Share

03. Aura kegelapan

Beiji dan yang lainnya masih terus menggempur pertahanan Limdong. Kali ini mereka akan lebih memfokuskan serangan mereka ke arah tanduk yang muncul di kepala Limdong. Baru kali ini Limdong mengamuk dan penampilannya juga terlihat berbeda. Kali ini muncul dua tanduk yang ukurannya sedang di kepalanya.

Boom!

Duar!

Duar!

Slash...!

Brak...!

Bug...!

Sepuluh menit lebih berlalu namun keadaannya masih juga sama.

Walaupun keadaan Limdong tak terkendali, namun nampaknya Limdong masih memiliki pemikiran yang baik. Ia tahu kalau sekumpulan orang ini berusaha mematahkan tanduk di kepalanya.

"Rasakan ini!" Beiji berteriak sambil menebas ke arah tanduk milik Limdong.

Dan akhirnya Beiji berhasil menyentuh tanduk itu. Walaupun tidak mematahkannya, namun ada goresan kecil pada bagian tanduk itu.

"Roar! Roar! Roar...! Sialan kau! Akan kubunuh kau!" Limdong berteriak dan merasa sangat marah. Ia sangat marah karena ada yang berhasil menyerang salah satu tanduknya.

"Gawat!" ujar Samchong.

Samchong merasakan aura kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Kali ini nampaknya kemarahan Limdong sudah berada di puncaknya.

"Beiji! Kalian sedikit menjauh," ucap Samchong.

Namun sayangnya itu sedikit terlambat.

Serangan Limdong yang tadinya membabi buta, kali ini serangannya lebih terkontrol. Malah itu menjadi masalah besar bagi mereka semua. Karena serangannya akan menjadi lebih akurat.

Dan benar saja, dua murid elite ada yang terkena sinar laser yang Limdong keluarkan dari mulutnya.

Tubuh kedua murid itu dalam sekejap manjadi abu! Mengerikan! Kekuatan macam apa sebenarnya ini? Entahlah, yang jelas kekuatan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini adalah ancaman bagi semua orang. Seandainya kekuatan ini digunakan untuk hal positif, pasti akan sangat bermanfaat.

"Tidak...!" Beiji berteriak. Ia sangat histeris ketika melihat dua rekannya yang mati di hadapannya.

"Jangan lengah, Beiji!" Samchong menarik tangan Beiji yang saat itu terlihat akan maju sendirian. Samchong tidak akan membiarkan muridnya melakukan hal ceroboh. Hasilnya nanti pasti akan merugikan mereka. Ditambah lagi, Beiji adalah pemimpin dari murid elite.

"Guru! Guru...! Aku akan membunuh bocah itu! Sial!" Beiji berteriak. Kini Beiji juga terlihat sangat marah. Aura yang ada pada tubuhnya menguat.

"Ini...," ucap Samchong yang terkejut melihat aura yang memancar dari tubuh Beiji.

Auranya sangat kuat. Namun Samchong justru merasa khawatir dengan Beiji. Dan ini juga pertama kalinya ia melihat dengan jelas aura aneh yang ada di dalam diri Beiji.

"Tenanglah, Beiji! Tenang! Jang...," Samchong mencoba menenangkan Beiji.

Namun belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, Beiji sudah melesat ke arah Limdong.

Kalau diperhatikan, ada sedikit persamaan pada aura tubuh yang dimiliki Beiji dan Limdong. Walaupun sedikit sama, namun justru aura pada tubuh Beiji malah terasa lebih gelap dan pekat.

"Ini aura kegelapan! Tidak salah lagi! Gawat!" Samchong baru sadar dengan aura pada tubuh Beiji.

Aura kegelapan adalah aura dari iblis. Dan itu bisa dikatakan kekuatan yang sangat besar.

Konon katanya, bila ada manusia yang memiliki aura kegelapan itu tandanya manusia itu adalah iblis yang menjelma menjadi manusia. Karena aura kegelapan hanya bisa dimiliki oleh bangsa iblis saja.

Inilah yang membuat Samchong semakin cemas. Nampaknya keadaan di sini justru akan semakin buruk.

Dengan cepat Samchong mengirimkan pesan melalui telepati kepada temannya. Dan bukan hanya satu orang, tetapi empat orang lainnya. Keempat teman Samchong adalah Wucing, Cupai, Sunlong, dan Xin.

Mereka berlima adalah lima guru besar yang sangat terkenal. Dan mereka mendapat julukan yang sama yaitu Samchong dijuluki Shifuyi, Wucing Shifuer, Cupai Shifusan, Sunlong Shifusi, dan Xin Shifuwu.

