Share

Pura-Pura Jadi Pacar Kevin

"Kurang ajar si Mya! Sepertinya, dia niat banget ngunciin aku di luar," gerutu Richard sambil menendang pagar rumahnya.

"Coba Kakak telepon lagi," usul Alya.

Richard pun memencet nomor sang istri. Namun, emosinya kembali memuncak saat nomor istrinya kembali tidak dapat dihubungi.

"Udah, Kakak antar aku pulang aja. Kakak kan bisa pulang ke rumah Mama," ujar Alya memberi solusi pada kekasihnya.

Richard akhirnya mengantar kekasihnya pulang terlebih dahulu. Barulah setelah itu, dia pulang ke rumah orang tuanya.

Sesampainya di rumah mamanya, Richard langsung menuju ke kamarnya karena lelah dan ingin mengistirahatkan hati dan tubuhnya. Kejadian di kampus tadi sungguh membuat dia malu dan kesal.

Sementara itu di rumah Richard, Mya tersenyum tipis melihat usahanya pertamanya berhasil. Wanita itu pun menghubungi Kevin untuk segera melakukan serangan kedua.

"Besok pagi saja Mya, saat mereka sarapan, kita beri sedikit shock therapy untuk mereka," ujar Kevin memberi saran pada sahabatnya.

"Hah! Aku tidak sabar menunggu besok," ujar Mya.

"Tenang Mya, kita lakukan semuanya perlahan," bujuk Kevin menenangkan Mya.

"Baiklah, aku akan menunggu. Sampai bertemu besok," ujarnya.

Malam itu juga, Kevin mendatangi kantor polisi untuk melaporkan perselingkuhan Richard mewakili Mya. Dia ingin, supaya besok pagi, surat panggilan untuk Richard sudah keluar.

Dan benar saja, pagi-pagi sekali, dua orang polisi datang ke rumah kedua orang tua Richard.

Tok tok tok

Pintu dibuka oleh ART di rumah itu. Wanita bertubuh tambun itu kaget melihat dua orang lelaki memakai seragam polisi datang ke rumah majikannya.

"Maaf, mau cari siapa?" tanya wanita itu ketakutan.

"Apa saudara Richard ada di sini?" tanya polisi bername tag Pandu itu.

"Benar Tuan, sebentar, saya panggilkan dulu," jawab wanita itu.

Tak lama, Richard keluar sambil mengucek matanya. Dia kaget, kenapa ada polisi di rumahnya pagi-pagi begini?

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Richard.

"Saudara Richard, sebaiknya Anda ikut kami ke kantor polisi," jawab Pandu.

"Tunggu, kenapa saya harus ke kantor polisi? Apa salah saya?" tanya Richard bingung.

"Istri Anda melaporkan bahwa Anda telah berselingkuh dengan wanita bernama Alya. Anda dituntut dengan tindak pidana perzinahan. Lebih baik, Anda segera ikut kami untuk memberi keterangan di sana," jawab Pandu.

Tubuh Richard menegang. Dia tidak menyangka Mya tega melaporkan dirinya ke polisi. Tidak cukupkah hukuman untuknya dengan dikeluarkan dari kampus.

Karena tak ingin menambah masalah, Richard pun ikut ke dalam mobil polisi. Tak tega melihat putranya ditahan, Mama Richard pun memohon pada kedua polisi itu untuk tidak membawa putranya. Namun, kedua polisi itu tetap melajukan mobilnya tanpa mengindahkan teriakan Mama Richard.

Hal yang sama juga terjadi di rumah Alya. Wanita itu terpaksa ikut dengan dua polisi yang datang ke rumahnya. "Pa, tolong Alya Pa. Alya tidak mau dipenjara. Panggilkan pengacara terbaik Papa untuk membela Alya," teriak wanita itu sebelum polisi memasukkannya ke dalam mobil.

Papa Alya yang kesal pada tingkah laku putrinya hanya membiarkannya saja tanpa berniat membantu sang putri. Rasa malu, yang ditorehkan Alya masih belum hilang. Kini, berganti lagi kasus penangkapannya.

"Bagaimana? Kamu sudah melakukannya?" tanya Mya pada Kevin.

