Share

Bujukan mertua

#Bujukan mertua

Sepanjang jalan ke rumah. Jantungku terus saja berdetak dengan kencang, mungkin karena aku sedang dalam keadaan yang sangat marah. Ya marah dengan orang-orang yang sudah tega sama Bapak.

Kenapa mereka tega sama bapakku? Kalau merasa gaji yang dibagi Bapak kurang, kan mereka bisa ngomong. Jangan main tikam dari belakang begitu! Apa untungnya kalau mereka terus menggerogoti Bapak diam-diam begitu? Mau bikin Bapak bangkrut? Kalau Bapak bangkrut, kan mereka juga yang rugi, jadi kehilangan mata pencarian. Nggak mungkin kan, Bapak akan bisa mengganti mereka kalau hasil kebun tak memadai.

"Assalamualaikum." Aku mengucapkan salam dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam," sahut Kak Sam dari dapur. Aku nggak langsung ke dapur, tapi melihat Arsen dulu di kamar, Arsen tak ada.

"Arsen mana Kak?" tanyaku khawatir dari kamar.

"Ini sama Kakak," jawab Kak Sam. Aku segera ke dapur, ternyata Arsen ada di gendongan Kak Sam yang nyambi masak.

"Nangis Arsen tadi, ya Kak?" t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status