Share

Bab 103. Pembelaan Vernon

Suasana di ruangan itu semakin tegang. Semua mata melihat pada Savitri dan Adisti yang berhadapan. Tatapan Savitri jelas penuh kebencian pada Adisti. Sedang Adisti, dengan hati berdebar tidak karuan, memberanikan diri memandang Savitri.

"Kamu dengar baik-baik, ya? Orang itu harus sadar diri di mana tempatnya. Aku peringatkan kamu, jika kamu masih terus mengejar anakku, aku ga akan segan-segan membuat perhitungan denganmu. Camkan itu!" Mata Savitri menyala dengan amarah membara memandang Adisti.

Lestia dan Hanny sangat gusar dengan kejadian itu. Mereka ingin melakukan sesuatu, tapi mereka sedang menghadapi ibunda dari pimpinan perusahaan.

"Terima kasih, Bu. Saya akan mengingat yang Ibu katakan. Tetapi saya minta maaf, saya tidak mungkin mundur dan melepaskan Pak Vernon." Dengan suara gemetar Adisti menjawab.

"Kurang ajar!" Savitri maju dengan tangan terangkat. Dia siap menampar pipi mulus Adisti.

Hanny secepat kilat maju dan menghadang Savitri, hingga tangan wanita itu jatuh ke kep
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status