Share

Bab 31. Pelukan yang Menyesakkan

Mobil mewah yang membawaku dan Zayn berhenti tepat di salah satu deretan rumah mewah. Aku tau, ini adalah rumah yang kudatangi waktu itu bersama Ray ketika ia menjemput gadis bernama Nadine dari bandara. Ada sebersit rasa ragu di hatiku setelah membaca deretan pesan dan Ray tadi. Sekali lagi aku melirik pria paruh baya yang masih duduk di kursi depan, mungkin sedang menunggu sang supir membantunya untuk keluar. Lalu sang supir pun terlihat membuka pintu depan mobilnya.

“Bukakan pintu untuk Hannan dan putranya dulu. Mereka adalah tamu istimewa kita hari ini. Aku belakangan saja,” perintahnya pada si supir.

“Baik, Pak.” Lalu si supir pun beralih ke pintu belakang di mana aku dan Zayn duduk.

“Silahkan, Nona,” ucapnya dengan sangat sopan sambil mengulurkan tangannya mempersilahkanku dan Zayn keluar. Naluri keibuanku membuatku mendekap Zayn dan keluar dari mobil dengan menggendongnya.

“Panggil Bi Inah, suruh Bi Inah menyambut Hannan,” perintah Pak David lagi pada supirnya. Sementara aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status