54. POV MIRA (Kebodohan Maura!) (BAGIAN B)Dia langsung terlihat salah tingkah dan gelisah di duduknya, aku tetap menunggu dan menatapnya dengan tajam. Sedangkan Kak Arni dan juga Tasya yang ada di sini, juga ikut mengamati.“Wa—warisan apa?” tanyanya seolah tidak tahu menahu, dengan yang baru saja aku tanyakan.“Sudahlah, ayo buat ini menjadi cepat. Aku lelah, dan ingin istirahat!” kataku malas. “Warisan apa yang Aya terima dari neneknya?” tanyaku lagi.“Warisan apa, Tan? Aku tidak tahu apa maksudnya!” kata Maura berusaha mengelak.“Sayaka mengatakan kami harus bertanya padamu, Maura,” ujar Kak Arni menjelaskan.“Aku tidak tahu, Ma. Aya pasti berbohong, dan memfitnah aku agar aku tersudut!” katanya histeris.Aku memutar bola mataku dengan bosan, Maura mulai berakting lagi. Dia terlihat tengah menggenggam tangan Kak Arni dan berusaha meyakinkan Kakak kandungku itu agar mempercayai ucapannya.“Maura! Satu-satunya kekurangan Sayaka adalah dia yang tidak bisa memiliki anak, setelahnya ak
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU55. DIPECAT (BAGIAN A)POV AUTHORMira langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Farhan, dipecat? Dia bahkan tidak bisa mempercayai pendengarannya sendiri.Bagaimana bisa? Farhan adalah seorang direktur, dan memecat seorang direktur jelas bukanlah hal yang mudah jika tidak mempunyai kesalahan yang fatal, apa Aya mengadu? Pikiran Mira langsung bercadang dan berkelana.Walau bukan anak kandung, Mira sangat menyayangi Farhan. Dialah yang menyediakan semuanya untuk Farhan, dia ingin Farhan dan juga keluarga kakaknya hidup enak dan juga nyaman.Menyekolahkan, menguliahkan, hingga mencarikan kerja, sudah Mira lakukan dengan sepenuh tenaga. Dan sekarang yang sudah diupayakannya dengan sekuat tenaga, malah dihancurkan begitu saja?Memang benar, Sayaka yang menemani Farhan dari nol hingga sekarang, karena Mira memang hanya mencarikan pekerjaan dulu. Sayaka dan juga Farhan menikah ketika Farh
56. DIPECAT (BAGIAN B)“Lalu sekarang bagaimana, Mas?” ujar Maura panik. “Aku tidak mau hidup susah, bagaimana hidup anak kita nantinya?” tanya Maura lagi.“Makanya tidak usah bertingkah!” Kini mata Farhan menatap Maura dengan tajam.“Apa maksud kamu, Mas?” tanya Maura tidak mengerti.Kenapa Farhan malah marah-marah padanya? Bukannya tadi hanya Mira dan juga Arni yang dimarahi? Kenapa dia juga ikut kena? Maura bertanya-tanya di dalam hati.“Kamu masih nanya?” tanya Farhan dengan ketus. “Apa yang kamu tulis di story whatsapp kamu? Hah?!” sambung Farhan lagi.Maura langsung terdiam dan menatap sembarang dengan salah tingkah, dia menghindari tatapan yang dilayangkan Farhan.“Kamu juga sama! Mau hidup enak tapi selalu mengganggu Aya!” kata Farhan. “Bukankah kalian sudah tahu? Atasanku yang bernama Arga Widjaja itu adalah tman dekat Aya? Tidak sulit baginya untuk memecatku, apalagi Bobby dan juga putra sekarang juga sudah bekerja di Widjaja Corp!” kata Farhan semakin meradang.“APA?!” Mir
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU57. Viral (Bagian A)POV SAYAKA“Bagus! Kamu sudah melakukan hal yang benar dan juga tepat!” ujar Arca untuk kesekian kalinya.Dia tersenyum senang dari tadi, terlihat sangat bahagia karena aku sudah membuat keputusan untuk melaporkan Mas Farhan ke perusahaan tempatnya bekerja.Aku memang tidak bisa mentolerir penghinaan yang Mama dan juga Tante Mira lakukan, mereka sudah sangat keterlaluan. Dan aku langsung menghubungi Arga untuk menyampaikan keputusanku, dan lelaki itu juga nampak setuju dengan keputusan yang aku buat.Aku tidak mengerti apa yang dia lakukan, tapi yang pasti Arga bulang dia yang akan membereskan sisanya. Dia hanya meminta bukti-bukti yang bisa memberatkan Mas Farhan, maka aku memberikan bukti screenshoot status Mas Mama dan juga status Maura yang baru tadi pagi di postingnya.[Akhirnya aku bisa menjadi Nyonya Farhan, lelaki hebat dan juga mapan. Makanya jadi istri itu, harus bisa memberikan keturunan! Waj
