Share

38. Tersentil

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2025-04-24 23:41:59

Bab 38 Tersentil

Sehari telah berlalu sejak kejadian menghebohkan di rumah besar milik Bastian. Sekarang keluarga kecil itu tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Sejak tadi, Aruna diam-diam memperhatikan Bastian. Tak ada percakapan apa pun dari lelaki itu soal Sandra.

"Kayaknya dia gak mau bahas di depan Fathan." Aruna menyimpulkan sendiri dalam hati. Kepalanya pun mengangguk-angguk, seolah apa yang baru saja dipikirkan adalah sebuah kebenaran.

Di tengah sarapan itu, ponsel yang disimpan di atas meja berdering. Dari tempatnya yang duduk di sebelah Bastian, Aruna bisa melihat kalau Sandra yang menghubungi. Namun, Bastian hanya menoleh sekilas, kemudian membalikkan ponselnya tanpa mengangkat panggilan itu.

"Kenapa gak diangkat, Pa?" tanya Fathan saat ponsel sang ayah kembali berdering. Sepertinya ia tak melihat siapa yang menghubungi, sehingga bisa bertanya dengan nada biasa saja.

"Itu dari Om Angga." Bastian berkilah.

Beberapa saat kemudian, Bastian mengambil ponsel. Hanya seki
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   39. Mulai Mencair?

    Bab 39 Mulai Mencair?"Mama itu baik!"Perkataan Fathan beberapa jam lalu, berhasil mempengaruhi aktivitas Bastian hari ini. Ia jadi tak fokus saat bekerja, lantaran mendadak penasaran bagaimana sikap Aruna pada Fathan saat di belakangnya."Tiap hari aku cek cctv," gumamnya mengusap-usap dagu. "Dia memang baik," imbuhnya.Bastian berdecak pelan. Padahal ia sudah berusaha tak memikirkan Aruna, tapi kepala ini tak bisa diajak bekerja sama. Bastian sungguh kesal pada dirinya sendiri."Wajar kalau dia baik sama anakku, karena aku bayar dia dengan harga tinggi! Aku memberi perempuan itu kehidupan yang layak! Jadi, dia memang harus berterima kasih dengan menyayangi Fathan," tuturnya.Kembali pada pekerjaannya, tiba-tiba saja Bastian menutup laptop saat jam makan siang telah tiba. Entah desakan dari mana, ia memutuskan untuk pulang."Saya mau pulang sebentar," kata Bastian pada Angga yang hendak masuk ke dalam ruangannya."Perlu saya antar, Pak?""Gak usah, saya gak akan lama."Angga pun men

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   40. Bukan Rayuan

    Bab 40 Bukan RayuanPemandangan langka bagi Marini dan pekerja rumah yang lain, melihat Bastian dan Aruna duduk berdua di meja makan. Tak ada obrolan menegangkan. Semuanya terlihat sangat damai, sehingga Marini tak bisa berhenti tersenyum."Udah, Bi, jangan diliatin terus, namanya juga pengantin baru!" celetuk Sarti sambil berbisik, usai menata lauk-pauk tambahan di meja makan.Bukannya berhenti, Marini malah terkikik. Ia mengangguk, lantas mengajak semua pekerja masuk ke area belakang. Marini pikir, makan siang antara tuan dan nyonya rumah ini adalah langkah awal yang sangat bagus, untuk memperbaiki hubungan mereka.Sungguh, ia berharap Bastian bisa membuka hati dan menyambut Aruna, layaknya seorang perempuan yang pantas dicintai dan diperlakukan dengan baik."Sandra masih ada di hotel."Aruna menatap Bastian. Mulutnya masih mengunyah pelan, sehingga ia tak bisa langsung menanyakan apa pun."Saya harap kamu bisa maklum dengan sikap Sandra kemarin," imbuh Bastian, tak menunjukkan sika

