Share

Bogem Mentah

"Kukira polos, ternyata dia adalah pemain!" geramku.

[Bangga kamu buka aib rumah tangga sendiri, Al?]

[Astaga, aku benar-benar nggak nyangka. Alya yang dulu kukenal sebagai sosok perempuan yang lemah lembut, tapi nyatanya dia malah seperti wanita liar di luaran sana.]

[Sudah bosan kah kamu menjadi perempuan baik-baik, hah?] tanyaku.

Jujur saja, aku benar-benar kecewa dengan perilaku Alya. Tak bisa kujelaskan, karena ini benar-benar menyakitkan.

"Jangan main handphone terus lu, nggak liat tu di depan kerjaan numpuk," sindir Arya di sebelahku.

"Tau gue, nggak usah cari masalah deh, Ar. Kondisi hati gue lagi nggak baik-baik aja," ucapku.

"Oh," jawab Arya singkat, padat dan jelas.

Argh, mereka memang tak pernah bisa memahamiku.

*

"Andi! Akhirnya kamu pulang juga," ujar Mbak Sarah.

"Kamu tau nggak, tadi waktu Mbak sama Ibu ke pasar. Mbak nggak sengaja ketemu sama Alya, dia sombong banget. Saat Mbak negur supaya kita jadi baik-baik aja, dia malah mempermalukan Mbak sama Ibu," adu Mbak Sarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status