Share

Bab 156 Pergi Lagi

Penulis: Yuni Masrifah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 12:55:03

Di saat Gala tengah mandi, Nabila turun ke lantai bawah. Ia berniat untuk membawakan Gala makanan.

“Nabila, kenapa dengan Gala?” tanya Erina.

“Mas Gala hanya kelelahan, Mam. Semalam ada urusan yang mengharuskan mas Gala tidak pulang. Tapi sekarang dia sedang mandi, aku mau membawakannya makanan ke atas,” jawab Nabila asal.

“Oh, jadi begitu? Ya sudah, kalau begitu. Setelah makan, Gala harus istirahat. Kasihan dia, terlihat sekali lelah,” ujar Erina.

Nabila pun mulai menyendok makanan ke atas piring kosong. Setelah piringnya terisi penuh, ia pun membawanya ke kamar.

“Sudah selesai mandinya, Mas? Ini aku bawakan kamu makanan. Ayok, dimakan dulu! Setelah ini kamu harus istirahat,” ujar Nabila.

Gala yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk, mendekati Nabila.

“Mau aku suapin?” tawar Nabila.

Gala tersenyum, ia hanya mengangguk lalu membuka mulutnya.

Sepanjang Nabila menyendok makanan itu, tak hentinya Gala menatap Nabila. Namun, saat Nabila menyadari tengah diperhatikan, dengan cepat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 158 Tenggelam

    Selepas kepergian Gala, Nabila dan oma Nira masuk ke dalam rumah. Nabila kemudian pergi ke taman belakang dekat kolam untuk sekedar menenangkan diri. Ia duduk di sana seorang diri.“Baru juga pergi, aku sudah rindu sama mas Gala. Ya Tuhan … tolong permudah jalan untuk mas Gala memperbaiki keadaan perusahaannya. Aku tidak sanggup jika harus berjauhan seperti ini,” batin Nabila penuh harap.Nabila terdiam menatap lurus ke arah kolam. Cukup lama Nabila duduk di kursi taman. Merasa bosan, ia pun berpindah tempat ke tepi kolam.Nabila duduk di pinggiran kolam, kedua kakinya sengaja ia masukkan ke dalam air kolam. Entah kenapa, bayang-bayang wajah Gala selalu terlihat. Tidak bisa dihilangkan walau sekejap mata.Dirabanya perut yang masih kecil itu. Nabila tersenyum kecil saat teringat bahwa kini ia tengah mengandung benih cinta dari Gala. Tidak menyangka, jika ia bisa sampai menikah dan mengandung anak dari Gala, yang awalnya hanyalah seorang pengasuh dan majikan. Bahkan awal pertemuan mere

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 157 Berat

    Keesokan harinya, Nabila telah selesai packing baju-baju Gala ke dalam koper untuk selama 3 hari ke depan. Walau pun berat hati ia mengizinkan Gala pergi. Namun, tak ada solusi lain selain itu, supaya Gala bisa bangkit dari keterpurukannya.“Kamu hati-hati di jalan, kabari aku kalau kamu sudah sampai. Setelah pekerjaan kamu selesai, cepat pulang lagi, ya!” ujar Nabila, ia merapikan rambut Gala.Gala menunduk seraya tersenyum. Ia pun mengecup pipi Nabila.“Jangan khawatir, Sayang. Akan aku usahakan untuk pulang tepat waktu. Jaga diri baik-baik di sini. Jangan capek-capek, urusan Sandi, kamu minta bantuan bu Sani atau dengan yang lain di rumah ini. Jangan telat makan dan jangan lupa saran dokter kamu harus ingat,” sahut Gala.Setelah semua beres dan rapi, Gala segera turun ke lantai bawah. Pagi itu, bertepatan dengan perginya Gala, kebetulan Erina dan Faisal pun hendak pulang ke rumah mereka. Namun, tidak dengan oma Nira dan juga Ello. Oma Nira yang mengetahui Gala akan pergi, ia akan t

