Share

Menenangkan

Secarik kertas atas nama Hervina Mayasari dan tercetak jelas di bagian bawah sebagai owner dari restoran yang baru saja kudatangi. Kartu nama yang sepertinya sengaja dijatuhkan agar aku bisa menghubunginya lagi.

Huft!

Kubuang napas kasar.

Ternyata benar-benar orang kaya, tapi apa alasannya meninggalkan Zainab sejak lahir?

Aku masih berdiri di tempat sambil melihat Ayah dan anak itu keluar. Kalau dilihat lebih seksama, memang wajah Bu Hervina dan Zainab ada kemiripan.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan aku harus segera pulang. Perjalanan sampai ke rumah memakan waktu hampir satu jam. Semoga Zahira tidak rewel dan tidak mengganggu istirahat Zainab. Aku sangat khawatir meninggalkan mereka berdua. Meskipun ada Ibu, Bu Padma, dan Pak Rudi, tetap saja aku cemas. Hanya pelukan dariku yang bisa menenangkan Zainab jika emosinya kembali tidak terkontrol.

Pucuk dicinta, ulama pun tiba. Ponselku berdering saat masih dalam perjalanan. Kujawab panggilan telepon setelah melihat sek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status