Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 342. S2. Arabelle dan Segala Masalah Hidupnya

Share

Bab 342. S2. Arabelle dan Segala Masalah Hidupnya

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-04-09 00:56:38

Di tempat lain, seorang gadis cantik dengan balutan seragam menengah pertama yang dibalut jaket tebal, tengah duduk di bangku sekolahnya.

Saat di jam istirahat, Arabelle tidak pernah menjajakan uangnya untuk makan siang. Ia benar-benar berhemat.

Arabelle, gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan diam menatap ke arah jendela kelasnya di mana daun-daun berwarna kuning, cokelat, merah, mulai berguguran saat dihembus oleh angin.

"Arabelle, kau tidak istirahat dan membeli makanan siang? Nanti perutmu sakit lagi," ujar Vivian, teman sebangkunya.

Arabelle menggelengkan kepalanya. "Tidak, Vian. Aku tidak lapar."

"Jangan bohong. Kemarin perutmu sampai sakit kan, kau tidak makan siang, lalu pulang sekolah kau masih mencari pekerjaan." Vivian menumpuk bukunya di atas meja dan menatap wajah Arabelle dalam-dalam. "Arabelle, Ayahmu 'kan kaya raya, bekerja di keluarga kaya, kenapa kau masih bingung mencari pekerjaan? Hidupmu bukannya sudah enak, ya?"

Mendengar apa yang sahabatnya kata
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ristiani Andri
makin seru ini, cinta anak remaja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 343. S2. Pekerjaan Baru Arabelle dan Kejahilan Theo

    Arabelle mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe kecil yang berada di dekat taman kota, tak jauh dari sungai besar di kota Murniche. Di cafe itu sedang mencari karyawan, dan yang paling Arabelle sukai ia tidak harus bekerja dengan banyak orang. Melainkan hanya dengan pemiliknya saja. Dengan begini, Arabelle bisa menabung uangnya sendiri untuk sekolah menengah atas besok. "Arabelle, tolong ini beberapa bunga hiasnya ditata di depan, ya," ujar Erica—pemilik cafe itu. Ia yang kini menyerahkan beberapa pot bunga hias pada Arabelle. "Iya, Kak," jawab Arabelle. "Hmm ... ngomong-ngomong, kalau kau bekerja, apa Mama dan Papamu tidak mencarimu?" tanya Erica memperhatikan Arabelle yang tengah menata beberapa bunga di depan pintu kaca. Arabelle tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Ara hanya punya Ayah saja, Kak," jawabnya. "Lalu, Mamamu?" "Ara tidak punya Mama. Dulu waktu Ara berusia empat setengah tahun, Ayah mengadopsi Ara di panti asuhan," jelas anak itu. Wajah Erica menunjukkan sedi

    Last Updated : 2025-04-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 344. S2. Sikap Theo yang Posesif

    Tepat pukul setengah sepuluh, cafe pun tutup. Arabelle merasa lebih tenang setelah Theo dan teman-temannya pulang. Semua cemilan dan minuman di cafe pun habis malam ini, hal ini membuat Arabelle dan Erica sangat bersyukur. "Arabelle..." Erica memanggil Arabelle yang tengah menutup tirai cafe. "Iya, Kak?" "Kemarilah," panggil Erica melambaikan tangannya. Arabelle mendekati bosnya tersebut. Erica mengulurkan tangannya dan memberikan beberapa lembar uang pada Arabelle. Menatap lembaran uang itu, Arabelle menatap bosnya dengan tatakan gugup. "Kak Erica..." "Ambil, ini upah untukmu. Kakak membayarmu harian, ya," ujarnya. Arabelle menerima uang itu. "Iya, Kak. Terima kasih banyak," ucap Arabelle dengan wajah senang. "Sama-sama. Besok pulang sekolah ke sini lagi, tapi jangan lupa terus belajar ya. Jaga kesehatanmu juga, Arabelle. Sampai di rumah, kau harus cepat berisitirahat, oke?!" Erica mengusap pucuk kepala Arabelle. "Iya, Kak Erica." Gadis cantik itu memeluk uang yang Erica b

    Last Updated : 2025-04-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 345. S2. Adikku Sayang, Bertahanlah

    Theo sampai di rumah pukul sepuluh lebih lima belas menit. Ia berjalan masuk ke dalam rumah dengan langkah pelan-pelan karena ia sudah lelah diomeli oleh sang Papa. Saat langkah Theo sudah super pelan, tanpa sengaja ia menoleh ke arah dapur dan melihat musuh bebuyutannya ada di sana! "Kakak!" pekik Leo mendapati Theo. Wajah Theo langsung berubah menjadi sangat-sangat susah seketika. "Oh, oh, oh ... ini dia baru pulang!" pekik Leo. "Kakak dicari Papa dari tadi, mau dipukuli katanya karena pulang sekolah langsung pergi dan tidak pulang-pulang!" "Diam, Leo! Kakak capek!" seru Theo. Alih-alih mendengarkan sang Kakak, Leo justru berlari ke arah ruang kerja sang Papa. "Papa ... Kakak sudah pulang! Ayo dimarahi ramai-ramai, Pa!" teriak Leo menggema di dalam rumah. Theo mendengus pelan mengusap wajahnya yang menjadi sangat sebal setelah melihat Leo. "Punya adik seperti Leo sepuluh, sepertinya aku bisa mati muda..." Leo duduk di kursi ruang makan dengan ekspresi pasrah dalam rasa lela

