Share

Bab 118. Pertikaian

Felicia melorot minta turun dari pangkuan Adisti. Dia terlihat gusar karena diajak pulang.

"Sayang, kita harus cepat balik. Ga bisa kicara dengan Om Ramon juga. Lain kali saja, ya?" Adisti membujuk Felicia.

Gadis kecil itu duduk di sebelah Adisti, di pinggir jendela. Dia memperhatikan keluar mobil. Langit belum benar-benar terang.

"Ibu udah janji. Aku boleh main sama Papa. Mau jalan dan berenang. Kenapa Ibu bohong sama aku?" Felicia cemberut.

Hanny menengok dari kaca spion. Kasihan juga Felicia. Tapi tidak mungkin menjelaskan yang sebenarnya. Felicia belum tentu bisa mengerti situasi yang sedang dia hadapi berhadapan dengan Ramon.

"Hai, Gadis cantik kesayangan Kakak Hanny!" panggil Hanny. Dia mencoba berbicara dengan santai agar kemarahan Felicia mereda.

Felicia menoleh sedikit saja ke arah Hanny, melihat dari kaca spion. Wajah imut itu manyun.

“Kalau kali ini Kakak Hanny yang kasih kejutan boleh nggak?” ujar Hanny.

“Kejutan apa?” balas Felicia dengan suara kesal.

“Yaa, kok ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status