Home / Romansa / Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa / 272. Chip Cookies Vs Kue Pandan

Share

272. Chip Cookies Vs Kue Pandan

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2025-06-03 15:01:05

Waktu tidur siang bagi si kembar sudah tiba.

“Jade, jangan tarik kancingnya, Sayang. Ini bukan mainan,” ucap Sydney sambil mengangkat tangan kecil anak laki-lakinya dari kancing baju tidur yang baru saja dia pakaikan.

Di sisi lain, Jane sudah merebahkan tubuh mungilnya ke atas bantal berbentuk kelinci dengan napas kecil yang mulai melambat.

Sydney baru saja selesai mengganti pakaian mereka dengan bahan yang lebih lembut dan nyaman. Mengingat, sebentar lagi masuk waktu tidur siang untuk Jade dan Jane.

Suasana kamar si kembar terasa hangat, aroma bedak bayi bercampur lembut dengan semilir AC ruangan.

Namun, ketenangan itu segera terusik saat pintu kamar diketuk pelan dan terbuka beberapa detik kemudian.

Tok! Tok! Tok!

“Nyonya, permisi,” sapa Celia ceria sambil masuk bersama Miran, keduanya masing-masing membawa dua kotak makanan.

“Ada apa, Celia?” Sydney menoleh dengan alis terangkat.

Celia tersenyum leba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Halim
Dasar si Viena jahat. Dulu suaminya Sidney direbut , sekarang Sidney bahagia di ganggu lagi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   277. Ini Karmamu

    “Sejak dulu kau adalah adikku, Tim,” ucap Sydney sambil menepuk lengan Timothy pelan. Timothy menatap Sydney sejenak, lalu matanya yang tadi tampak tenang mulai berkaca-kaca. Air mata tiba-tiba lolos dari sudut matanya, dan dia buru-buru menghapusnya dengan punggung tangan sambil tersenyum getir. “Maaf,” ucap Timothy penuh sesal. “Aku tidak menyangka akan selemah ini.” Sydney membalas dengan senyum kecil dan menepuk lengan pria itu sekali lagi, kali ini lebih hangat. Lalu Timothy mengalihkan pandangannya ke arah pria dingin di belakang kakak sepupunya. Dengan postur tegas dan wajah tanpa ekspresi, Morgan tampak seperti patung marmer hidup. “Kakak ipar,” sapa Timothy sopan sambil sedikit menunduk. “Terima kasih sudah datang.” Morgan menatap Timothy dengan lekat. Ada ketenangan yang mematikan di dalam sana. “Kau bukan yang tersisa di keluargamu, Tim,”

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   276. Limosin di Pemakaman

    Beberapa hari kemudian.“Menurut penelitian medis, terbakar hidup-hidup adalah salah satu cara paling menyakitkan untuk mati.” Suara wanita itu terdengar jelas dari layar ponsel.Wanita itu duduk rapi dengan jas lab putih dan latar belakang studionya menggambarkan suasana otopsi virtual yang modern.“Awalnya, rasa terbakar hanya terasa di permukaan kulit,” lanjut sang Dokter Spesialis Forensik yang juga seorang Content Creator itu dengan tenang dan penuh penekanan. “Tapi dalam hitungan detik, rasa sakit itu menembus lapisan dermis, otot, hingga tulang. Syaraf-syaraf bereaksi liar, dan korban akan menggeliat, menjerit, bahkan kejang sebelum akhirnya ... tubuh lumpuh oleh trauma dan kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen.”Sydney menelan ludah dengan susah payah.Dia duduk dalam limosin hitam mewah yang bergerak perlahan menembus jalan menuju pemakaman. Pakaiannya serba hitam, gaun midi satin yang elegan dengan mantel tebal menggant

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   275. Selamat Berkenalan!

