Share

Biang Kerok yang Tak Pernah Jera

"Aduh pengantin baru, cantik sekali. Wajahnya juga terlihat sangat bersinar ini," ucap Bu Hj Sulis saat aku baru saja membuka toko kue milikku.

Saat ingin ke toko, begitu banyak drama yang dilakukan antara aku dan Mas Nandar. Sudah seminggu toko tutup, hingga aku sedikit merasa bosan karena tak ada hal yang harus kukerjakan.

"Bu Hj bisa saja, saya jadi malu ini," ucapku lalu mengajak beliau masuk ke dalam tokoku.

"Selamat ya Neng Alya, atas pernikahannya. Alhamdulillah, masih ada jodoh yang diberikan oleh Allah SWT. Semoga yang terakhir ini adalah pilihan terbaik untuk kamu, ya, Neng."

"Aamiin ya rabbal alamiin, Bu Hj, semoga saja kami selalu bersama, terkecuali maut yang memisahkan."

"Kemarin Ibu tidak bisa berhadir di acara pernikahanmu, soalnya Ibu harus menghadiri wisudanya anak Ibu. Jadi Ibu ke sini, mau ngasih ini buat kamu. Semoga kamu suka, ya." Bu Hj Sulis menyerahkan paper bag padaku.

"Ma Syaa Allah, tidak perlu repot-repot, Bu Hj. Dengan mendoakan pernikahan saya dan Mas N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status