Share

Bab 15. Perasaan yang Salah

Adisti belum beralih menatap pada deretan huruf yang terpasang di dada kiri petugas keamanan di depannya. Nama itu, 'Prawira Sanjaya', seketika mengingatkan Adisti pada pria yang selama ini dia rindukan, yang kepadanya Adisti telah berdosa besar. Nama itu mirip sekali dengan nama ayahnya, Prawira Sukmajaya'.

"Jadi gitu, Mbak. Nanti kalau sudah selesai di-service, saya akan informasikan," tegas Prawira meyakinkan Adisti dia akan menolong mengurus motor itu.

"Eh, iya, Pak Prawira. Terima kasih banyak." Adisti kembali tersadar dan segera menjawab.

"Boleh kunci motornya, Mbak?" ujar Prawira.

"Baik, eh ...." Adisti membuka tasnya mencari kunci motor. Setelah mendapatkannya, dia serahkan pada Prawira.

"Siap. Mbak bisa lanjut, silakan." Tangan Prawira teracung menuju ke arah kantor.

"Iya, Pak. Sekali lagi terima kasih." Adisti mengangguk, lalu melangkah menuju ke gedung megah di depannya.

Masuk ke dalam gedung itu, menuju lantai tempat dia bekerja, Adisti bukan langsung ke ruangannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status