kulewati. Ini

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status