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   41. Mertua Yang Baik

    Bab 41 Mertua Yang Baik"Mami jangan aneh-aneh," pungkas Bastian tak setuju."Letak anehnya di mana, Bas? Makan malam sama istri sendiri kok dibilang aneh!" Lusiana masih giat menimpali, juga tak lupa mendelik sebal. "Kamu mau 'kan, Run?" tanyanya setelah beralih pada sang menantu.Aruna diam saja. Ia sempat melirik Bastian, dan sepertinya lelaki itu tak membutuhkan acara makan malam romantis. Jelas tidak penting bagi Bastian, lantaran hubungan di antara mereka berdua memang tidak sejauh itu."Eh ... kok malah diem?" Lusiana menegur."Pikiran Mami ini terlalu jauh," kata Bastian menjauhkan piring di depannya. Disekanya mulut menggunakan tissue kering, kemudian lelaki yang satu itu beranjak.Bastian berlalu begitu saja meninggalkan makanan yang belum habis, sehingga Aruna merasa sangat kecewa, lantaran baru kali ini mereka bisa bicara tanpa perlu meninggikan suara. Sementara di sisi lain, Lusiana melihat tatapan sang menantu yang terus tertuju pada punggung Bastian. Ia sadar, jika diri

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   42. Pengusiran

    Bab 42 Pengusiran"Lho, ngapain perempuan itu ada di sini?!"Aruna terperanjat, karena rupanya Lusiana melihat pemandangan yang sama. Ia menahan tangan ibu mertuanya yang hendak turun dari mobil."Mam, kita masuk aja," ucap Aruna tak mau ada keributan apa pun di sekolah Fathan.Mengerjap, Lusiana baru sadar, jika Aruna melihat Sandra lebih dulu di depan gerbang. "Kamu tau siapa dia?" tanyanya."Iya, Mam, kemarin dia datang ke rumah."Kontan saja Lusiana berdecak. Amarahnya melesat naik, sehingga ia bersikeras ingin menegur Sandra dan meminta perempuan itu tak mengusik kehidupan rumah tangga anak dan menantunya. Namun, lagi-lagi Aruna menahan."Jangan, Mam. Kasian Fathan kalau tau ada Sandra di sekolahnya. Dia gak mau liat Sandra, kan?""Tapi Mami gak bisa membiarkan perempuan busuk itu berkeliaran di sini! Mami harus kasih dia pelajaran! Kamu jangan menghalangi Mami, Run! Kalau bukan Mami yang bergerak, lalu siapa lagi? Bastian pasti melindungi mantan kurang ajarnya itu!""Nggak sama

    Last Updated : 2025-04-26
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   43. Level Rendah

    Bab 43 Level Rendah"Kamu keterlaluan, Bas! Demi perempuan baru itu, kamu tega merendahkanku kayak gini!" Sandra tak henti merutuk. Harga dirinya seakan jatuh, kemudian diinjak-injak oleh Bastian yang tega mengerahkan anak buahnya. Sandra yakin, kalau Bastian melakukan itu semua, demi Aruna alias si istri baru."Awas aja kamu, Bas, aku gak akan tinggal diam! Kamu gak boleh hidup bahagia selain sama aku!" cetusnya penuh tekad.Tanpa sadar air matanya luruh begitu saja, sampai Sandra harus menyeka kedua mata berulang kali, lantaran saat ini ia masih menyetir. Selama beberapa saat Sandra bingung harus pergi ke mana."Aku gak bisa tinggal di rumah lamaku," ucapnya mengingat jarak antara rumah lamanya dengan Bastian cukup jauh. Untuk mengambil mobil yang tengah dikendarainya saja, ia harus membuang waktu selama hampir satu jam."Kalau aku tinggal di sana, aku gak bisa memantau Bastian sama istrinya!"Di tengah rasa penuh dendam itu, Sandra teringat akan keluarga Liam. Ia pun memutuskan per

