Share

Bab 190 Terluka

Penulis: Yuni Masrifah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 19:07:04

“Aku mau mama, aku mau mama!”

Di kediaman Gala, Sandi menangis di dalam kamarnya sambil berguling-guling. Setiap hari Sandi selalu menanyakan keberadaan ibunya. Setelah Gala memberitahu jika Nabila adalah ibunya, Sandi sangat bahagia. Namun, kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara, kini harus pupus saat keputusan Nabila untuk menikah bersama Ello.

“Sandi, jangan nangis ya, Nak. Nanti kita ketemu mama. Tapi tidak sekarang, ya! Papa kan ada di sini, Papa nggak akan berangkat kerja. Sandi tidak boleh seperti ini, Sandi kan anak lelaki. Anak lelaki tidak boleh menangis seperti ini,” ujar Gala, mencoba menenangkan Sandi.

“Tapi mau mama!” Sandi masih terus menangis.

Melihat Sandi yang seperti itu, tentu membuat Gala sangat sedih. Sandi begitu menginginkan Nabila bersamanya. Namun, Gala bingung harus berbuat apa. Nabila telah menutup hatinya.

“Bagaimana kalau kita beli mainan. Sandi mau beli mainan apa? Papa pasti beliin buat kamu. Asal Sandi nggak boleh sedih lagi. Kalau Sandi sedih, la
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 190 Terluka

    “Aku mau mama, aku mau mama!”Di kediaman Gala, Sandi menangis di dalam kamarnya sambil berguling-guling. Setiap hari Sandi selalu menanyakan keberadaan ibunya. Setelah Gala memberitahu jika Nabila adalah ibunya, Sandi sangat bahagia. Namun, kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara, kini harus pupus saat keputusan Nabila untuk menikah bersama Ello.“Sandi, jangan nangis ya, Nak. Nanti kita ketemu mama. Tapi tidak sekarang, ya! Papa kan ada di sini, Papa nggak akan berangkat kerja. Sandi tidak boleh seperti ini, Sandi kan anak lelaki. Anak lelaki tidak boleh menangis seperti ini,” ujar Gala, mencoba menenangkan Sandi.“Tapi mau mama!” Sandi masih terus menangis.Melihat Sandi yang seperti itu, tentu membuat Gala sangat sedih. Sandi begitu menginginkan Nabila bersamanya. Namun, Gala bingung harus berbuat apa. Nabila telah menutup hatinya.“Bagaimana kalau kita beli mainan. Sandi mau beli mainan apa? Papa pasti beliin buat kamu. Asal Sandi nggak boleh sedih lagi. Kalau Sandi sedih, la

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 189 Keinginan Terbesar

    “Ello, kenapa kamu nggak pernah cerita sama Oma, tentang di mana Nabila selama ini? Sekarang dia sudah melahirkan. Oma, papi dan mami kamu sudah tahu dari Gala. Jadi selama ini, kamu yang menyembunyikan Nabila? Kenapa, Ello?” tanya oma Nira tak habis pikir.Ello menghembuskan napas kasar. Ia mengganti channel acara TV beberapa kali, tanpa menikmati satu pun dari acara tersebut.“Oma mau marah? Silahkan, Oma … aku tidak akan melawan. Jika kalian mau menyalahkanku, aku juga sudah siap. Tapi, sebelum itu kalian juga harus ingat, betapa sakitnya Nabila, saat tahu Gala telah menipunya. Bahkan Nabila dengar sendiri, jika Gala bersedia menikahi Bianca. Jadi, apakah aku salah jika membawa Nabila pergi, dan melindunginya di tempat lain? Lagi pula, itu bukan atas dasar niatku. Tapi itu kemauan Nabila sendiri. Aku sih oke-oke saja, karena aku sangat menyayangi Nabila. Asal Oma tahu, aku tidak pernah macam-macam terhadap Nabila. Dari situ, Nabila mulai merasa nyaman denganku. Aku dan Nabila akan

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 188 Sakit

    “Apakah kamu tidak memikirkan perasaanku, Nabila? Ello adalah kakak kandungku. Jika kalian menikah, lalu bagaimana dengan aku dan anak-anakku?” gumam Gala, ia memandangi rumah Nabila.Tatapan lurus dengan kedua tangan yang dimasukkan pada saku celana. Gala menatap pilu ke arah rumah Nabila. Terdengar suara tangisan bayi di dalamnya. Membuat hatinya bergejolak ingin sekali masuk ke dalam, dan memeluk putri kecilnya itu. Namun, semua sudah terlambat. Pintu hati Nabila telah tertutup. Jika sudah seperti itu, Gala bisa apa?Cukup lama ia berdiri di seberang jalan depan rumah Nabila. Gala pun memutuskan untuk pergi. Ia berjalan kaki hendak menuju mobilnya. Sengaja ia memarkirkan mobilnya cukup jauh dari rumah Nabila.Sampai di tempat parkir mobilnya. Gala segera masuk, lalu pergi dari tempat itu.“Kalian berdua masih saling mencintai. Aku bisa lihat itu. Lalu, apakah aku harus kembali mengalah dalam hal ini?” gumam Ello.Ello berada di dalam mobilnya. Ia belum benar-benar pergi dari kampun

