Share

Bab 25

Alan melipat lengan kemejanya saat dia tertarik untuk memegang sutil dan mengaduk tempe bacem yang belum sepenuhnya matang.

"Oh... jadi gini? Harus berani bumbu emang, ya, Put?" tanyanya sambil terus memperhatikan tempe bacem dihadapannya.

"Iya, dong."

Bik Onah menatap aku dan Mas Alan dengan wajah sumringah.

"Bik, serius banget ngeliatin aku sama Putri?"

Bik Onah terlihat sedikit salah tingkah saat Alan bertanya dengan gamblang.

"Pasti dalam hati bibik mau bilang kalau aku sama Putri serasi banget, kan?" terka Alan sesukan hati.

Aku menepuk punggung Alan dengan sebal.

"Suka mengada-ngada, ya kalau ngomong?"

"Doain aja ya, Bik. kalau jodoh nggak akan lari kemana?"

Bik Onah tersenyum tipis. Entah setuju dengan ucapan buaya darat ini atau tengah menganggap itu sebagai hburan, aku juga tak mengerti.

"Aduk lagi, tuh!"

***

Alan ternyata punya kamar khusus di rumah ini, mandi dan mengga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status