Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 291. Ada Apa Dengan Istriku?

Share

Bab 291. Ada Apa Dengan Istriku?

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-03-18 18:37:56

Sejak bertemu dengan sepupu Asher beberapa hari yang lalu, Aleena banyak diam melamun dan terus memikirkan ucapan River diam-diam.

Aleena terus mengingat-ingat seruan dari River yang mengatakan kalau Asher harus mengenalkan Aleena pada keluarganya, sebelum skandal yang lebih dulu mendatangi mereka.

Asher memperhatikan istrinya yang duduk di teras samping, tampak diam dan murung. Padahal hujan tengah turun dengan deras juga hembusan angin yang cukup kencang.

"Sayang..." Asher memanggilnya dengan pelan.

Aleena menoleh dan menatap Asher dengan mata sayu. "Kenapa diam di sini?" tanya Asher. "Ayo masuk ke dalam. Kau bisa sakit kalau diam di udara seperti ini."

Aleena mendongak menatap Asher dan wanita itu mengangguk kecil.

"Di mana Theo?" tanyanya.

"Dia main di dalam kamarnya, tadi dia mencarimu. Tapi saat melihatmu sendirian, dia tidak mau mengganggu," jawab Asher.

Aleena merasa sedih dan terenyuh, Theo begitu sayang juga memahami perasaan Mamanya.

Aleena beranjak dari duduknya d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rekatrin Bubudan
apa cerita selanjutnya esok ya?!
goodnovel comment avatar
Atarr RaKyy
asher hrs lebih peka, mungkin itu aleena hamil..yeaaayyy lanjut ya Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 292. Dugaan Bahagia yang Dinanti-nanti

    Pukul setengah dua belas malam, Asher berjalan masuk ke dalam kamar. Laki-laki itu melihat istrinya yang tampak baru saja bangun. Aleena duduk di atas ranjang dan diam menundukkan kepalanya sambil menekan pelan perutnya. "Kenapa, Sayang?" tanya Asher mendekatinya. "Tidak tahu. Perutku rasanya kaku dan tidak nyaman, seperti ingin mual. Mungkin karena cuacanya dingin," ujar Aleena meraih bantal milik Asher dan memeluknya. "Makanya, Aleena ... kalau tidur pakai selimut," ujar Asher kini membantu Aleena berbaring. Aleena menatapnya kesal. "Iya ini mau pakai selimut kok, tidak usah memarahiku terus! Aku adukan Papa, baru tahu rasa kau ya!" pekik wanita itu. Asher tersenyum dan mengusap pucuk kepala istrinya. "Yang memarahimu juga siapa, Sayang? Aku hanya bilang, makanya pakai selimut, Aleena..." "Jangan panggil aku begitu, biasanya juga panggil Sayang!" protes wanita itu berbaring memeluknya. Asher ikut berbaring, ia merelakan selimutnya dipakai oleh Aleena dan membiarkan istrinya

    Last Updated : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 293. Sikap Hangat Seorang Asher

    Keesokan paginya, Asher bangun lebih awal. Laki-laki itu masih duduk di atas ranjang menundukkan kepalanya sambil memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing. Bagaimana ia tidak pusing, Asher baru memejamkan kedua matanya saat jam menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. "Hahhh ... Ya Tuhan," lirih Asher mengaduh pusing. Ekor matanya melirik ke samping di mana Aleena masih tertidur dengan sangat lelap. Wanita itu semalam tidak kunjung tidur, sebentar-sebentar bangun dan berusaha menyibakkan selimutnya hingga Asher lelah menyelimuti Aleena. Menatap wajah istrinya, Asher tersenyum. Rasanya, ia seperti menemukan sebuah kebahagiaan tersendiri saat menatap wajah Aleena. "Nyenyak sekali tidurmu, Sayang," bisik Asher mengecup pipi Aleena dan mengelus keningnya. Ingatan Asher kembali pada perbincangannya semalam dengan Aleena, kemungkinan besar istrinya sedang hamil saat ini. "Eunghh..." Aleena mengerang pelan dan membuka kedua matanya. Mengerjap pelan mengantuk. "Tidurlah lagi," u

    Last Updated : 2025-03-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 294. Kita Akan Memiliki Buah Hati Lagi

