Share

Pertemuan yang tak Terduga

Dua hari Zainab hanya terbaring di tempat tidur kamarnya. Wajahnya bertambah pucat karena porsi makan yang sangat sedikit dengan pikiran tidak di tempat. Dia terus-menerus mengingat Zaidan yang sama sekali tidak ada kabar.

Segala upaya dilakukan oleh Ayah Hasyim untuk bisa membuat putrinya itu makan dan minum, tapi Zainab sangat keras kepala. Bahkan, permintaan putra-putrinya pun diabaikan.

"Makanlah dulu, Nak. Sedikit-sedikit saja. Kasihan yang di perut."

Zainab tidak mengindahkan ucapan ayahnya. Dia kembali menarik selimut hingga menutup kepala. Hal itu membuat Ayah Hasyim tidak mampu lagi menahan amarah. Laki-laki yang sudah berusia setengah abad itu menarik paksa selimut sang putri.

"Apa dengan sikapmu seperti ini, Zaidan akan kembali? Kamu sudah zalim pada Zahira dan Zaki. Kamu gak peduli dengan semua anak-anakmu. Cukup bersikap kekanak-kanakan seperti itu! Bangun dan jalani hidup seperti biasa!"

Zainab bangkit, mata yang biasanya menatap dengan hangat, kini terlihat tajam men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status