Share

Masa Lalu Zainab

SssddAku terlalu dikuasai amarah hingga tanpa sengaja membentak Zainab. Dia pasti sangat sedih sekarang. Bahkan, pintu kamarnya dikunci dari dalam. Aku khawatir dengan kondisinya. Apalagi, kehamilannya cukup membuat istri kecilku itu kepayahan. 

"Buka pintunya, Za!" pintaku sambil mengetuk pintu kamar. 

Cukup lama, hanya terdengar tangisan Zainab yang semakin kencang sambil berteriak. 

"Aku tidak berbohong! Za bukan pembohong!"

Astagfirullah .... 

Apa yang tadi kulakukan? Zainab merasa tertekan lagi. Perasaanku menjadi tidak karuan karena pintu tak kunjung dibukanya. 

Ketukan pun berubah menjadi gedoran. 

"Za! Buka pintunya, Sayang!"

Prang!

Terdengar bunyi benda pecah di dalam. Jantungku berpacu tak menentu. Terakhir aku mendengar benda pecah di kamar, aku mendapati Zainab menyayat pergelangan tangannya. 

Aku tidak bisa menunggu lagi. Pintu yang masih tertutup rapat ini kudobrak paksa. Dengan satu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status