Home / Romansa / ISTRI BONEKA TUAN SADEWA / 39. Dia... Kenapa?

Share

39. Dia... Kenapa?

Author: Vera Nox
last update Last Updated: 2025-08-27 02:50:07

"Nyonya, ke mana saja?"

Rayhan tampak panik begitu melihat Linda yang baru saja kembali. Wajar saja, sudah hampir dua jam sejak kepergian Nyonya-nya tanpa kabar.

Ia bahkan sempat bersiap untuk menyusul jika Linda tak kunjung kembali. Untunglah, tepat ketika ia turun dari mobil, sosok Linda muncul dengan wajah tenang, seolah tak terjadi apa-apa.

"Bukannya saya sudah bilang kalau saya bertemu dengan orang yang sudah membantu ayah saya?" jawab Linda santai.

Dia menoleh sekilas ke arah sopirnya yang masih berdiri mematung di depan mobil.

"Ayo, kita pergi," kata Linda.

Sopirnya itu pun segera berlari ke arah mobil dan membuka pintu belakang untuk Linda.

"Mari Nyonya, kita pulang," katanya.

Linda yang mendengar perkataannya mengernyitkan keningnya.

"Kata siapa kita pulang? Saya lapar. Jadi, antar saya makan dulu, baru setelah itu pulang," katanya yang setengahnya benar setengahnya lagi tidak.

Mumpung ia sudah ke luar, bukankah ia harus menikmatinya sedikit lebih lama.

Terlebih, ia juga i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   40. Petaka

    "Ah... Sa... Sadewa..."Linda meringis ketika pria itu menghentikan langkahnya, lalu dengan kasar melemparkan tubuhnya ke kursi samping kemudi."Sepertinya saya sudah terlalu lunak sama kamu," ucap Sadewa, suaranya dingin menusuk.Linda cepat-cepat menggeleng. Tatapannya gemetar, terpaku pada sosok Sadewa yang kini tampak jauh lebih menyeramkan.Ia selalu tahu Sadewa menakutkan. Tapi baru kali ini Linda menyadari betapa mengerikannya pria itu ketika sedang marah."Sa... Sadewa..." bisiknya lirih.Blam!Pintu mobil dibanting keras, membuat Linda tersentak kaget.Sadewa benar-benar tidak menghiraukannya. Pria itu bahkan tidak sudi melirik sedikit pun ke arahnya.Sadewa masuk ke mobil dari sisi pengemudi. Suara gesekan kulit jok terdengar ketika tubuh tegapnya menghantam kursi.Tangannya langsung meraih setir, sementara rahangnya mengeras, urat di lehernya menegang.Linda menelan ludah. Jemarinya bergetar di atas pahanya. Ia ingin bicara, tetapi lidahnya terasa kelu.Ugh. Sepertinya ia

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   39. Dia... Kenapa?

    "Nyonya, ke mana saja?"Rayhan tampak panik begitu melihat Linda yang baru saja kembali. Wajar saja, sudah hampir dua jam sejak kepergian Nyonya-nya tanpa kabar.Ia bahkan sempat bersiap untuk menyusul jika Linda tak kunjung kembali. Untunglah, tepat ketika ia turun dari mobil, sosok Linda muncul dengan wajah tenang, seolah tak terjadi apa-apa."Bukannya saya sudah bilang kalau saya bertemu dengan orang yang sudah membantu ayah saya?" jawab Linda santai. Dia menoleh sekilas ke arah sopirnya yang masih berdiri mematung di depan mobil."Ayo, kita pergi," kata Linda.Sopirnya itu pun segera berlari ke arah mobil dan membuka pintu belakang untuk Linda."Mari Nyonya, kita pulang," katanya.Linda yang mendengar perkataannya mengernyitkan keningnya."Kata siapa kita pulang? Saya lapar. Jadi, antar saya makan dulu, baru setelah itu pulang," katanya yang setengahnya benar setengahnya lagi tidak. Mumpung ia sudah ke luar, bukankah ia harus menikmatinya sedikit lebih lama. Terlebih, ia juga i

