Misi Menggoda Bos Tampan

Misi Menggoda Bos Tampan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-25
Oleh:  PebyunaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
10Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

GILA!!! Aku tak pernah menyangka hidupku akan sebercanda ini. Istri bosku sendiri menawariku sebuah tugas gila—menggoda suaminya, tepatnya adalah atasanku sendiri. Awalnya, kupikir ini hanya permainan singkat, sebuah drama konyol demi memuaskan rasa curiga seorang istri. Tapi semakin dekat aku dengan pria itu—dengan tatapan dinginnya, genggaman tangannya, juga senyum samar yang hanya muncul untukku—aku sadar satu hal, aku sedang jatuh cinta. Masalahnya, aku tidak seharusnya merasakan ini. Dia adalah bosku. Dia adalah suami orang. Dan yang lebih parah lagi, aku masih melanjutkan hubungan terlarang ini tanpa sepengetahuan istrinya. Lalu ketika nanti rahasia ini terbongkar … siapa yang akan hancur lebih dulu? Aku, dia, atau pernikahannya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Tawaran Gila

"Aku ingin kamu menggoda suamiku."

Ucapan nona Claire sontak membuatku terkejut. Sangat terkejut. Apa dia sudah gila? Menyuruh perempuan lain untuk menggoda suaminya sendiri?

Oke, mungkin jika suaminya jelek, gendut, miskin, mata keranjang, akan sedikit masuk akal. Tapi suaminya adalah Pak James, orang yang masuk daftar 10 orang terkaya di kota ini. Jangan lupakan fisiknya yang— ah, melihatnya saja pasti sudah membuat perempuan kejang-kejang. Di usia yang terbilang masih muda—sekitar 40 tahunan mungkin—dia terlihat sangat tampan dan maskulin, ditambah tubuhnya yang cukup kekar dan berotot.

Lalu, Pak James dikenal sebagai sosok yang cinta keluarga. Tidak pernah sedikit pun rumor yang beredar mengatakan Pak James mendua. Ia bahkan digadang-gadang menjadi pria paling setia di kota ini. Dengan kekayaan dan ketampanan yang ia punya, Pak James bisa saja memiliki banyak wanita simpanan. Tapi, setahuku, 10 tahun pernikahan nona Claire dan pak James, tak pernah sekalipun aku mendengar gosip buruk tentang rumah tangga mereka.

Bagaimana aku tau? Bisa dibilang, aku orang terdekat pak James ketika di kantor. Yap, aku sekretarisnya.

"Bagaimana, Diana?"

Gerakan tangan nona Claire membuyarkan lamunanku. Aku mengerjapkan mata berkali-kali dan cepat, mencoba mencerna kembali permintaan gila nona Claire.

"Ah, Anda sepertinya sedang mabuk, Nona. Ayo saya antar pulang."

Nona Claire menggeleng pelan, lalu tersenyum tipis. "Tidak, Diana. Aku sedang tidak mabuk sekarang. Hari ini aku tidak minum alkohol sama sekali."

Nona Claire menyodorkan sebuah cek dengan nominal yang membuat hatiku menjerit seketika. "Kamu bisa bawa ibumu untuk melakukan pengobatan di luar negeri. Lalu, adik-adikmu, pendidikan mereka akan terjamin."

Aku bergeming sejenak, menatap satu lembar cek berisi uang 25 Milyar itu dan nona Claire bergantian. Jujur, cek itu cukup menarik perhatianku. Apalagi, saat ini aku memang sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan Ibu dan biaya kuliah adik-adikku. Tapi, untuk menggoda Pak James ... aku ragu.

"Kenapa?"

Nona Claire menatapku bingung. "Ya?"

"Kenapa Anda menginginkan perempuan lain menggoda suami Anda? Ah maksudku, kenapa Anda meminta saya yang melakukannya, bukan orang lain?" tanyaku.

Nona Claire tertawa pelan. Aku meringis dalam hati. Bagaimana mungkin Pak James bisa berpaling dengan perempuan secantik dan seanggun ini.

"Aku hanya ingin tahu, apakah dia bisa tergoda oleh perempuan lain atau tidak. Lalu kenapa aku memilihmu ... em, mungkin karena hanya kamu yang bisa kuandalkan. Lagipula, kamu orang kepercayaan James, dan juga orang yang paling dekat dengannya selain aku."

"Bagaimana jika Pak James tergoda?" tanyaku spontan. Aku langsung menutup mulutku yang lancang. Lalu meminta maaf pada nona Claire.

Bukannya marah, Nona Claire malah tertawa. "Aku suka kamu, Diana. Kamu sangat percaya diri. Tapi, kalau kamu berhasil menggoda James, artinya James tidak setia." Nona Claire kembali tertawa, lalu memalingkan mukanya dariku. "Artinya James punya selera yang buruk," gumamnya sangat pelan. Tapi aku masih bisa mendengarnya.

Hatiku sedikit sakit mendengar gumaman nona Claire. Kuharap aku salah dengar. Meskipun begitu, aku cukup sadar diri. Aku dan nona Claire sangat berbeda. Bagai langit dan bumi. Mungkin memang pantas disebut selera yang buruk jika Pak James benar-benar tergoda denganku.