    Asher dan Aleena pergi ke rumah sakit pagi ini. Sejak tadi, Asher memperhatikan Aleena yang sudah tampak pucat. Kondisi istrinya membuat ia tidak tega. Sesekali Asher mengusap kening Aleena dan menyandarkan kepala Aleena di pundaknya. "Dokter belum datang, Sayang. Sebentar lagi dokter pasti akan segera tiba," ujar Asher mengelus pundak Aleena dengan lembut. Wanita cantik itu menarik napasnya panjang. "Kalaupun aku hamil, kenapa seperti ini? Dulu padahal aku hamil Theo tidak seperti ini?" gerutunya. Asher tersenyum. "Itu tandanya kau harus istirahat, Sayang." "Oh, begitu ya?" Aleena cemberut, seperti terlihat kesal dengan kondisi yang kini ia rasakan sendiri. Hingga tak berselang lama, dokter pun datang hingga Aleena dan Asher segera masuk ke dalam. Aleena tampak diperiksa oleh dokter, sedangkan Asher hanya diam menunggu dengan perasaan tak menentu. Bahkan beberapa pemeriksaan pun dilakukan saat ini. "Bagaimana dok?" tanya Aleena yang kini duduk di atas ranjang pemeriksaan. D

    Last Updated : 2025-03-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 295. Kabar Bahagia Mulai Terdengar Camelia

    Setelah bertemu dengan Papanya, Asher merasa kepalanya sangat pening. Laki-laki itu berulang kali mengusap wajahnya saat ia baru saja pulang dari kantor pukul dua siang. Kepulangannya di sambut Theo yang kini menunggunya di depan pintu."Papa," panggil Theo dengan wajah panik. "Ada apa, Sayang? Kenapa, hm?" Asher mengelus pucuk kepala Theo. Anak itu mencebikkan bibirnya sedih. "Mama muntah-muntah lagi, kemarin muntah-muntah, tadi pagi muntah-muntah, barusan juga muntah terus. Adiknya nakal sekali, Papa," seru Theo dengan wajah sedihnya ia mengadu. Mendengar hal itu, Asher pun langsung panik. Ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sambil menggendong Theo. "Astaga, Aleena ... sekarang di mana Mama, Sayang?" "Ada, Mama ada di kamar sama Bibi. Theo tungguin Papa pulang," jawab Theo. Asher bergegas naik ke lantai dua, laki-laki itu membuka pintu kamar dan ia melihat istrinya terbaring lemah di atas ranjang bersama Bibi di sampingnya. "Ya ampun, Sayang ... kenapa?" ta

    Last Updated : 2025-03-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 296. Kemarahan Camelia pada Darren

    Kedatangan Camelia di kediaman Asher membuat putranya itu tampak diam. Sepertinya, suasana hati Asher pun juga masih keruh dengan kedua orang tuanya. Asher yang baru datang membelikan cake untuk Aleena, laki-laki itu duduk di hadapan sang Mama. Camelia tampak tersenyum senang sambil memperhatikan Aleena yang tengah bersama dengan Theo. "Asher," panggilnya pelan dan ia kembali tersenyum. "Selamat ya, kau akan memiliki buah hati lagi, kan? Mama sangat senang mendengarnya." Asher mengangguk. "Mama menjadi orang pertama yang tahu tentang kehamilan istriku," jawab Asher tersenyum tipis. "Iya. Kalau kau sibuk, kalau Aleena ingin sesuatu, jangan sungkan menghubungi Mama," ujar Camelia. Asher harusnya tidak perlu menyimpan rasa curiga pada sang Mama. Ia harus tahu kalau Mamanya tidak mungkin seperti Papanya. "Oh ya, Asher ... tiga hari lagi ada acara di kediaman Pamanmu di Lamberg, kita semua harus datang," ujar Camelia. "Kau ajak Aleena, nanti biar Mama yang akan menemaninya. Tidak en

    Last Updated : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 297. Asher, Kau Beruntung Memiliki Aleena

    Asher tampak diam di dalam ruangan kerjanya malam ini. Laki-laki itu banyak diam setelah kedatangan Mamanya tadi, apalagi ia diam merenung setelah mendengar Aleena meminta maaf pada Camelia atas sikap Asher. Rasa bersalah menderanya. Padahal Aleena tidak salah apapun, Asher lah yang bersikap kasar pada Mamanya, tapi kenapa harus Aleena yang meminta maaf. Itulah yang membuatnya kesal. "Ck! Hahh..." Asher berdecak mengusap wajahnya kesal. Sampai akhirnya pintu ruangan kerjanya terbuka, muncul sosok Aleena yang kini berdiri di ambang pintu. Wanita dengan balutan gaun tidur berwarna putih itu menatapnya dengan sayu dan bibirnya masih setia mengatup rapat. Asher menatapnya lekat. "Kenapa belum tidur?" tanyanya. "Kau belum ke kamar," jawab Aleena berjalan mendekat. Asher tersenyum, laki-laki itu menepuk pangkuannya hingga Aleena mendekat dan langsung memeluk Asher, duduk di pangkuannya. Aleena benar-benar memeluk suaminya dengan sangat erat. Terasa jelas punggung Aleena yang tiba-ti

