Share

Bab 43. Penghiburan di Hari Penuh Ketegangan

Dengan perasaan masih kesal Adisti meluncur menuju ke kampus. Tidak ada waktu meladeni calon istri Vernon yang sok ngatur itu. Adisti makin tidak suka dengan Rima. Selama ini kesan negatif yang memang bersarang di hati, Adisti selalu coba tepis. Seburuk-buruknya Rima, dia pasti punya sisi baik. Itu sebabnya Vernon masih bersedia kembali pada wanita itu.

Namun, semakin hari justru kenyataan yang Adisti temui menguatkan dia kalau Rima memang tidak seharusnya berada di sisi Vernon. Vernon terlalu baik. Dia perlu pendamping yang mengerti dirinya, setia, dan tidak membuat hidup pria sesibuk Vernon makin ribet.

Adisti berjalan cepat menuju ke ruangan Prof. Hamdani. Dia sudah terlambat lima menit. Dosen senior yang satu ini sangat disiplin. Dia tidak akan menolerir keterlambatan. Adisti mulai tidak tenang. Dia harus menyiapkan diri disemprot lebih dulu sebelum akhirnya mulai pembimbingan.

"Ah, sampai juga." Adisti berkata lega.

Adisti berdiri di depan ruangan Prof. Hamdani. Pintu ruangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status