    Last Updated : 2025-04-26
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   44. Tidak Menolak

    Bab 44 Tidak MenolakAruna ingat betul, bagaimana reaksi Lusiana saat Sandra mengatakan kalimat seperti itu di depan rumah Bastian kemarin sore. Ibu mertuanya sangat murka, ia hendak turun di depan gerbang, tapi kala itu Fathan yang melarang."Oma jangan ketemu lagi sama Tante Jahat."Hanya dengan satu kalimat, Lusiana berhasil ditahan. Sehingga ia tetap melajukan kendaraan roda empatnya. Kemarin pun, Lusiana pulang ke rumahnya tepat pada pukul delapan malam, karena ia tak mau berpapasan dengan Sandra yang katanya tetap bertahan di depan gerbang sampai pukul enam sore.Hari ini, Aruna mencoba tak memikirkan soal kejadian kemarin. Seperti kata Lusiana di telepon, ia harus segera bersiap-siap untuk makan siang bersama dengan Bastian. Private room di sebuah restoran milik teman Lusiana telah direservasi, Aruna tinggal datang saja ke sana, tentunya setelah memilih pakaian rapi dan berdandan cantik."Aku salah gak, ya? Gimana kalau Mas Bastian marah dan hubungan kami renggang lagi?" tanya

    Last Updated : 2025-04-26
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   45. Mulai Akur

    Bab 45 Mulai AkurBerbagai macam menu telah tersaji di atas meja. Bastian menikmati makanan di piringnya dengan lahap, sementara Aruna hanya memakan seadanya saja."Menunya gak cocok di kamu?" tanya Bastian karena Aruna masih berkutat dengan makanan pembuka."Cocok," jawab Aruna dengan suara sangat pelan."Makan kalau gitu. Saya gak perlu nyuruh staf restoran buat nyuapin kamu, kan?"Barulah bibir Aruna mencebik, tapi anehnya Bastian malah tertawa geli."Nanti malem saya sama Fathan mau nonton bola. Klub favorit kami main jam satu pagi.""Itu malem banget, gak baik kalau Fathan tidur jam segitu!" protes Aruna mendadak tegas."Besok Fathan libur sekolah. Nonton bola juga gak setiap hari, bahkan sebulan sekali juga nggak.""Kenapa nggak nonton siaran ulangnya aja?" tanya Aruna."Kamu ini gak ngerti bola. Antara live sama siaran ulang, jelas euforianya beda.""Kalau aku bilang Fathan gak boleh nonton gimana?" Aruna menatap suaminya yang batal melahap tuna bercampur racikan saus ke dalam

    Last Updated : 2025-04-27
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   46. Tipu Muslihat

    Bab 46 Tipu Muslihat"Bibi!"Pagi-pagi sekali, suara Fathan sudah menggema di rumah besar itu. Semua orang yang tengah berkutat dengan tugas masing-masing kontan menoleh, pada si tuan muda yang tergesa menuruni undakan tangga. Di belakangnya, ada Wulan yang kesulitan menyamakan langkah dengan Fathan."Bi Mar!" panggil Fathan telah duduk di atas kursi bar."Ada apa, Den Fathan?" Marini berbalik, melupakan sejenak pekerjaannya di dapur."Tau gak, Bi, kemarin malam aku tidur sama Mama dan Papa!" Fathan sangat bersemangat kala mengatakan itu.Pertama-tama, Marini mengerutkan kening lantas menatap Wulan, dengan isyarat tanya di kedua matanya. Tanpa kata, Wulan pun mengangguk. Sebelum berkata heboh pada semua orang seperti saat ini, Fathan lebih dulu menyampaikan hal tersebut padanya. "Kamu seneng, ya?" tanya Marini ikut tersenyum lebar. Apapun yang membuat senang si tuan muda, pasti akan menular pada semua orang yang ada di rumah ini. "Senang banget, Bi!" jawab Fathan seraya tertawa.Sem