    Last Updated : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 298. Kasih Sayang yang Sangat Besar

    Asher masih di rumah Mamanya, kini ia tengah duduk bersama Mamanya dan Camelia menasihati Asher banyak hal untuk menjaga Aleena yang tengah hamil. "Kau jangan bekerja hingga larut malam, Asher. Temani Aleena dulu, dia bilang pada Mama kalau dia sering sakit pinggang dan kram, itu sangat sakit. Kau laki-laki, jadi tidak akan bisa merasakannya." Nasihat Camelia didengarkan baik-baik oleh Asher. Mamanya itu kini tengah memasukkan beberapa buah-buahan kering ke dalam sebuah wadah. "Bawakan ini untuk Aleena, seingat Mama ... saat dia dulu hamil Theo, Aleena sangat suka buah-buahan kering," ujar Camelia. "Tidak perlu, Ma. Biar nanti aku sendiri yang akan membelikannya," tolak Asher. "Asher ... Mama ingin memberikan ini untuk Aleena, apa salahnya kalau Mama memberikan makanan untuk menantu Mama? Kau ini, benar-benar..." Asher menghela napasnya pelan, ia membiarkan Mamanya yang kini sibuk sendiri. Seperti yang Asher duga kalau Mamanya akan heboh sendiri lantaran dia sangat senang karen

    Last Updated : 2025-03-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 299. Adik Kembar untuk Theodore

    Beberapa Minggu Kemudian..."Mama ... Papa nakal! Theo tidak mau sekolah! Papa marahin Theo, Ma!"Suara teriakan melengking keras beserta tangisan itu terdengar jelas di telinga Aleena yang kini duduk di ruang tamu di lantai satu. Aleena yang tengah menunggu anak dan suaminya, tampak bosan dan lelah. Jelas saja, Asher mengurus Theo seorang diri, sedangkan anaknya super aktif dan ada saja tingkahnya. Sejak semalam anak itu menolak pergi ke sekolah, tapi sebagai Papa yang tegas, Asher mewajibkan Theo berangkat ke sekolah tanpa alasan selain sakit dan bepergian. "Huwaa ... Papa bad! Theo tidak sayang!" teriak Theo kini bersedekap dengan wajah kesal. Tampak Asher mengangkat bagian belakang tas punggung berwarna merah milik putranya, hingga Theo sampai tidak menapaki lantai. "Papa tidak mau mendengar alasan apapun dari Theo, berapa kali Papa bilang, kalau saatnya sekolah ya sekolah!" seru Asher menurunkan Theo di samping Aleena. Anak itu langsung memeluk sang Mama dengan erat. Asher

    Last Updated : 2025-03-20

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 378. S2. Janji yang Harus Kau Tepati

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Gadis itu datang lebih pagi kali ini. Di depan pintu gerbang, Vivian sudah menunggu Arabelle. "Arabelle ... hai!" pekik Vivian langsung memeluknya, tampaknya gadis itu sangat kegirangan pagi ini. Arabelle menyipitkan kedua matanya. "Hemm, ada apa ini? Rasa-rasanya bahagia sekali," ujar gadis itu pada temannya. "Iya! Aku sangat senang sekali!" seru Vivian menganggukkan kepalanya penuh antusias. "Ada apa, Vian? Tidak mau bilang-bilang sama Arabelle?" tanya Arabelle sambil berjalan dengan bantuan Vivian yang memeluk lengannya. "Iya, aku akan memberitahumu. Tapi jangan kaget, ya," ujar Vivian. "Oke, siap!" Arabelle mengangguk patuh. Vivian pun menarik pundak Arabelle dan ia membisikkan sesuatu pada Arabelle saat itu juga. Sampai tiba-tiba langkah Arabelle terhenti, gadis itu terdiam mematung seketika. Ekspresi Arabelle sontak membuat Vivian tertawa terpingkal-pingkal."Vian!" pekik Arabelle. "Iya. Aku dan si Dugong sudah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status