    Last Updated : 2025-04-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 346. S2. Adik Kesayangan Theo

    Beberapa hari berlalu, Arabelle masih melanjutkan pekerjaannya setelah pulang sekolah dan pulang pukul sembilan malam.Bahkan di hari minggu, gadis itu selalu berangkat pagi, pulang siang dan berangkat lagi. Malam ini cuaca sedang hujan. Cafe tampak sepi dan Erica juga sedang pergi dengan kekasihnya hingga hanya Arabelle dan Theo di cafe itu. Theo yang setiap hari datang ke sana menemani Arabelle. Arabelle memperhatikan Theo yang tampak sedih malam ini. Laki-laki itu diam dan menatap ke arah luar dengan pandangan sendu. "Kak Theo, aku buatkan cokelat hangat," ujar Arabelle meletakkan satu cup cokelat panas di atas meja di hadapan Theo. Laki-laki itu mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis pada Arabelle. Arabelle duduk di samping Theo dan memperhatikannya. "Kak Theo kenapa? Ada masalah, ya?" "Tidak ada," jawab Theo pelan. "Aku ... aku hanya merasa sedih. Lea kembali masuk rumah sakit pagi tadi, Leo dibawa Oma dan dirawat oleh Oma. Mama dan Papa di rumah sakit." "Lea drop lagi,"

    Last Updated : 2025-04-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 347. S2. Tanggung Jawab Seorang Lelaki

    "Kak Arabelle pegang yang ini, Lea pegang boneka tikusnya!" Lea menyerahkan boneka kucing lucu pada Arabelle.Arabelle tersenyum gemas dan menganggukkan kepalanya antusias pada anak kecil di hadapannya ini."Oke. Kalau begitu, berarti kucingnya akan memakan anak tikus..!" seru Arabelle dengan wajah berbinar. Lea pun langsung tertawa gemas saat boneka kucing di tangan Arabelle menyergap boneka tikus di tangannya. Suara tawa kecil Lea terdengar begitu seru di dalam kamar rawat inap tersebut. Hanya karena mainan itu, Lea bisa tertawa sampai terpingkal-pingkal. Bahkan, anak itu mau disuapi sambil bermain. Hal ini cukup sangat melegakan. Aleena dan Theo duduk di sofa, mereka tersenyum lega melihat Lea bersemangat. "Kakak, sini..." Lea menoleh pada Theo dan melambaikan tangannya. Theo segera beranjak dari duduknya melangkah ke arah Lea. "Kenapa, Sayang?" "Kakak pegang yang ini. Ayo kita serang kucingnya bersama-sama!" seru anak itu dengan wajah antusias. "Mana, biar Kakak menjadi a

    Last Updated : 2025-04-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 348. S2. Theo Vs Leo

    Pagi ini Theo mengantarkan Arabelle pulang. Setelah semalam Arabelle menemani Theo dan Aleena di rumah sakit. "Terima kasih semalam sudah mau menemani Mama dan Lea di rumah sakit," ucap Theo pada Arabelle. Gadis cantik itu tersenyum lembut. "Sama-sama, Kak Theo." Theo mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Arabelle. "Sudah sana masuk. Sarapan yang banyak, dan jangan lupa istirahat." "Oke, siap, Bos!" Gadis itu tersenyum lebar. Theo hanya terkekeh gemas dengan tingkah Arabelle. Gadis itu pun masuk ke dalam gerbang rumah sambil melambaikan tangannya pada Theo. Segera Theo bergegas pergi saat itu juga. Sepanjang perjalanan, Theo memiliki Leo yang sekarang bersama Opa dan Omanya. Opa dan Omanya sudah tua, sedangkan Leo anak yang sangat nakal. Theo takut kalau Leo meminta hal yang aneh-aneh dan banyak tingkah di sana. "Lebih baik aku jemput Leo saja," gumam Theo, ia langsung send kanan motornya menuju arah jalan ke rumah Opanya. Beberapa menit kemudian, motor hitam milik Theo

    Last Updated : 2025-04-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 349. S2. Kebersamaan yang Menyenangkan