"Bagaimana, Diana? Kamu mau, kan? Tawaranku hanya sekali. Ini kesempatan emas untukmu agar bisa membantu keluargamu."

Aku kembali bergeming, memikirkan tawaran itu. Bagaimana nantinya. Apakah ibuku akan marah saat tau uang pengobatan dirinya dari hal seperti ini. Bagaimana dengan adik-adikku juga. Lalu, bagaimana dengan Elzard. Aku tidak mungkin mengkhianatinya. Tapi, cek itu akan sangat membantu kehidupanku.

"Sampai batas mana saya harus menggoda Pak James, Nona?"

Nona Claire tersenyum manis. "Pertanyaan bagus." Ia diam sebentar, menatapku dalam. "Goda dia sampai kamu yakin jika James benar-benar menyukaimu. Aku beri waktu 1 bulan. Setelah 1 bulan, tergoda atau tidak, silakan kamu pergi. Aku akan bantu pengunduran dirimu di kantor, termasuk juga pesangonnya. Aku juga pastikan kamu dapat surat rekomendasi agar bisa bekerja di perusahaan lain."

Aku meneguk ludahku. Itu artinya, sebulan ke depan, aku harus meninggalkan pekerjaan yang sudah 5 tahun kulakukan ini. Tapi, kalau dipikir-pikir, tawaran Nona Claire cukup menggiurkan. Dengan gajiku sekarang, 25 milyar mungkin akan terkumpul setelah aku bekerja 30 atau bahkan 50 tahun lagi. Jadi, kehilangan pekerjaan ini demi 25 milyar bukanlah sesuatu yang sulit.

Namun, masih ada yang mengganjal di hatiku.

"Em, bolehkan saya diberi waktu untuk berpikir, Nona. Tawaran ini cukup ... sulit."

Nona Claire terlihat tidak menyukai ucapanku, tapi dia berhasil menyembunyikannya dengan senyum manisnya. "Kamu mau berpikir sampai kapan? Besok siang?" tawarnya.

Aku mengangguk yakin. "Ya, besok siang sepertinya sudah cukup."

Nona Claire kembali tersneyum manis. Kali ini sedikit lebar. Tangannya bergerak memegang tanganku. Menggenggamnya dan mengelusnya pelan. "Kuharap kamu menerima tawaranku ini, Diana. Aku sangat berharap padamu. Kamu tau, kan, bagaiaman James menjadi incaran banyak perempuan. Sebagai seorang istri, aku takut dia tidak setia."

Aku tersenyum tipis dan mengangguk paham. "Anda sangat cantik dan pintar, Nona Claire. Saya yakin Pak James tidak akan bisa berpaling dengan perempuan secantik Anda," kataku menenangkannya.

Setelah itu, kami berpisah. Nona Claire pulang bersama supir pribadinya. Sementara aku, memilih untuk memesan makan malam sekalian di tempat pertemuan kami tadi.

Aku kembali merenung. Apakah aku menerima tawarannya? Lalu, bagaimana caraku menggoda Pak James? Ditatap saja membuat bulu kudukku berdiri. Namun, yang paling membuatku ragu adalah apakah Pak James akan tergoda olehku? Atau justru aku yang akan tergoda olehnya?

Ah, tidak. Belum apa-apa aku sudah memikirkan yang tidak-tidak. Sadar, Diana, kamu sudah punya Elzard!

Aku menepuk-nepuk pipiku beberapa kali. Baru saja teringat Elzard, pria itu tiba-tiba datang dari arah pintu depan. Dia tidak melihatku, atau janjian denganku. Aku ingin memanggilnya, tapi urung saat melihat perempuan yang berlari ke arahnya dan memeluknya.

"Siapa dia?" gumamku. Seingatku itu bukan adik Elzard.

Mereka duduk di bangku paling ujung. Tampak mesra. Aku mengamatinya. Damn! mataku melotot seketika. Elzard mencium punggung tangan perempuan itu.

Tak tahan lagi, aku langsung berdiri dan menghampiri mereka.

"El! Siapa dia?" tanyaku langsung dengan suara sedikit keras.

Elzard terlihat gelagapan dan sedikit panik. "Diana? Kenapa kamu di sini?"

"Kenapa? Nggak boleh?" tanyaku sewot. Pandanganku beralih menatap perempuan yang datang bersama Elzard tadi. Dia terlihat bingung. "Kamu siapanya, Elzard?" tanyaku.

"Aku, tunangannya," jawabnya.

Aku tersenyum menipiskan bibir dan menyipitkan mata menatap Elzard yang bungkam. "Oh, udah punya tunangan ternyata. Terus kenapa masih nyari pacar? Dasar kadal!"

Satu tamparan yang sangat keras membuat beberapa pengunjung menatap kami. Tapi aku tidak peduli. Dengan langkah kesal, aku menghampiri waitress dan menunjuk ke arah Elzard. "Makanan saya dibayar sama dia," ucapku dan langsung pergi.

Sialan, Elzard!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status