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   38. Penipu Kecil

    Cup. Satu kecupan singkat di bibir. Dan dilanjut dengan kecupan panjang dan basah dari Sadewa. Sebelum akhirnya pagutan bibir keduanya terlepas. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti sepasang suami istri yang menikah karena saling mencintai.Padahal tidak ada orang lain selain bawahan Sadewa. Namun entah kenapa Sadewa malah mencium Linda sebelum berangkat bekerja. "Saya suka bibir kamu," kata Sadewa sambil mengelap sudut bibir Linda yang sedikit lembab. Linda hanya bisa menundukkan kepalanya, menyenbunyikan gurat merah samar di pipi yang kentara karena sinar matahari pagi. "Apa kamu juga suka saat saya mencium kamu, Linda?" Ugh. Benar-benar. Katanya sudah mau terlambat, tetapi kenapa malah menggodanya begini, sih?!"Linda.""Su... suka," cicit Linda pelan. Sadewa hanya menyeringai kecil sebelum melepaskan wajah Linda. Lalu dia mengambil kunci yang diserahkan oleh satpam rumahnya. "Saya kerja dulu," kata Sadewa yang dibalas oleh anggukan singkat Linda. ..Setelah mobil B

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   37. Sopir Baru

    Linda sempat mengira kejadian kemarin hanyalah mimpi. Oh, tentu saja. Perempuan biasa ini tiba-tiba memiliki tiga orang pelayan yang akan mengurus segala kebutuhannya. Tentu saja itu terasa seperti mimpi. Namun pagi ini, ketika gorden kamarnya kembali terbuka dan sinar matahari yang menyilaukan menyusup masuk. Dan juga siluet empat perempuan berseragam pelayan berdiri di depannya. Saat itu juga, Linda yakin kemarin bukanlah mimpi. Dan itu membuat Linda tak ingin terbangun dari tidurnya. Kenapa juga keempat orang itu memiliki akses untuk masuk ke kamar dia dan Sadewa, sih?!Bukannya kamar mereka ini harusnya tidak bisa dimasuki siapapun tanpa izin ya?!"Nyonya, sudah saatnya bangun dan sarapan. Lalu setelah itu membersihkan diri."Suara Arum yang kembali terdengar memerintah itu membuat Linda makin semangat menutupi wajahnya lagi dengan bantal. 'Apa Sadewa sudah berangkat kerja lagi, ya? Makanya mereka sudah berkeliaran saja di kamarnya begini?!'"Nyonya, Anda harus mengantarkan Tu

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   36. Sst... Ini Rahasia

    "Nyonya harus mencium bibir Tuan setelah memeluknya," bisik Arum saat mereka sudah berada di luar. Sadewa baru saja menyerahkan kunci mobilnya kepada seorang pria tua yang ia kenali sebagai satpam rumah. Ugh. Linda rasanya bisa gila. "Ada apa?" tanya Sadewa saat Linda hanya diam saja di depan pintu masuk. Linda menggelengkan kepalanya. Dia lalu maju mendekat ke arah Sadewa. Dengan jantung berdebar kencang, Linda memberanikan diri mendekat. Perempuan itu merentangkan lengannya dan memeluk tubuh Sadewa, wajahnya menyembul di balik bahunya yang bidang. Sadewa yang dipeluk tiba-tiba itu sedikit kaget, tubuhnya mengejat pelan sebelum akhirnya tangannya yang besar dan hangat itu membalas pelukan itu dengan erat."Ada apa ini? Apa kamu sedang menggoda saya?" bisik Sadewa sambil menyeringai tipis. Tubuh Linda sedikit bergidik ketika merasakan hembusan napas Sadewa di telinganya. Ia berusaha melepaskan pelukan itu, tetapi tangan Sadewa malah makin mengeratkan pelukannya. "Sa.. Sadew

  • ISTRI BONEKA TUAN SADEWA   35. Hari Yang Melelahkan

    Rasanya seharian ini melelahkan. Padahal yang Linda lakukan hanyalah mandi, makan, bengong di taman, makan lagi, mandi lagi, dan bengong lagi di kamarnya. Oh, tentu saja Linda lelah setengah mati. Bagaimana tidak lelah jika setiap kali Linda melakukan sesuatu, ada tiga pasang mata yang tampak seperti sedang mengawasinya?Iya, ketiga pelayan itu, alih-alih pelayan mereka lebih mirip seperti pengawas yang sedang mengawasi tiap gerak-gerik Linda untuk dilaporkan kepada Sadewa. Untungnya, sepertinya mereka tidak ikut masuk juga ke kamar Linda saat ia bilang ingin istirahat di kamar. Meski Arum tampaknya bersiteguh akan berada di sekitaran pintu kamar Linda, takut-takut Linda butuh sesuatu katanya. "Takut saya butuh sesuatu atau takut saya ngelakuin sesuatu yang bikin kamu dimarahi bos kamu?!" desis Linda kesal saat ia kembali ingat pelayannya yang satu itu. Iya. Linda sudah pada kesimpulan itu setelah seharian ini bersama mereka bertiga. Mereka bertiga bukan pelayan biasa. Mereka,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status