Share

Bab 18

“Aku belum siap, Mas.” Aku bahkan menarik selimut untuk bagian atas tubuhku. Membuat Mas Daniel menatapku kesal. 

Entah apa yang dipikirkan tentangku, aku tak mau peduli. Karena selain takut, aku memang setengah hati jika harus melakukan hal itu dengannya mala mini.

“Mas… aku mohon…. Aku belum siap….” Pintaku merengek sekali lagi.

“Hmmm…. “ Hanya desahan berat yang kudengar dari suara Mas Daniel.

“Apa Mas nggak capek, atau ngantuk? Mas, kan telat pulang hampir jam 12 malam terus mau minta jatah?” tanyaku sambil memalingkan wajah, menyembunyikan rasa gugup yang datang mendera.

“Enggak!” suamiku menjawab santai, tangannya terulur dan menyentuh pipiku lembut. Setengah memaksa ku menoleh padanya.

“Bahkan, waktu dikantor tadi aku kepikiran kamu terus, loh,” ujarnya pelan sambil menatapku lembut.

“Kepikiran aku?” Aku me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status