    Beberapa teman Theo sudah pulang. Tapi kini tersisa tiga orang saja di sana, Theo meminta Dylan, Jonath, dan Gery menemaninya di rumah sakit agar Theo tidak jenuh. Theo juga meminta Aleena untuk istirahat di ruangan sebelah, karena sudah ada Theo yang kini menjaga Lea dan mengajaknya bermain. "Ger, sepertinya kau cocok kalau punya adik," ujar Dylan memperhatikan Gery. Gery menoleh sambil terkekeh. "Mamaku sudah hipertensi memiliki satu anak sepertiku, apalagi kalau ditambah ... bisa kebakaran rumahku dan berujung aku dicoret dari kartu keluarga dan tidak dapat warisan!" serunya sebelum ia memperhatikan Lea dengan gemas. "Tapi, kalau adiknya seperti Lea, aku akan menuruti apapun keinginannya akan aku turuti. Emm ... atau bagaimana kalau aku menunggu Lea besar saja, nanti aku akan menikahi Lea, lalu menjadi adik ipar Theo, sepertinya seru!" "Modelan Kadal gurun sepertimu mau menjadi menantu Keluarga Benedict. Sok-sokan ingin mendekati Tuan Putri dari keluarga kaya raya..," sahut Dy

    Last Updated : 2025-04-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 350. S2. Saingan Baru Theo Memperebutkan Arabelle

    Di hari libur, Arabelle tetap bekerja di sore hari. Tetapi hari ini, gadis itu tidak ditemani oleh Theo karena laki-laki itu bilang kalau dia sangat lelah setelah menjaga adiknya di rumah sakit. Jarum jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Arabelle baru saja pulang dari bekerja. Gadis cantik itu duduk di sebuah halte menunggu bus. Arabelle menggosok kedua telapak tangannya dan meniupnya dengan lembut. "Huhh ... dingin sekali malam ini," lirih gadis itu. Terdengar suara deringan ponsel di dalam tas slempang yang Arabelle bawa saat ini. Gadis itu segera mengambil ponselnya, di sana ia melihat nama sang Ayah. Dengan rasa ragu, Arabelle menjawab panggilan itu. "Halo, Ayah..." "Kau di mana, Nak? Ini sudah malam, Arabelle," ujar Jordan dengan nada panik. Jemari tangan Arabelle meremas ponsel yang ia bawa saat ini. "Arabelle masih di halte, Arabelle menunggu bus, Yah. Ayah jangan khawatir, sebentar lagi pasti busnya sampai." "Ayah jemput saja sekarang..." "Tidak, Ayah. Arabelle pula

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 378. S2. Janji yang Harus Kau Tepati

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Gadis itu datang lebih pagi kali ini. Di depan pintu gerbang, Vivian sudah menunggu Arabelle. "Arabelle ... hai!" pekik Vivian langsung memeluknya, tampaknya gadis itu sangat kegirangan pagi ini. Arabelle menyipitkan kedua matanya. "Hemm, ada apa ini? Rasa-rasanya bahagia sekali," ujar gadis itu pada temannya. "Iya! Aku sangat senang sekali!" seru Vivian menganggukkan kepalanya penuh antusias. "Ada apa, Vian? Tidak mau bilang-bilang sama Arabelle?" tanya Arabelle sambil berjalan dengan bantuan Vivian yang memeluk lengannya. "Iya, aku akan memberitahumu. Tapi jangan kaget, ya," ujar Vivian. "Oke, siap!" Arabelle mengangguk patuh. Vivian pun menarik pundak Arabelle dan ia membisikkan sesuatu pada Arabelle saat itu juga. Sampai tiba-tiba langkah Arabelle terhenti, gadis itu terdiam mematung seketika. Ekspresi Arabelle sontak membuat Vivian tertawa terpingkal-pingkal."Vian!" pekik Arabelle. "Iya. Aku dan si Dugong sudah

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 377. S2. Kasih Sayang Seorang Kakak

    Arabelle dan sang Ayah kini pergi ke rumah sakit ibu kota. Hari ini adalah jadwal Arabelle untuk cek up terkait kondisi kesehatannya. Bersama Jordan yang selalu menemaninya, Arabelle tampak duduk di samping sang Ayah yang kini menunggu hasil pemeriksaan oleh dokter. "Ayah, Ara pasti sembuh, kan?" bisik Arabelle memeluk lengan sang Ayah. Jordan menoleh dan tersenyum, laki-laki itu mengecup pucuk kepala putri kesayangannya. "Pasti, Nak. Ayah akan mengusahakan yang terbaik untuk anak Ayah," jawab Jordan. "Kalau biayanya mahal, bagaimana, Ayah?" tanya gadis itu. "Biar saja meskipun Ayah harus menjual ginjal asal anak Ayah sembuh," jawab Jordan. Kedua mata Arabelle membola. "A-Ayah tidak menjual ginjal, kan?" pekik gadis itu. Jordan tertawa pelan. "Tentu saja tidak, Sayang. Uang Ayah sangat banyak, jangan khawatir. Bahkan Ayah bisa membeli rumah sakit ini." Arabelle langsung terkikik geli. "Ayah tahu tidak, nanti kalau Arabelle sudah lulus sekolah, Arabelle ingin meneruskan ke per

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status