Share

219. BIMBANG

“Kamu dari mana saja?” tanya Ibu Budi saat melihat putranya muncul. Sedari tadi dia tak melihat putranya hingga membuatnya cemas.

“Tadi kan aku sudah bilang dari toilet, Bu.” Jawab Budi dengan tersenyum.

“Ya sudah. Tuh, lihat. Calon istrimu cantik sekali. Seandainya saja ... “

“Sstt.” Budi meletakkan telunjuk di bibir memberi kode kepada ibunya untuk diam.

Budi menatap ke arah Elang yang sedang berjalan menuju kursi tamu undangan di bagian paling depan. Lagi-lagi ada yang berdenyut dari dalam dadanya. Rasa sakit yang sulit terlukiskan dengan kata-kata.

Pada saat yang bersamaan tatapan keduanya bersirobok. Sejenak Budi terlihat tidak nyaman. Namun perasaannya berubah tenang saat Elang tersenyum dan menganggukkan kepala. Budipun membalasnya dengan menguntai senyum manis.

Terlihat calon pengantin wanita yang begitu cantik dan mulai memasuki ruang untuk ijab kabul bersama ibunya. Semua mata menatap kagum terhadap kecantikan sang pengantin. Walau terlihat sedrhana tapi terkesan elegan dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status