Beranda / Romansa / Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir / 29. Ketidaksukaan Lusiana

Share

29. Ketidaksukaan Lusiana

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-21 18:32:11

Bab 29 Ketidaksukaan Lusiana

Lusiana menatap punggung Bastian yang sudah berlalu. Perasaannya mendadak tak karuan. Ia tak suka jika Bastian kembali berhubungan dengan perempuan itu. Lusiana pun beranjak, dan kali ini berhasil membuat Aruna penasaran setengah mati, karena raut ibu mertuanya seakan siap menyemprot Bastian dengan omelan panjang.

"Siapa sebenarnya perempuan itu?" tanya Aruna dalam hati, mengingat jelas bahwa Sandra adalah nama asli dari si Tante Jahat yang sering disebut Fathan.

Ia menoleh pada Fathan. Tak mungkin Aruna bertanya pada bocah itu, lantaran ia sudah berjanji pada Bastian, tak akan pernah mencari tahu siapa Sandra sebenarnya.

Sementara di luar ruangan, Bastian sengaja naik ke lantai tiga, tentu dengan ponsel yang sudah menempel di telinga.

"Ada apa, San? Aku lagi ada acara sama Mami dan Fathan."

"Acara apa sampai kamu lama banget angkat telepon dariku?!" Perempuan itu marah, tak segan meninggikan suaranya saat bicara dengan Bastian. "Apa Tante Lusi masih berus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   125. Permintaan Heru

    Bab 125Banyaknya koneksi dan uang, selalu bisa memperlancar segala urusan. Itulah yang dirasakan Aruna, karena dengan mudah mereka memindahkan Heru ke rumah sakit yang ada di Jakarta, juga mendapatkan dokter terbaik yang bisa mengawasi kesehatan Heru dari waktu ke waktu.Entah sudah berapa kali Aruna mengucapkan terima kasih pada suaminya, tapi ia merasa semua itu tak akan pernah cukup. Maka dari itu, Aruna memilih untuk menjadi istri yang baik, agar bisa membalas semua kemurahan hati Bastian Widjaya.Marini adalah orang pertama yang menyadari perubahan Aruna. Masih lekat di ingatan, tentang Aruna yang selalu menghindar dari Barisan. Namun, syukurlah semua ketegangan telah berlalu. Marini amat sangat gembira, ketika harus menghubungi Lusiana setiap harinya demi melaporkan keadaan di rumah."Bi, jas Mas Bastian yang warna navy di mana, ya?" tanya Aruna, membuat Marini segera menjejalkan ponselnya, padahal ia dan Lusiana tengah bergosip ria."Sepertinya masih di ruang setrika, Bu. Mau

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   124. Ikut Ke Jakarta

    Bab 124"Nanti Ayah malah merepotkan, kalau ikut kalian ke Jakarta." Heru menolak halus. Ada pula gelengan kepala darinya."Yah," panggil Aruna pelan. "Mas Bastian mau memberikan yang terbaik buat Ayah," tambahnya."Ayah tau, tapi Ayah lebih suka di sini," balas Heru.Aruna mengusap wajah. Ia ingin membujuk lagi, tapi dokter menghampiri mereka dan mengatakan bahwa Heru harus beristirahat agar kondisinya cepat pulih.Dengan sangat terpaksa Bastian dan Aruna keluar dari ruang ICU. Mereka sama-sama diam saat duduk bersebelahan."Mungkin setelah ini Ayah akan dipindahkan ke ruang rawat inap," ucap Bastian memecah hening."Pasti begitu. Tapi bagaimana kalau Ayah tetap kekeuh, Mas?" Aruna bertanya dengan kedua mata menatap penuh suaminya."Kita bisa bujuk Ayah," jawab Bastian tetap memberikan semangat.Aruna menggelengkan kepala, kemudian tak berkata apa-apa lagi. Ia tahu betul bagaimana watak Heru. Ayahnya itu sangat keras kepala, sama seperti dirinya. Jika Heru mengatakan akan tetap tingg

