Share

Bab 34

Penulis: Nanaz Bear
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 15:41:11

"Nara, hari ini kamu enggak bawa motor, kan? Ikut pulang denganku saja. Kebetulan rumah kita searah!' ajak Justin memberanikan diri saat jam istirahat mereka berakhir.

Nara merasa heran, kenapa lelaki itu seakan-akan tahu semua tentangnya. Bahkan arah rumahnya bisa tahu padahal baru hitungan hari Justin kerja di perusahaan yang sama dengannya.

"Saya naik taksi saja, Pak. Saya enggak mau merepotkan siapapun," tolak Nara halus. Baik tawaran dari Lusi maupun Justin selalu dia hindari. Ia tak ingin menjadi beban bagi siapapun.

"Memangnya kamu pikir uangmu tak akan habis kalau naik taksi setiap hari?" sindir Justin.

"Melihat kondisi lukamu, sepertinya butuh waktu sekitar seminggu untuk sembuh. Kamu yakin mau naik taksi selama itu?" Nada Justin terdengar tegas, bukan untuk merendahkan melainkan dia merasa kasihan jika Uang Nara habis begitu saja. Selain itu, ia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan Nara.

"Membayar taksi tidak semahal membayar budi, Pak. Jadi sebanyak apa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 50

    "Nara, tadi aku udah tanya dokter. Kalau kondisimu terus membaik, besok kami sudah diizinkan pulang," ucap Sintia dengan nada lega, membawa secercah harapan untuk sahabatnyaMeski tubuhnya masih lemah, Nara tetap terlihat cemas memikirkan pekerjaan yang tertunda. Hal itu membuat Sintia ikut gelisah. Ia tak tahan melihat sahabatnya memaksakan diri hingga akhirnyabertanya pada dokter demi kepastian kapan Nara bisa diizinkan pulang kerumah dan tentu saja kekantor."Syukurlah kalau begitu," gumam Nara. "Gara-gara sakit ini, pekerjaanku numpuk semua. Aku pengin cepet-cepet selesein semuanya."Ya ampun, Nara. Orang sakit itu fokusnya harus ke pemulihan, bukan malah pusing mikirin kerjaan kantor. Kamu tuh harus istirahat total bukan setresin diri!" tegur Sintia lembut tapi tegas."Iya, iya...! Aku nurut apa kata kamu, deh. Aku enggak bakal bahas kerjaan lagi didepan kamu. Aku sebenernya juga enggak enak sudah nyusahin kamu terus. Kalau aku enggak sembuh-sembuh, kamu dan Pak Justin yang bakal

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 49

    Erryl nampak duduk termenung diruang kerjanya. Tumpukan berkas di meja nyaris tak tersentuh dan tak ada satupun menarik perhatiannya. Pikirannya terus berputar, menolak menerima tuduhan Lusi. Ia tak mengingat sedikitpun adegan pan4s seperti yang di klaim wanita itu. Terlebih lenyapnya dua bodyguardnya secara misterius semakin menguatkan keyakinannya bahwa semua ini hanyalah rekayasa licik dari Lusi.Tok...tok...!Ketukan pintu membuyarkan lamunan Erryl."Masuk!" ucap Erryl datar.Begitu pintu terbuka darahnya kembali mendidih. Sosok yang paling tak ingin dilihatnya saat ini justru muncul. Lusi. Wanita yang kini paling dibencinya karena kelicikan dan keberaniannya bermain kotor."Siang, sayang. Kamu tadi enggak sempat sarapan, kan? Nih, aku bawain makanan buat kamu," ucap Lusi seraya meletakan kotak bekal di atas meja.Erryl menatapnya dengan dingin. Ia bukan hanya ingin segera membuang bekal itu, tapi juga ingin membuang Lusi sepenuhnya dari hidupnya. Selama ini, ia terlalu meremehka

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 48

    Keesokan paginya...Erryl terbangun dengan kepala berat dan penglihatan yang masih buram.Pandangannga menyapuu ruangan asing dengan aroma parfum wanita yang menyengat dan tak dikenalnya.Begitu Erryl menoleh ke samping kirinya, matanya membelalak."Lusi?"Seketika tubuhnya menegang. Disamping kirinya Lusi terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Hanya selimut yang menutupi sebagian. Pemandangan itu menampar kesadaranya seperti cambukLusi menggeliat pelan. Mengucek matanya yang masih enggan terbuka "Kakak ipar sudah bangun?" ucapnya santai seolah tak ada yang salah."Apa yang kau lakukan disini, Lus?" desis Erryl masih mencoba menyusun keping-keping ingatannya yang berantakan."Kenapa aku disini? Kakak ipar bener-bener lupa yang terjadi semalam atau hanya pura-pura lupa saja?" Lusi memyeringai tipis.Erryl memejamkan mata. Ingatannya samar. Hanya potongan-potongan yang muncul. Erryl ingat dia mabuk di bar. Dan saat Lusi muncul ia sempat mengusir wanita itu. Setelah itu, i