    Last Updated : 2025-04-27

Latest chapter

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   56 Kalang Kabut

    Bab 56 Kalang KabutAruna menyerah, tak lagi berusaha mendebat Bastian. Ia hanya merasa bersalah, lantaran bunga pemberian dari Juanda berakhir di bak sampah.Ya, Aruna tahu, kalau buket mawar itu berasal dari Juanda, setelah mengkonfirmasinya pada pihak toko. Hanya saja, ia tak tahu mengapa lelaki itu mengiriminya bunga tersebut. Aruna juga tak tahu, dari mana Juanda tahu kalau ia memiliki kegiatan di studio, padahal mereka hanya bertemu satu kali, yakni saat di toko buku.Sementara Bastian tentunya tak akan tinggal diam saja. Akan ia cari tahu siapa pengirim bunga itu. Bastian tak terima, merasa kehadirannya sebagai suami Aruna diremehkan."Suami?" Bastian mengerjap, kala status itu disebutkan oleh hatinya sendiri.Ia berdecak, tak suka tiap kali kepalanya ini memikirkan Aruna. "Punya istri seperti Aruna memang merepotkan!" gerutunya kemudian keluar dari kamar.Akan tetapi, Bastian kembali lagi ke dalam kamar, lantas menghubungi Angga saat itu juga. "Saya akan absen hari ini. Tolong

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   55. Salah Sangka

    Bab 55 Salah SangkaAruna benar-benar tertegun. Sangat keheranan melihat Bastian tampak kesal, saat ia membawa buket mawar merah ke dalam rumah. "Bukannya dari kamu?" tanyanya."Dari saya?" Bastian malah menunjuk dirinya sendiri, kemudian tertawa congkak. "Saya gak punya pikiran mau mengirimi bunga buat kamu!" tambahnya kesal sekaligus bingung.Sementara Aruna terhenyak. Ditatapnya bunga yang masih ada dalam pelukan. Karena ukuran buket tersebut benar-benar besar, Aruna harus punya tenaga ekstra agar ratusan bunga mawar yang dihias begitu cantik itu tak jatuh ke lantai."Jawab saya, Aruna! Siapa yang ngasih bunga itu!" desak Bastian mendekat pada Aruna."Aku pikir ini dari kamu, Mas! Tadi ada kurir yang dateng terus ngasih bunga ini," ujar Aruna.Bastian langsung berdecak keras. Tangan kekar nan panjangnya sudah siap merebut bunga itu, tapi Aruna segera berbalik. Perasaan Aruna sungguh tak nyaman dengan gerak tubuh Bastian yang kentara ingin merusak buket miliknya."Kasih bunga itu sa

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   54. Pembuktian

    Bab 54 Pembuktian"Mami ini ngomong apa? Selain penasaran, aku gak mau ada orang yang sampai menjahati Aruna," kilah Bastian."Menjahati gimana maksud kamu? Aruna aman di tangan Tante Merry. Jangan mikir yang aneh-aneh!""Mami tau sendiri aku ini pengusaha besar, musuhku ada di mana-mana. Gimana jadinya kalau salah satu di antara mereka melakukan sesuatu sama Aruna? Fathan bisa sedih kalau perempuan itu terluka waktu pulang ke rumah, Mam!"Lusiana duduk di depan Bastian setelah mendengkus pelan. "Mami jamin, Aruna akan selalu aman, Bas. Karena apa? Karena gak ada satupun dari saingan bisnis kamu yang tau, bahwa kamu sama Aruna adalah sepasang suami istri! Jangankan mereka, orang-orang yang kerja sama bareng Tante Merry aja gak tau kalau Aruna istri kamu.""Tetep aja, Mam, aku akan mengusahakan segala cara. Sedia payung sebelum hujan gak ada salahnya, kan?"Sekarang Lusiana mencebik, lantas kembali berkata, "kamu ngomong ajalah, Bas, kalau kamu ini mulai gak nyaman karena Aruna punya j

