Hal penting apa yang ingin ayah bicarakan padaku ," tanya Kenandra membuka percakapan.
"Ayah menjodohkan kamu dengan anak teman bisnis ayah." Ujar Hutama tegas.
Salah satu anak gadis paman Danu teman bisnis ayah mereka gadis cantik dan terpelajar tentu nya cocok dengan mu,"ucap Hutama menjelaskan latar belakang gadis yang akan ia jodohkan untuk Kenandra.
"Ayah berharap kamu mau menyetujui perjodohan ini," ucap Hutama mengakhiri percakapan.
"Tapi ayah, Kenan sudah dewasa bukan anak kecil lagi Kenan berhak memilih jodoh Kenan sendiri," ucap Kenan ketus kepada ayahnya.
Kenandra sangat sangat terkejut dengan keputusan ayahnya yang secara tiba-tiba menjodohkan nya dengan wanita entah seperti apa bentuk dan rupanya. Kenandra masih ingin sendiri malas dengan semua hubungan yang mengikat dirinya.
"Ayah tidak suka penolakan Kenan!
"Ini adalah perintah Ayah. "Ucap Hutama egas dan tidak suka bila kehendak nya dibantah.
"Besok bersiaplah bertemu dengan keluarga Atmaja keluarga dari calon menantu ayah dan jangan pernah bertingkah yang membuat malu ayah kalau kamu masih menginginkan menjadi pewaris Central Group." Ucap Hutama memberi ancaman kepada anaknya itu.
Setelah mendengar ancaman dari Hutama akhirnya Kenan menyerah dan menerima keputusan ayahnya.
"Terserah ayah sajalah lakukan semua sesuka hati ayah yang menurut ayah benar." Ucap Kenan pasrah tapi hati kecilnya masih saja ingin berontak .
"Huhh ! brengsek," dengus Kenandra kesal dengan keputusan ayahnya.
Belum sempat ia berpendapat lagi Hutama sudah pergi meninggalkan Kenandra sendiri di ruangan makan yang nampak megah dan elegan itu. Ruangan itu menjadi mencekam dengan perubahan sikapnya yang dingin dengan mata memancarkan kebencian, Kenandra mengepalkan tangannya menahan kemarahan.
"Ayah dan ibu ingin yang terbaik untuk mu Kenan," ucap Sherly menenangkan putranya, Sherly begitu sayang dengan putra satu-satunya itu, Sherly tidak mau kalau Kenandra salah memilih pendamping hidup maka mau tidak mau Kenandra harus menyetujui rencana untuk perjodohan Kenandra dengan salah satu putri dari keluarga Atmaja yang selama ini menjadi teman bisnis Hutama dan juga sahabat sejak kecil.
Dulu Sherly berteman baik dengan ibu dari Shena dan Amera sehingga ia mengenal baik siapa yang akan menjadi menantu suatu saat nanti.
"Apa ibu mengenal mereka?"
"Tentu sayang mereka adalah gadis baik cantik dan terpelajar, kamu pasti akan menyukai nya," jawab Sherly menyakinkan putranya.
Sedangkan aku belum pernah sekalipun bertemu dengan wanita itu Bu," pikir Kenandra kesal.
"Ibu mengenal baik gadis itu nak dan kamu lambat laun pasti juga akan menyukai nya," ucap Sherly kembali meyakinkan.
"Terserah ibu dan ayah sajalah,"ucap Kenan akhirnya memilih mengalah.
"Tenangkan dirimu Kenan persiapan kan saja dirimu untuk acara besok dan jangan pernah kecewakan ayahmu." Kata Sherly kembali mengingatkan putranya itu.
"Kamu selama ini mengenal ayahmu bukan? Ia tidak suka penolakan.
"Turuti lah perintah Ayahmu adalah yang terbaik untukmu putraku," ucap Sherly mengakhiri kalimatnya.
"Baik Bu… "
"Kenan mengerti, tapi setelah Kenan menikah dengan wanita itu Kenan ingin ayah dan ibu jangan pernah mengurusi kehidupan kami lagi." Ucap Kenandra mengakhiri percakapan nya dengan Sherly dan meninggalkannya begitu saja dengan memendam amarahnya.