    “Jangan … tolong ….” pinta Vienna dengan suara parau sambil membelalakan mata.Tubuh wanita itu menggigil hebat ketika jari-jari Morgan mencengkeram lehernya begitu kuat. Napasnya tersengal-sengal.Dunia gelap di balik mata Vienna seakan menarik dirinya untuk pergi dari raga itu.Namun, sebelum Vienna benar-benar kehabisan napas, Morgan melepaskan cengkeramannya. Morgan sengaja melakukan itu untuk menyiksa Vienna.Vienna terkulai dan terbatuk-batuk keras seperti orang yang baru saja diselamatkan setelah tenggelam.“Khkhh … a-arrghh!” Vienna menggeliat, lidahnya terasa seperti terbakar oleh udara yang kembali masuk.Sementara itu, Morgan tertawa dingin dan menusuk. Suara tawa yang keluar dari bibir Morgan terdengar seperti nyanyian maut di telinga Vienna.“Kau harus tahu ini sebelum mati, Vienna,” tukas Morgan tajam sambil memberi Vienna tatapan seorang pembunuh. “Wajar jika kau tidak tahu ini karena malam itu kau pergi l

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   274. Tidak Tahu Apa-Apa

    Tidak sampai setengah jam kemudian, Morgan turun dari mobil hitam yang berhenti di depan rumah bercat abu kusam dengan pagar besi yang mulai berkarat.Beberapa anak buahnya sudah berjaga di sekitar pekarangan rumah itu.Tidak ada yang menegur mereka, karena gerbang itu tidak lagi berpenghuni satpam.Begitu melihat Morgan, mereka serempak menunduk memberikan hormat.Morgan menyapu pandangan ke seluruh area rumah Fred dan Ghina—yang sekarang ditinggali Vienna sejak perceraiannya dengan Lucas.Rumput liar tumbuh liar tanpa kontrol. Pekarangan itu lebih mirip ladang semak ketimbang halaman rumah.Morgan mendongak sedikit, menatap rumah bobrok itu dengan dagu terangkat. Mata pria itu mengisyaratkan pada salah satu anak buahnya.Pria berpakaian serba hitam itu mengangguk cepat dan berbalik memberi perintah pada yang lain, “Masuk, ikat target ke kursi!”“Baik!” jawab yang lain hampir bersamaan.Mereka kembali membungkuk sopan kepada Morgan, lalu menerobos masuk lebih dulu ke dalam rumah.Mor

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   273. Toko Kue Pandan Favorit

    “Sebenarnya, selain beberapa pelayan di mansion ini,” ucap Sydney pelan, “hanya Keluarga Zahlee yang tahu secara spesifik tentang toko kue pandan favoritku, Honey.” Morgan spontan mengernyitkan dahi. Pria itu agak menunduk dan mencoba menangkap sorot mata istrinya. “Maksudmu, kau memintaku untuk mengerucutkan pencarian ke Keluarga Zahlee?” tanya Morgan memastikan kode tersirat yang Sydney berikan. Sydney menahan napas sejenak sebelum mengangguk pelan. Dia mendongakan kepala sehingga tatapan mereka bertemu. “Aku akan menyerahkan pencarian itu padamu,” ujar Sydney dengan tegas dan mantap. “Siapa pun orangnya, beri dia hukuman dengan versimu, Morgan.” Morgan tidak segera menjawab. Mata pria itu menyapu wajah Sydney yang pucat, tetapi tidak gentar. Wanita itu sedang membawa dua nyawa di dalam tubuhnya, tetapi hal itu justru membuat Sydney semakin berani. Sydney menggenggam tangan Morgan erat. “Aku tidak bisa membiarkan darah dagingku celaka di kemudian hari, baik saat merek

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   272. Chip Cookies Vs Kue Pandan

    Waktu tidur siang bagi si kembar sudah tiba.“Jade, jangan tarik kancingnya, Sayang. Ini bukan mainan,” ucap Sydney sambil mengangkat tangan kecil anak laki-lakinya dari kancing baju tidur yang baru saja dia pakaikan.Di sisi lain, Jane sudah merebahkan tubuh mungilnya ke atas bantal berbentuk kelinci dengan napas kecil yang mulai melambat.Sydney baru saja selesai mengganti pakaian mereka dengan bahan yang lebih lembut dan nyaman. Mengingat, sebentar lagi masuk waktu tidur siang untuk Jade dan Jane.Suasana kamar si kembar terasa hangat, aroma bedak bayi bercampur lembut dengan semilir AC ruangan.Namun, ketenangan itu segera terusik saat pintu kamar diketuk pelan dan terbuka beberapa detik kemudian.Tok! Tok! Tok!“Nyonya, permisi,” sapa Celia ceria sambil masuk bersama Miran, keduanya masing-masing membawa dua kotak makanan.“Ada apa, Celia?” Sydney menoleh dengan alis terangkat.Celia tersenyum leba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status