"Kamu tenang saja, semua berjalan sesuai rencana. Dan untuk proses perceraianmu mungkin bisa memakan waktu kurang lebih satu bulan," terang Kevin.

"Baiklah, karena aku sudah melakukan tugasku. Sekarang, giliran kamu," sambungnya.

Waktu itu, Kevin mau membantu Mya dengan syarat Mya harus menjadi pacar pura-puranya karena dia bosan dijodohkan oleh Mamanya. Sekaligus, untuk membalas dendam pada Richard, kalau Mya bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dari Richard.

"Oke, kapan aku bisa bertemu dengan calon Mama Mertuaku?" canda Mya.

"Nanti malam, aku akan membawamu ke rumah. Ingat, berpakaianlah yang rapi! Mamaku paling suka dengan gadis anggun dan feminim," titah Kevin.

"Baiklah, aku akan datang ke rumahmu pukul 7 malam," ujar Mya.

"Tidak perlu, biar aku yang menjemputmu," tukas Kevin.

Malam telah tiba. Kevin sudah berada di depan rumah Mya. Lelaki itu begitu terpukau melihat penampilan Mya yang cantik paripurna. Dia bahkan sampai tak berkedip karena terbius oleh kecantikan Mya.

"Vin, Loe nggak apa?" ucapan Mya menyadarkan Kevin.

"Ohh, nggak apa. Ayo masuk, Mama sudah menunggu," ujar Kevin.

Kevin pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjalanan, dia selalu melirik Mya yang begitu cantik malam ini.

Sesampainya di rumah Kevin, Mya langsung masuk ke dalam. Dulu, rumah Kevin adalah rumah kedua baginya. Wanita itu pun memeluk dan mencium pipi wanita yang sudah dia anggap sebagai ibu itu. "Malam Mamaku yang cantik," sapanya.

"Mya, tumben kamu datang? Dan lihat! Ya ampun, kamu cantik sekali malam ini," puji Mama Kevin yang bernama Denisa itu.

Mya hanya tersenyum menanggapi ucapan Mama Denisa. Melihat kedatangan Mya bersama Kevin membuat Denisa curiga. Pasalnya, tadi siang, Kevin berjanji akan membawa kekasihnya karena tak ingin lagi dijodohkan.

"Tunggu, katanya kamu membawa kekasihmu? Mana? Kenapa yang datang malah Mya?" cecar Denisa pada sang putra.

Mya pun memberengutkan wajahnya. Wanita itu berpura-pura sedih. Dia menganggap, kalau Mama Denisa tidak menyukainya.

"Apa Mya tidak boleh jadi kekasih Kevin?" ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Denisa menatap putranya. Bagaimana bisa putranya menjalin hubungan dengan Mya? Bukankah Mya sudah menikah?

Kevin menarik tangan sang Mama kemudian mendudukkannya di kursi. "Ma, saat ini, Mya sudah bercerai dari suaminya. Dan Kevinlah yang membantunya. Sejak saat itu, kami dekat, hingga kami merasa cocok dan memutuskan untuk menjalin hubungan," terang Kevin.

"Benar begitu?" tanya Denisa setengah tidak percaya dengan ucapan putranya.

Mya pun mengangguk. Dia sudah berkecil hati, kalau Mama Denisa setuju Mya menjadi kekasih Kevin. Meskipun, itu hanya pura-pura saja.

Denisa bersorak dalam hati. Sejujurnya, dia memang menginginkan Mya menjadi menantunya sejak mereka bersahabat. Hanya saja, Mya menikah duluan karena Kevin yang belum menyelesaikan kuliahnya waktu itu. 

Dan kini, pucuk dicita ulam pun tiba.Mya sudah sendiri. Dia sangat bersyukur kalau Kevin bersama Mya saat ini.

"Baiklah, karena kamu sudah sendiri, Mama merestui hubungan kalian," putus Denisa.

Kevin menghela nafas lega mendengar ucapan Mamanya. Dia pikir, sang mama akan mempermasalahkan status Mya yang janda.

"Baiklah, karena kalian sudah sama-sama dewasa, kapan kalian menikah?" tanya Denisa.

Mata Mya membulat sempurna mendengar ucapan Mama Kevin. Dia hanya berpura-pura saja tadi, kenapa malah disuruh nikah beneran?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status