Share

Bab 49. Hanya Sekadar Mimpi

Virni melotot dengan kedua tangan terkepal diacungkan di muka Vernon. Vernon sampai menarik badannya sedikit mundur.

"Berani kamu mau mempermainkan perasaan wanita? Hah? Biar kamu adikku, aku bikin bengkak muka kamu!" sentak Virni kesal.

"Kakak!" Vernon berdiri dan maju dua langkah. Dia dekap Virni dan memeluknya manja. Dia kecup kening Virni lalu mengajaknya duduk lagi.

"Aku ga ada pikiran seperti itu, Kak. Benar, aku mulai merasa cinta yang muncul di hatiku. Tapi aku ga akan berbuat gila juga. Itu namanya aku menyusahkan diri sendiri, la!" Vernon tidak melepas kedua tangan kakaknya.

"Sekarang, kamu mau gimana? Putuskan. Kalau kamu yakin dengan Rima, bersiaplah, apapun resiko dalam pernikahan kalian. Kalau nggak, kamu juga harus berani menentang papa dan mama. Dihujat keluarga besar, kolega, rekan bisnis, dan yang lain-lain." Virni memaparkan kenyataan yang ada di depan Vernon.

"Kenapa hidupku serumit itu, sih?" Vernon mengusuk kasar rambutnya.

"Vernon, aku sangat sayang kamu. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status