Share

Tidak Bisa Dicegah

"Mas berangkat dulu, ya. Jangan berpikir macam-macam. Nanti pulang mengajar, mas akan melanjutkan mencari informasi tentang Bu Hervina. Kamu fokus saja sama Zahira."

Nasihat beruntun kuucapkan untuk Zainab sebelum berangkat ke kampus. Entah kenapa, aku merasa jika Zainab merencanakan sesuatu. Dia bukan orang yang gampang dinasihati jika keinginannya kuat.

"Udah, berangkat sana! Nanti Mas kesiangan," jawabnya sambil mendorong lenganku.

Ini benar ada yang aneh dengan Zainab. Semoga dia tidak bertindak gegabah. Aku khawatir dengan kondisinya.

Baru beberapa ratus meter aku membawa mobil menjauh dari rumah dan perasaanku langsung tidak enak. Rasanya tidak ingin ke mana-mana sekarang. Hanya ingin selalu berada di samping Zainab, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawab sebagai dosen.

Tiba di kampus, Bagas menghampiriku yang masih di tempat parkir. Napasnya sedikit terengah karena berlari.

"Kamu kenapa, Gas? Kayak ABG saja lari-larian," kataku sambil menaikkan kedua alis.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status