58. Viral (Bagian B)Hidup hanya dengan mengandalkan sokongan dana dari Tante Mira dan juga gaji Mas Farhan, jika dia mau hidup enak tentu saja dia membutuhkan uangku dan juga harta keluargaku yang tidak pernah mereka ketahui.Enak saja mau meminta harta yang sudah aku dapatkan, dia tidak tahu saja kalau itu kompensasi atas pengkhianatan keponakannya padaku. Sialan!Benci padaku, dan ingin menyingkirkanku. Tapi dia malah mau meminta harta bendaku, enak saja! Nehi nehi dendi lah!Silahkan pinta pada Maura sana, coba dilihat apa dia bisa seperti aku yang sanggup menghidupi keluarga toxic seperti mereka.“Kurang ajar kamu! Manusia tidak punya otak! Kamu pasti sudah mengguna-gunai Farhan, kan? Sehingga dia begitu patuh padamu, dasar licik!” tuduhnya padaku.Astaghfirullah! Aku mengelus dadaku saat mendengar tuduhannya, mengguna-gunai? Aku memakai dukun begitu? Tidak masuk akal!“Tan, Mas Farhan itu memang cinta mati padaku. Makanya dia mau-mau saja saat aku ajukan syarat untuk membuat sur
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU59. Penjelasan Aya (Bagian A)“Hallooo ….” Mas Putra melambaikan tangannya dengan semangat.Aku menatap jauh ke belakangnya, dan Alhamdulillah … aku tidak menemukan keberadaan Mas Bobby di sana. Anak Bi Masyitah itu berjalan santai, dan memiringkan tubuhnya sedikit saat melewati rombongan keluarga Mas Farhan.“Takut rabies,” katanya sambil tertawa kecil.Keluarga Mas Farhan langsung mendelik, dan menatap Mas Putra dengan tajam. Tapi yang ditatap hanya bersikap masa bodoh dan melah melambai ke arahku, tidak, lebih tepatnya di belakangku.“Hai guys, Putra di sini ….” katanya ceria, dia tersenyum tampan.“Wah, Mas!” ser Arca tiba-tiba. “Mereka histeris dengan kedatanganmu, dan menanyakan nomor wa mu,” lanjutnya sambil menatap layar ponselnya.“Hahahaha ….” Mas Putra malah tertawa dengan cuek dan mengibaskan tangannya santai. “Kamu nggak kenapa-kenapa, Dek?” tanyanya sambil berbisik.“Aku baik-baik aja, kok,” sahutku sambil ter
60. Penjelasan Aya (Bagian B)“Dan kamu Maura! Jangan bangga karena sudah berhasil merebut suamiku. Jika aku saja yang yang diikat dengan perjanjian suci di hadapan Allah, bisa dia selingkuhi. Bagaimana pula denganmu, yang hasil mencuri dan juga berzina?” tanyaku mengejek.“CUKUP DEK! KAMU KETERLALUAN!” bentak Mas Farhan tiba-tiba.“EH, SANTAI DONG! JANGAN NYOLOT LO, HAN!” balas Mas Putra tak kalah keras.Semua orang di sana langsung terdiam dan menatap Mas Putra dengan seribu pandangan yang berbeda, dia memang friendly dan juga ceria, tapi kalau marah … jangan ditanya. Mas Putra sangat mengerikan, melebihi Mas Bobby bahkan. Aku menghela nafas dengan sangat dalam, dan kemudian menatap Mas Farhan yang juga tengah menatapku.“Keterlaluan? Di mana letak keterlaluannya?” tanyaku santai.“Kamu berubah! Harta merubah perangaimu, Dek! Harta membutakan mata hatimu,” katanya dengan nada kecewa, hampir aku tertawa karenanya.“Harta? Harta kamu yang tidak seberapa ini?” tanyaku sambil menahan t
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU61. Rencana ingin rujuk! (Bagian A) POV FARHANA—Apa? Apa yang baru saja dikatakan oleh Aya? Dia baru saja mendapatkan warisan saat Nenek meninggal kemarin? Tanah? Sawah? Perhiasan?Kenapa aku bisa tidak mengetahui hal ini? Apa selama ini banyak hal yang masih Aya rahasiakan? Dan apa katanya tadi? Katanya gajiku tidak mampu mencukupi kebutuhan keluargaku? Gajiku? Gajiku yang puluhan juta itu?Tidak mungkin! Aya pasti berbohong! Ya! Dia pasti berbohong, dia ingin aku terkesan dan menyesal karena sudah menceraikannya. Dan dia juga pasti berbohong karena mengatakan kalau uangnya lah yang menutupi kebutuhan rumah tangga dan keluargaku!Karena secara logika, rasanya tidak mungkin gajiku yang amat banyak itu habis sia-sia dan menguap begitu saja. Berapa lah jika hanya untuk kebutuhan rumah, dan juga biaya kuliah Tasya?Toh adikku itu juga tidak neko-neko, tasnya, bajunya, sepatunya, harganya hanya berkisar di angka jutaan atau