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 187 Mengawasi

    Ello menarik kembali tangannya. Di alam bawah sadar, Nabila masih menyebut nama Gala. Lebih menyakitkan ternyata Nabila masih menyimpan rasa terhadap mantan suaminya itu.Ello mematung menatap wajah Nabila. Hatinya berdenyut nyeri, matanya berkaca-kaca. Dengan cepat Ello segera menyekanya. Tidak ingin terlihat lemah ketika Nabila terbangun.Ello berjalan mundur dengan perasaan sedih. Kakinya bergetar seakan tidak mampu lagi untuk menopang tubuhnya. Apa yang baru saja ia dengar, itu sangat menyakitkan bagi Ello.Nabila terbangun, mendapati Ello yang berdiri di hadapannya.“Mas, em … maaf aku ketiduran. Jam berapa ini? Aku kelamaan ya, tidurnya?” Nabila bangkit dari posisi tidurnya. Beberapa kali ia menguap dan mengucek matanya.Ello menghembuskan napas kasar. Ia memaksakan diri untuk tersenyum walau pun perasaannya begitu getir.“Tidak apa-apa, kamu pasti kelelahan dan sangat mengantuk setelah melahirkan. Aku memaklumi itu, sekarang sebaiknya kamu makan dulu. Aku sudah masak buat kamu

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 186 Wanita Sempurna

    “Lantas, jika aku beritahu kamu saat itu Bianca meninggal. Apakah kamu akan menjauhiku dan kembali pada Gala?” tanya Ello.Nabila terdiam mendengar pertanyaan Ello. Lelaki itu terus menatapnya, sehingga Nabila merasa tidak nyaman dengan tatapan yang terasa mengandung intimidasi itu.Ello mengusap pipi Nabila, berusaha mencairkan suasana.“Tidak usah jawab, aku sudah tahu jawabannya. Yang penting, sekarang kamu telah memilihku untuk menjadi pendamping hidup kamu. Setelah pulih, kita pulang. Aku akan membayar seseorang untuk membantu kamu di rumah. Kamu tidak perlu mengerjakan apa pun. Kamu hanya harus fokus kepada anak kamu saja,” ujar Ello.Nabila mengangguk, ia kemudian mencium bayinya.Setelah keadaan Nabila cukup kuat dan dokter mengizinkan Nabila pulang. Ello pun langsung memboyongnya ke rumah Nabila. Sampai di sana, seorang wanita paruh baya tengah menyambut kedatangan mereka. Tampaknya Ello memang sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Ia tidak ingin membuat Nabila kelelaha

  • IBU SUSU UNTUK ANAK KONGLOMERAT    Bab 185 Kenyataan Pahit

    Ello terpaku dengan pemandangan itu. Terkejut karena Gala ada bersama Nabila. Ternyata orang yang dimaksud tetangga Nabila tadi, yang membawa Nabila ke rumah sakit adalah Gala. Entah bagaimana bisa Gala menemukan keberadaan Nabila, Ello pun tidak tahu.“Mas,” ucap Nabila lirih, saat ia melihat Ello yang berdiri mematung di depan pintu.Ello pun berjalan cepat mendekati Nabila. Ia melihat keadaan perut Nabila telah mengecil dan di pangkuan Nabila terlihat bayi mungil yang terbungkus kain bedong.“Ya Tuhan, kamu sudah melahirkan, Nabila? Maaf aku terlambat datang, sampai di rumah ternyata kamu sudah tidak ada. Tetangga kamu memberitahuku kalau kamu dibawa ke sini,” ucap Ello, ia kemudian meraih tangan Nabila lalu menciumnya.“Hei, apa-apaan, kamu?!” sentak Ello, saat melihat apa yang dilakukan Ello kepada Nabila.Ello menoleh ke arah Gala, tampak sekali Gala tidak suka dengan apa yang dilakukan Ello barusan.“Kenapa?” tanya Ello.Gala mendengus kesal, mendengar pertanyaan Ello yang terd

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status