Benar saja, sesuai dugaan Shifuyi alias Samchong bahwa keadaan akan semakin memburuk.

dari kejauhan, Beiji terlihat sedang bertarung satu lawan satu dengan Limdong.

boom!

boom!

Suara ledakan terdengar sangat kuat.

Shifuyi ingin mendekati Beiji agar tidak ikut mengamuk seperti Limdong tapi ia sadar kalau kekuatannya sendiri tidak akan mampu menghentikan pertarungan mereka berdua.

dan nampaknya mereka seimbang.

"Boleh juga, hahaha! Ayo, akan aku hadapi kau," ucap Beiji yang nampak menikmati pertarungan mereka saat ini.

"Roar! Roar! Roar! Majulah! Akan aku ladeni!" jawab Limdong dengan beringas.

Boom!

Duar! duar! duar!

Bentrokan kedua kekuatan yang sangat besar terus menggetarkan area sekitar mereka berdua.

Dan kini, kerusakan di tengah kota itu semakin parah. Inilah yang dicemaskan oleh Shifuyi. Tapi sayangnya Shifuyi tidak mau mengambil resiko. Ia akan menunggu kedatangan keempat temannya yang sudah ia berikan pesan kalau keadaan di sini tidak bisa dikendalikan.

Setelah lima menit berlalu, Limdong berhasil melukai Beiji.

Beiji terlempar puluhan meter karena terkena pukulan Limdong yang jelas itu sangat kuat. Tapi Beiji tidak akan menyerah begitu saja. Saat ini aura kegelapan di tubuh Beiji semakin menguat.

"Hargh...!" Beiji kembali melesat ke arah Limdong.

Biasanya, Beiji akan bertarung menggunakan pedang andalannya. Namun kali ini, pedang itu tidak ada gunanya melawan Limdong. Bahkan tadi Beiji mencoba menebas tubuh Limdong dengan pedangnya namun pedangnya malah muncul retakan-retakan. Tubuh Limdong sangatlah keras. Oleh sebab itulah Beiji membuang bilah pedangnya. Dan Beiji memutuskan untuk bertarung dengan tangan kosong.

Beiji dan Limdong kembali bertukar pukulan dan tendangan. Beiji juga berhasil memukul dan menendang Limdong beberapa kali. Namun, nampaknya Limdong tidak bisa merasakan sakit saat sedang dalam keadaan mengamuk seperti ini. Mau seribu kali menerima serangan pun, pasti Limdong tidak akan merasakan sakit.

"Gawat! Sepertinya Beiji juga akan mengalami hal yang sama dengan Limdong. Apa yang harus aku lakukan? Ayolah teman-temanku! Cepat, datanglah ke sini." Shifuyi masih mengamati pertarungan Beiji dan Limdong dari kejauhan.

Karena memang tidak memungkinkan untuk mendekat.

Tekanan di sekitar pertarungan mereka berdua sangat luar biasa. Bahkan orang sekelas Shifuyi pun akan merasa kesulitan untuk bergerak bila mendekat.

Setelah sepuluh menit berlalu, akhirnya Beiji berhasil melancarkan kembali pukulannya ke dada Limdong. Limdong akhirnya terpental beberapa puluh meter. Tapi sayangnya, setelah itu Limdong kembali bergerak secepat kilat untuk menyerang Beiji. Bahkan Beiji sendiri tidak dapat melihat pergerakan Limdong tersebut.

Boom!

boom!

Limdong berhasil membalas dan memukul bagian depan dada Beiji dengan telak.

Beiji yang kesadarannya mulai pudar pun ternyata tidak merasakan sakit. Setelah ia terpental dan terjatuh, Beiji berusaha untuk kembali bangkit. Namun sayangnya, keadaan tubuhnya saat ini terluka parah. Walaupun tidak merasakan sakit tapi tetap saja tubuhnya sulit digerakkan.

Kalau diperhatikan, kini bola mata Beiji juga berubah menjadi warna hitam pekat. Sedangkan kalau bola mata Limdong berwarna merah menyala.

"Beiji! hentikan! Tolong sadarlah," teriak Shifuyi. Namun kenyataannya, mau berteriak sekeras apapun dan sebanyak apapun tidak akan bisa didengar oleh Beiji.

"Apa yang terjadi dengan Beiji?" tanya Lingling pada Lee.

"Entahlah. Tapi kalau aku perhatikan, kenapa mata Beiji menjadi hitam gelap? Beiji terlihat seperti sama dengan Limdong," ucap Lee.

"Kenapa Guru tidak membantu Beiji melawan Limdong ya?" tanya Lingling.

"Itu dia yang aku pikirkan juga Ling," jawab Lee.

Boom, boom, boom...!

"Rasakan ini...!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status