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   53. Rasa Penasaran

    Bab 53 Rasa Penasaran"Nah, yang ini namanya Aruna. Aruna juga akan bergabung di acara peragaan busana nanti." Merry mengenalkan Aruna yang beberapa saat lalu tiba di rumahnya.Perempuan yang satu itu mengangguk sopan, senyumnya terpatri ramah, meski dalam hati ia merasa sangat gugup. Di sekelilingnya ini, ada sekitar 12 perempuan dengan tinggi di atas rata-rata. Bisa dibilang, Aruna menjadi yang paling pendek di antara mereka, padahal selama ini ia merasa sudah cukup semampai dengan tinggi badan 170 cm."Halo, Aruna!" Masing-masing mengenalkan diri dan saling bersalaman. Dari yang Aruna tangkap, sebagian para model itu sudah saling mengenal satu sama lain, lantaran pernah berada di acara yang sama lebih dari satu kali."Karena semuanya sudah berkumpul, kita langsung saja pergi ke studio. Miss Laura sudah menunggu di sana.""Wah ... serius ada Miss Laura?""Ya ampun, aku seneng banget bisa belajar sama Miss Laura!"Aruna menjadi satu-satunya orang yang tidak paham, mengapa perempuan-p

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   52. Perang Dingin

    Bab 52 Perang DinginPerang dingin telah kembali. Sejak siang kemarin, Aruna benar-benar tak sudi menemui Bastian dan bicara dengan lelaki itu. Bahkan Aruna menghabiskan waktu di dalam kamar, tentu untuk menangis, sampai-sampai Fathan merasa kebingungan."Mama gak enak badan, Sayang."Hanya kalimat itu yang diucapkan oleh Aruna, agar Fathan tidak selalu mengetuk pintu kamarnya dan meminta masuk. Cara itu rupanya berhasil. Seharian kemarin, Fathan hanya bermain dengan Wulan.Di sisi lain, Lusiana tak kunjung mendapatkan jawaban dari hasil pertemuan Aruna dan Sandra kemarin. Aruna sengaja tak membalas semua pesan dari ibu mertuanya. Ia benar-benar ingin sendiri, seraya berusaha menepis perasaannya pada Bastian.Aruna mulai merasa, bahwa rasa suka ini adalah satu hal yang salah. Tak seharusnya ia terbawa perasaan melihat semua kebaikan Bastian. Aruna sungguh menyesal, menganggap suaminya telah berubah menjadi lelaki yang lembut dan perhatian, padahal kenyataannya tidak begitu.Di lantai

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   51. Amarah Bastian

    Bab 51 Amarah Bastian[Siang, Pak. Sekarang Bu Aruna sedang ada di rumah Sandra.]Pesan yang baru saja dikirimkan oleh salah satu mata-mata Bastian, membuat lelaki itu langsung berdecak keras."Kenapa Aruna tau di mana rumah Sandra?" tanyanya heran. Bastian sudah berdiri dan berkacak pinggang, saat ia menduga mungkin saja Marini yang memberitahu Aruna."Ngapain dia ke sana?"Tahu ada sesuatu hal yang janggal, segera saja Bastian menghubungi istrinya. Butuh hampir lima menit, sampai panggilannya dijawab oleh Aruna."Pulang dari sana!" titah Bastian tak mau berbasa-basi.Aruna yang masih bicara di depan Dina, menatap lurus pada perempuan paruh baya itu, sementara tangan kanannya menempelkan ponsel ke telinga."Kamu dengar saya, Aruna? Pulang sekarang juga dari rumah Sandra!""Iya, Mas," jawab Aruna pelan, kemudian mengakhiri panggilan itu lebih dulu. "Aku gak peduli kalau Tante mau ngasih tau Sandra soal semuanya. Toh aku memang berasal dari kampung," ucapnya seakan menantang.Dina meng

