Share

Terjebak Canggung

“Jadi, tujuan kamu ngajak aku ke sini sebenarnya juga untuk ngejar Pak Bambang?!” Laras bernada cukup tinggi dan menatapku dengan lamat.

Aku tak mampu menatap sang istri, lantas menundukkan wajah. Berbicara jujur saja rasanya aku tidak mampu, pasti itu bisa membuat hatinya sakit.

“Laras—“

“Jawab, Gas! Jawab aku!” Ia berteriak lagi, tatapannya sendu, memancar kekecewaan yang begitu mendalam.

“Aku bisa jelasin—“

“Kamu pernah janji apa sama aku?! Kamu pernah janji apa, Gas? Jawab!”

Baru kali ini aku melihat sisi keras di dalam diri istriku. Namun, semuanya memang salahku. Akulah yang salah, bukan salahnya. Aku mengkhianati kepercayaannya, mengkhianati janji yang telah kuucap padanya.

“Maaf,” ucapku lirih.

Nelangsa sudah hati ini. Telah kelam suasana ini. Murkalah orang yang selama ini sangat percaya padaku.

“Aku mau kita pulang ke Indo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status