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 47

    Lusi akhirnya berhasil membawa Erryl yang tak sadar ke dalam mobilnya meski dengan bantuan orang lain. Tangannya terulur mengelus wajah lelaki yang digilainya itu dengan penuh kepuasan. Namun, senyumnya tak bertahan lama. Ketukan keras dikaca mobilnya mengejutkannya. Wanita itu menolah dan sontak wajahnya langsung memucat."Mbak Lusi, buka pintunya!" Tegas salah satu dari dua pria berbadan tegap yakni bodyguard pribadi Erryl.Lusi enggan menurut. Dia tak mau kehilangan kesempatan emasnya menjebak Erryl."Mbak Lusi. Kalau Anda tetap menolak jangan salahkan kami kalau kami terpaksa memecehkan kaca mobil Anda!" ancam salah satu dari mereka. Tak ingin membuat keributan yang bisa menarik perhatian publik, Lusipun akhirnya membuka pintu mobilnya dengan enggan."Pak Erryl memerintahkan kami untuk membawanya pulang jika terjadi sesuatu saat ia mabuk. Jadi mohon jangan halangi kami membawanya!" ujar salah satu bodyguard dengan nada sopan tapi tegas."Aku yang terakhir bersamanya jadi aku lebih

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 46

    "Saya, sudah kenyang, Pak!" ucap Nara setelah beberapa sendok Justin menyuapinya."Nara, tiga sendok saja tak cukup memberimu tenaga. Kamu ingin cepat sembuh dan kembali bekarja bukan?" tanya Justin. Tentu saja dijawab sebuah anggukan oleh Nara."Kalau kamu ingin cepet sembuh, makannya yang banyak. Buka mulutmu lagi coba!" perintah Justin."Tapi, Pak--""Mulai lagi protesnya. Kan tadi sudah setuju kalau kamu mau nurut sama aku. Ayo, cepat buka mulutmu!" perintah lagi Justin. Nara tak punya pilihan lagi. Dia pun segera membuka mulutnya."Nah, kalau kamu nurut gini kan aku jadinya seneng. Mau kamu dirawat disini setahun pun aku enggak keberatan jagain kamu!" canda Justin.Erryl berdiri mematung melihat kemesraan kedua orang itu. Hatinya seakan diremas.Matanya tak bisa berpaling dari pemandangan yang melukai harga dirinya sebagai seorang pria yang mencintai Nara sepenuh hati dengan kesabaran yang bisa ia miliki.Justin tak berhenti tersenyum bahagia di hadapan Nara yang duduk lemah di te

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 45

    "Sintia, Ferdy? Kalian ke mana saja? Sudah sejam aku nungguin kalian di sini. Telepon pun enggak kalian angkat!' seru Erryl lega melihat kepulangan kedua sahabat Nara."Kami, dari--"Belum sempat Ferdy menyelesaikan kalimatnya, Sintia langsung memotong cepat.Dari restoran tak jauh dari sini, Pak Erryl. Kami pergi tanpa membawa ponsel jadi tak tahu anda menelepon," ucap Sintia dengan senyum tipis, menyembunyikan kebohongan pada atasan suaminya itu. Dia barusan sudah berjanji pada Nara kalau dia tak mau ikut campur lagi dalam urusan Erryl dan Nara. Meski hatinya berada di pihak Erryl, dia tak mau merusak hubungan persahabatannya lagi dengan Nara."Bukankah...aaah!" Ferdy belum sempat bicara lagi ketika kaki kirinya diinjak Sintia diam-diam, ini membuatnya meringis menahan sakit."Hari ini, kalian kelihatannya aneh banget. Ada apa sebenernya?" tanya Erryl mulai curiga."Aneh gimana maksudnya ya Pak? Dan lagi, sebenarnya bapak kesini ada keperluan apa?" tukas Sintia cepat. Mencoba mengal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status