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   50. Berpihak Pada Pelakor

    Bab 50 Berpihak Pada Pelakor"Ngapain kamu datang ke sini? Mau cari mati?" tanya Dina benar-benar tak ramah.Dina sengaja berkunjung ke rumah Sandra. Ia ingin memberikan dukungan moral, bahwa Sandra tak boleh menyerah. Selama ini, Dina mati-matian menahan diri, kendati ia tak suka pada Aruna—seorang perempuan miskin yang tiba-tiba saja menjadi istri dari keponakannya."Kenapa Tante ada di sini?" Aruna balik bertanya, berusaha tetap meneguhkan kedua kakinya agar tak goyah."Menurut kamu, kenapa saya ada di sini?" Terang-terangan Dina menatap Aruna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Senyum ejekan tercetak begitu jelas. "Kalau berpenampilan seperti ini, kamu mirip seperti orang kaya. Tapi sayangnya ... wajah kampungan kamu masih terlihat jelas!" bisiknya tepat di telinga Aruna.Menelan ludah, sekali lagi Aruna berusaha tidak mundur ke mana pun. Dina memang bukan tandingannya. Namun, jika perempuan paruh baya itu berada di pihak Sandra, maka Aruna harus berani melawan."Siapa, Tan?" tan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   49. Tekad Aruna

    Bab 49 Tekad Aruna"Baguslah kalau Mas Bastian gak ketemu sama perempuan itu," ucap Aruna merasa lega. Ia tak sadar telah mengusap dadanya.Ada rasa bersalah dalam hatinya, karena ia sudah berketus ria pada Bastian tanpa memastikan semuanya lebih dulu. Selama ini, Aruna lebih memilih menduga-duga semuanya. Tentu ada alasan mengapa ia sampai melakukan itu.Sekali lagi, Aruna terlampau takut jika ia bicara terlalu banyak tentang Sandra. Bastian akan marah, karena merasa urusan pribadinya dicampuri oleh Aruna. Selain itu, suara Bastian yang kerap menggelegar saat memarahi dirinya, masih menjadi momok paling menakutkan."Tapi, Bi, apa Sandra bilang sesuatu soal saya?" tanya Aruna ingin tahu, barangkali Sandra membahas lagi soal perkataannya di depan rumah Bastian beberapa hari yang lalu."Ada," jawab Marini pelan."Bibi bisa ngasih tau saya?""Sandra cuma bilang, supaya saya menyampaikan pada Pak Bastian, kalau Sandra adalah perempuan terbaik. Kalau dibandingkan dengan Ibu, jelas Sandra l

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   48. Silent Treatment

    Bab 48 Silent TreatmentPulang dari tempat berenang, Aruna menjadi irit bicara. Semua itu ada sebabnya. Aruna yakin, Bastian benar-benar pergi menemui Sandra dan mengantarkan perempuan itu ke dokter, lantaran lelaki itu pergi setelah mengantarkannya dan Fathan pulang. Bastian baru kembali ke rumah, saat matahari sudah tak nampak di atas langit.Saat itu Aruna tak henti menggerutu. Ia yakin, Sandra yang sudah tinggal lama di Jakarta, pasti punya banyak kenalan yang bisa dimintai tolong. Lantas, kenapa Bastian mengatakan Sandra hanya punya dirinya seorang? Itu sungguh menyebalkan!Keesokan harinya, Bastian tak henti merasa keheranan. Ia merasa Aruna kerap menghindar darinya. Bahkan perempuan yang satu itu terkesan tak mau bicara padanya."Kamu kenapa?" Bastian tidak bisa tinggal diam, saat sikap orang terdekatnya mendadak berubah seperti ini.Aruna hanya menatap. Alih-alih menjawab, ia malah mengangkat bahu. Aruna bahkan tidak duduk di sebelah Bastian, saat suaminya itu baru saja pulang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status