"Baiklah nanti biar ibu bicara dengan ayahmu ,"ucap Sherly akhirnya walaupun ia sesungguhnya tidak tega dengan putra semata wayangnya itu namun Sherly lebih tidak ikhlas kalau putranya harus bersanding dengan model papan atas yang selalu menempel dengan banyak pria diluaran sana.
Setelah itu Kenandra pergi meninggalkan rumah Hutama dengan kekesalannya melajukan mobilnya kearah jalanan tidak lupa Kenandra memerintahkan Rudy untuk menyelidiki latar belakang keluarga Atmaja dan kedua anak gadis yang salah satu dari mereka akan dijodohkan dengan nya itu.
Seperti biasa dalam setiap kesempatan Kenandra selalu mengunjungi Lisa mencurahkan perhatian dan rasa rindu yang selalu datang menghampiri. Baginya Lisa sudah seperti penawar bagi setiap kesulitan yang Kenandra hadapi. Lisa satu-satunya wanita yang membuat Kenandra tergila-gila dan tidak memiliki logika.
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut. "Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Wanita dihadapannya semakin membuat gairah Kenan semakin membuncah dan semakin memperdalam permainan menghisap memainkan ujung lidah dengan lembut dan menuntut dan lebih kasar dan setelah itu melumat lembut bibir mungil yang membuatnya selama ini candu rasa manis bibir mungil dengan lipstik warna pink sedangkan tangan berotot itu dengan lembut membelai bongkahan bulat yang nampak indah dan ketika istrinya itu hamil kini terlihat lebih berisi dan kenyal dan membuatnya semakin nyaman, menyukai benda kenyal itu dan terus memainkannya. "Sst....Sayang hentikan lenguh wanita itu berusaha menghentikan aksi suaminya namun tetap tak berdaya pria kekar dihadapannya lebih kuat mendominasi."Ini di kantor Aku malu kalau tiba-tiba karyawan melihatnya," kata wanita itu susah payah setelah bibirnya terlepas dari jerat bibir pria buas dihadapannya yang kini menyeringai bodoh bermaksud menggoda sang istri. "Hem... aku pastikan mereka tidak akan berani menggang
Sedangkan disudut lain nampak pria berkaca mata nampak mengulum saliva nya dan bergegas pergi, setelah aksi perempuan itu selesai ia takut wanita yang diam-diam menarik perhatiannya itu menyadari keberadaannya maka ia pun memutuskan untuk segera pergi dan melepaskan hasratnya ditoilet terdekat."Wanita yang luar biasa, Aku suka sifat liarnya," gumam pria itu dengan mendesah perlahan memikirkan gundukan kenyal yang menantang dengan meremas dan memenuntaskan benda keras yang berada di bagian pangkal paha nya yang kini dalam mode on membayangkan dirinya dalam buaian wanita seksi dalam fantasi liarnya.***Pintu ruang kerja Kenadra nampak terbuka, seorang wanita hamil dengan parasnya yang cantik dan menawan kini terlihat seksi dengan balutan dress bermotif bunga lili warna merah muda dengan tas tangan berwarna hitam yang menambah kesan elegan berjalan anggun menuju meja kerja sang pria yang sangat dicintainya, kegelisahan pada wajahnya nampak terlihat jelas."Sayan
Rudy mengerti dengan apa yang dipikirkan bos mudanya itu."Apakah harus juga aku yang turun tangan untuk membereskan semua ini, huh... menyebalkan," gerutu Rudy kesal, melangkah meninggalkan Kenan yang masih kebingungan membuat alasan apa untuk sang istri, sedangkan ia sangat kenal sifat istrinya seperti apa.Huh... memusingkan mereka ini menyebalkan," gerutu Rudy kesal, belum selesai masalah pekerjaan yang harus ia bereskan sekarang ia juga harus membereskan masalah rumah tangga bosnya."Sepertinya Aku harus segera mengakhiri masa lajang ku agar penderitaan ini cepat berakhir agar bisa mengerti masalah bosnya. Saat itu juga Rita masuk keruangan Rudy dengan wajah cemberutnya."Kenapa dengan wajahmu?Apa pria itu berulah lagi?" tanya Rudy pura-pura tak tahu dengan kemungkinan apa yang terjadi."Huh menyebalkan, kamu tahu bos muda kesayanganmu itu mulai menggila, sejak ia menikah dengan gadis kecil putri Atmaja itu tingkahnya banyak berubah, dan