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 156 Pergi Lagi

    Di saat Gala tengah mandi, Nabila turun ke lantai bawah. Ia berniat untuk membawakan Gala makanan.“Nabila, kenapa dengan Gala?” tanya Erina.“Mas Gala hanya kelelahan, Mam. Semalam ada urusan yang mengharuskan mas Gala tidak pulang. Tapi sekarang dia sedang mandi, aku mau membawakannya makanan ke atas,” jawab Nabila asal.“Oh, jadi begitu? Ya sudah, kalau begitu. Setelah makan, Gala harus istirahat. Kasihan dia, terlihat sekali lelah,” ujar Erina.Nabila pun mulai menyendok makanan ke atas piring kosong. Setelah piringnya terisi penuh, ia pun membawanya ke kamar.“Sudah selesai mandinya, Mas? Ini aku bawakan kamu makanan. Ayok, dimakan dulu! Setelah ini kamu harus istirahat,” ujar Nabila.Gala yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk, mendekati Nabila.“Mau aku suapin?” tawar Nabila.Gala tersenyum, ia hanya mengangguk lalu membuka mulutnya.Sepanjang Nabila menyendok makanan itu, tak hentinya Gala menatap Nabila. Namun, saat Nabila menyadari tengah diperhatikan, dengan cepat

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 155 Kerugian

    “Mas kamu kenapa, Mas?” tanya Nabila.Gala tidak menjawab, ia terus menaiki anak tangga hingga ia berada di lantai atas. Tanpa menoleh sedikit pun kepada Nabila atau pun keluarganya yang lain.Semua orang merasa aneh dengan sikap Gala yang tidak seperti biasanya. Gala terlihat kacau dan murung.Nabila berdiri, lantas berjalan menyusul Gala naik ke lantai atas.Nabila memasuki kamar, melihat Gala yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang.Nabila berjalan mendekatinya, kemudian duduk sebelahnya. Ia pun meraih tangan Gala, penasaran apa yang terjadi kepada lelaki itu.“Mas, kamu kenapa kok murung begini? Wajah kamu kusut sekali, seperti tidak ada semangat. Apakah kamu kelelahan atau sedang ada masalah? Kamu habis dari mana saja semalam, kok baru pulang sekarang?” Nabila memberondong pertanyaan terhadap Gala.Akan tetapi, Gala masih bungkam. Ia hanya diam dengan tatapan lurus. Warna matanya pun tampak kemerahan. Ia pun Sama sekali tidak menoleh sedikit pun ke arah Nabila. Sungguh aneh

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 154 Sulit Dihubungi

    “Kenapa, Mas?” tanya Nabila.Gala terdiam tanpa menjawab pertanyaan Nabila, ia lalu menutup telepon itu. “Mas, kamu kenapa, sih? Kok aneh sekali, setelah menerima telepon. Memangnya telepon dari siapa dan bilang apa?” tanya Nabila, ia begitu penasaran kepada si penelpon.Gala menghela napas kasar, wajah ceria yang sebelumnya ia tunjukkan, berubah muram.“Sayang, aku harus pergi dulu. Nanti aku pasti pulang. Sekarang kamu cepat masuk ke dalam kamar, lalu istirahat,” jawab Gala.Nabila merasa bingung dengan sikap Gala yang tiba-tiba berubah itu. Tidak seperti biasa sikapnya seperti itu.“Memangnya mau pergi ke mana, Mas?” tanya Nabila.Gala tidak menjawab, dengan cepat ia pergi lalu menuruni anak tangga.Nabila menatap kepergian Gala dengan penuh tanda tanya. Ada apa sebenarnya yang terjadi, sehingga membuat Gala bersikap aneh seperti itu?Cukup lama Nabila berdiri di ujung atas anak tangga, hingga Gala tak terlihat lagi dari pandangan matanya. Ia pun membalikkan badan lalu berjalan me

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 153 Memperhatikan

    Setelah makan bersama, keluarga Gala memutuskan untuk menginap malam ini di rumah Gala. Mereka masih ingin kumpul bersama dengan anak dan menantunya itu.“Nabila, Mami lihat tadi kamu makannya hanya sedikit. Nggak boleh gitu, dong … kasihan anak yang ada di dalam kandungan kamu. Dia butuh asupan makanan dan nutrisi,” ujar Erina, saat mereka tengah duduk berdua di lantai atas.“Em … aku masih merasa mual, Mam. Tiap kali mencium bau makanan, rasanya perut serasa diaduk-aduk,” sahut Nabila.Erina mengusap punggung tangan Nabila. “Itu wajar terjadi pada ibu hamil. Walau pun Mami belum pernah mengalami yang namanya hamil, tapi Mami cukup paham bagaimana rasanya menjadi wanita hamil. Dulu, waktu Elia kembaran Mami, ibunya Gala dan Ello hamil, Mami sering menemaninya. Jadi … sedikit banyaknya Mami jadi tahu. Pokoknya, kamu harus menjaga kesehatan kamu ya, Sayang. Nanti … Mami akan suruh bi Nining untuk membelikan susu ibu hamil dan vitamin untuk kamu,” ujar Erina.Nabila tersenyum seraya me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status