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   123. Tawaran Bastian

    Bab 123 Tawaran BastianJuanda mengintip ke luar jendela, saat mendengar suara mobil memasuki halaman tempat persembunyiannya. Sejak kemarin, ia memang tak lagi tinggal di rumah Burhan, karena ayahnya itu yang memaksa Juanda bergegas pindah, agar tak mengundang kecurigaan rekan-rekan bisnis yang biasa bertamu ke rumah."Sejak kemarin tidak ada seorangpun yang keluar dari rumah Bastian, Pak," ucap salah satu orang suruhannya, ketika Juanda mempersilahkannya masuk."Tapi mereka ada di rumah?""Saya tidak yakin. Masalahnya saya dan yang lain tidak bisa melihat ke halaman rumah, karena pagar di rumah Bastian menjulang tinggi."Juanda berdecak keras. "Bagaimana dengan Fathan? Biasanya dia akan keluar dari rumah untuk bersekolah."Sang anak buah kembali menggeleng. "Sampai siang ini, mobil yang biasa mengantar Fathan pun tidak kelihatan keluar dari rumah."Juanda mengusap-usap dagunya. Tentu merupakan hal aneh, ketika tiba-tiba saja seluruh anggota keluarga di rumah Bastian tak menunjukkan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   122. Perubahan

    Bab 122 PerubahanSatu minggu berlalu, Aruna tak lagi berusaha bersikap dingin, karena selama ini Bastian benar-benar menunjukkan keinginannya untuk memperbaiki hubungan di antara mereka.Tiap makan siang, Bastian pasti akan menyempatkan diri pulang ke rumah. Lelaki itu juga dengan sabar menunggu Aruna bersiap-siap sebelum menjemput Fathan. Pulang sekolah Fathan, mereka makan siang bersama selama satu jam.Setelahnya Bastian akan kembali ke kantor. Karena memangkas waktu di pertengahan jam kerja, Bastian pun harus menambah waktu kerjanya sendiri. Semula pulang jam lima sore, sekarang Bastian harus pulang pada jam enam sore.Malam harinya, mereka akan menonton bersama. Kehidupan ini sungguh tenang, dan Aruna tak mau menyangkal itu.Soal Juanda serta Sandra, mereka seolah terlupakan. Padahal faktanya, Bastian tetap mencari cara agar bisa menyeret Juanda dari tempat persembunyiannya. Sayang sekali hingga detik ini, lelaki itu sering berpindah-pindah tempat tinggal.Untuk urusan dengan Sa

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   121. Kesempatan Kedua

    Bab 121 Kesempatan Kedua"Mama?"Bastian dan Aruna menoleh ke asal suara. Dari tempat keduanya, mereka bisa melihat Fathan tengah berdiri dengan kedua mata berembun. Aruna menarik napas panjang, lalu membuangnya amat sangat perlahan.Ia tak menyangka Fathan akan bangun dan menyusulnya, padahal setelah lelah bermain, bocah itu tidur lelap dalam pelukannya."Kenapa Mama mau pulang ke rumah Kakek? Katanya Mama gak mau ninggalin aku lagi. Iya, kan, Ma?"Hati Aruna mencelos. Segera kakinya melangkah, tapi Fathan malah berbalik ke dalam kamar dan mengunci diri di sana."Fathan?" panggil Bastian mengetuk pintu."Kenapa Mama sama Papa berantem? Kenapa Mama mau pergi dari sini?"Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut Fathan, diiringi tangis yang begitu memilukan."Papa sama Mama gak berantem, Sayang," kata Bastian berbohong."Aku tau Papa sama Mama berantem gara-gara Tante Jahat! Kenapa Papa masih mau temenan sama Tante Jahat?!" teriak Fathan dari dalam kamarnya."Maaf," gumam Aruna me

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   120. Salah Paham Lagi

    Bab 120 Salah Paham Lagi"Sebaiknya kamu langsung pulang saja, Bas," ucap Sandra mulai ketakutan jika Alea bicara macam-macam pada Bastian.Bastian mengangguk, tapi Alea menghampiri mobil dan mengetuk kaca jendela. Tak mungkin Bastian mengabaikan sepupu mantan kekasihnya itu, sehingga ia turun saat Alea bergeser beberapa langkah."Lama gak ketemu," sapa Alea seraya tersenyum tipis. "Gimana kabar kamu dan Aruna?" tanyanya membuat Sandra melotot tajam."Bastian harus balik kerja, Kak," ucap Sandra mengirimkan isyarat agar Alea segera pergi."Kami baik. Kelihatannya kamu juga baik." Bastian tetap bicara pada Alea."Keadaanku gak sebaik yang kelihatannya."Baru bicara satu kalimat, Sandra bergegas menghampiri Alea dan menarik tangannya. Kemudian ia beralih pada Bastian dengan senyum yang terlihat dipaksakan. "Makasih udah nganterin aku, Bas. Hati-hati di jalan."Bastian mengangguk saja, kemudian kembali ke dalam mobil. Sebelum melajukan lagi kendaraan roda empatnya, ia melihat Sandra tamp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status