Share

Hampir

Hingga tiba di tempat seminar, hatiku semakin merasa cemas. Aku memang sengaja cuek pada Zainab karena dia melupakan jadwal kontrol Zahira. Namun, melihatnya menangis sebelum berangkat tadi, membuat hati ini sakit. Tidak seharusnya aku bersikap seperti itu pada Zainab. Mungkin memang dia terlalu lelah mengurus Zahira. Semalam saja, dia demam meskipun paginya sudah kembali sehat.

Kukirimkan pesan terlebih dahulu untuk Zainab sebelum acara seminar dimulai. Mungkin kecemasanku ini karena mama Zahira itu masih bersedih dan dia masih kepikiran dengan sikapku tadi.

[Assalamualaikum, Sayang. Hati-hati di jalan, ya. Semoga hasil pemeriksaan Zahira baik-baik saja. Mas minta maaf soal tadi. Mas sayang sama kamu. Jangan bersedih lagi, ya.] Kutambahkan emoticon cium.

Terkirim, tapi belum dibuka.

Ya, paling tidak aku sudah memberikan pesan sebelum acara seminar dimulai karena pastinya aku tidak akan sempat memegang ponsel sampai siang nanti.

Aku bertemu dengan satu penerbit mayor yang memang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
zaidan.... umur aj tua... pndifikn jg tinggi... tp tetep less empati... dah tahu istri puny riwayt depresi... sll d trkn sec emotional....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status