Share

Bab 79. Aku Mau, Pak, Cinta Sama Bapak

Adisti menghentikan jarinya yang baru mulai membuat catatan di komputer. Dia memandang Hanny.

"Kak, jangan marah, ya ...." Adisti sedikit takut mau mengatakan kalau Vernon sudah menyatakan cinta.

"Mesti tahu dulu duduk perkara, baru aku bisa putuskan akan marah atau tidak." Hanny menopang dagu dengan tangan kanan.

"Pak Vernon minta aku jadian sama dia." Hati-hati Adisti bicara.

"Apa?!" Tangan Hanny terjatuh karena kaget, badannya merendah hampir dagunya menyenggol pinggir meja.

"Husshhh! Kak, jangan ribut," ucap Adisti. Dia taruh dua telunjuknya di depan bibir.

Hanny menegakkan badan lagi. Dia memandang Adisti lurus-lurus. "Lalu?"

"Aku belum jawab. Aku masih berpikir. Aku takut salah langkah," jawab Adisti.

Hanny memandang makin tajam pada Adisti yang tampak gelisah. Wajahnya sedikit merona.

"Adisti, Cantik, Sayangku ...," ujar Hanny. Adisti kembali melihat pada Hanny.

"Kok, aku yang degdegan ga karuan, sih? Kan, kamu yang ditembak Pak Bos," ucap Hanny.

"Menurut Kak Hanny gi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status