Share

369. Mengubur Niat Buruk

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-13 18:03:26

Di ballroom Hotel Highvale.

"Jade sudah tidur?" tanya Sydney setengah berbisik sambil menoleh pada Morgan yang tengah berdiri sambil menggendong Jade.

Morgan mengangguk, tersenyum tipis. "Baru 10 menit di sini, dia langsung terlelap."

Kepala Jade bersandar di bahu Morgan, sementara tangan mungilnya menggenggam jas hitam mewah sang ayah.

Napas bocah itu teratur dan matanya tertutup rapat.

Padahal saat masih di luar, Jade tampak sangat percaya diri bahwa dia tidak akan mengantuk.

Sydney mendekat dan mencoba mengangkat Jade dari gendongan Morgan agar sang suami bisa lebih leluasa mengobrol dengan para tamu.

Namun begitu tangan Sydney menyentuh punggung Jade, bocah itu bergumam tidak jelas sambil memeluk Morgan lebih erat.

“Tidak, Mami … Jade mau sama Papi .…”

Sydney tersenyum pasrah. Dan Morgan terkekeh.

“Tidak apa-apa, Darling. Aku sama sekali tidak terganggu,” ucap Morgan dengan santai sambil me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   372. Hanya Mencari Perhatian

    Miran tampak bingung.Sekilas Miran melirik ke arah panggung, lalu kembali ke Morgan.Namun pengasuh itu tahu, tidak ada ruang untuk bertanya jika Morgan sudah bicara.Tanpa menunda lebih lama, Miran langsung menunduk dan dengan lembut menutupi mata si kembar menggunakan kedua tangannya.Beberapa tamu mulai sadar akan sesuatu yang tidak biasa, dan jantung mereka ikut berdegup waspada.Tepat saat itu, seorang pengawal yang berdiri satu langkah di belakang Morgan bergerak cepat.Plak!Satu tamparan mendarat keras di pipi Fifi.Suara tamparan itu memecah udara ballroom seperti cambuk.Fifi terhuyung dengan mata membelalak kaget.“Aaakh!” Fifi mengaduh sambil memegangi pipinya yang seketika memerah.Yura yang berdiri di sebelahnya spontan mundur dua langkah dengan wajah pucat pasi.Morgan menatap Fifi tanpa emosi.“Atas dasar apa kau berpikir bisa menyebut namaku dengan nada seperti itu?!” tanya Morgan penuh penekanan.Tubuh Fifi bergetar.Wanita itu membuka mulut, tetapi tidak satu pun k

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   371. Kecenderungan Menyakiti Diri Sendiri

    “Astaga … anak itu benar-benar ….” Beberapa tamu mulai saling pandang. Mereka menahan tawa setelah melihat Fifi dan Yura jatuh terpeleset oleh jus buah naga. Sementara di atas panggung, Sydney berdiri tegak. Mata wanita itu menatap lurus ke arah Jane yang masih berdiri dengan dagu terangkat bangga. Wajah Sydney berusaha tetap tenang. Sydney menarik napas dalam-dalam, menahan senyum yang hampir muncul. Nirina yang berdiri di sampingnya berbisik sambil menjauhi mikrofon, “Anakmu baru saja membuat sejarah, Sydney.” Sydney akhirnya tersenyum. Senyum tipis, anggun, dan penuh kepuasan. Dengan langkah pasti, Sydney maju mendekati mikrofon. Sydney harus segera bicara sebelum Fifi atau Yura mendekati Jane dan memperkeruh suasana. Sydney mengambil alih perhatian dengan tenang. “Permisi,” ujar Sydney sambil mengangkat salah satu tangannya. “Mami anak itu ada di sini.” Beberapa tamu mulai menoleh padanya. Bisik-bisik mereda. Tatapan terarah kembali ke panggung. Sydney melanjutkan

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   370. Pria Egois yang Tidak Menikah

    "Bagus kau menyadarinya." Sydney mengangguk-angguk sambil menatap Zya dalam-dalam. “Aku tidak perlu menasihatimu lebih jauh, bukan? Kau adalah wanita dewasa dan aku bukan orang tuamu.” Zya membalas dengan anggukan mantap. “Saya mengerti, Nyonya.” Setelah perbincangan singkat itu, Sydney melangkah meninggalkan Zya. Wanita itu melangkah cepat dan mantap, membelah kerumunan dengan wibawa yang tidak bisa diabaikan. Sorotan lampu di ballroom mengikuti gerakan Sydney, membuat gaun putih lembutnya berkilauan bagai pantulan cahaya bulan. Ken yang tengah menyesap wiski di dekat salah satu meja VIP langsung menoleh saat menyadari kehadiran Sydney yang mendekat. Tatapan pria itu terpaku, tidak bisa menyembunyikan kekaguman. “Kau menakjubkan malam ini, Sydney,” puji Ken tulus. Sydney hanya tersenyum tipis. Tatapan wanita itu lurus dan tajam menatap Ken, tetapi tetap terasa hangat. Alih-alih membalas pujian itu, Sydney langsung melontarkan pertanyaan yang membuat Ken nyaris ters

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   369. Mengubur Niat Buruk

    Di ballroom Hotel Highvale."Jade sudah tidur?" tanya Sydney setengah berbisik sambil menoleh pada Morgan yang tengah berdiri sambil menggendong Jade.Morgan mengangguk, tersenyum tipis. "Baru 10 menit di sini, dia langsung terlelap."Kepala Jade bersandar di bahu Morgan, sementara tangan mungilnya menggenggam jas hitam mewah sang ayah.Napas bocah itu teratur dan matanya tertutup rapat.Padahal saat masih di luar, Jade tampak sangat percaya diri bahwa dia tidak akan mengantuk.Sydney mendekat dan mencoba mengangkat Jade dari gendongan Morgan agar sang suami bisa lebih leluasa mengobrol dengan para tamu.Namun begitu tangan Sydney menyentuh punggung Jade, bocah itu bergumam tidak jelas sambil memeluk Morgan lebih erat.“Tidak, Mami … Jade mau sama Papi .…”Sydney tersenyum pasrah. Dan Morgan terkekeh.“Tidak apa-apa, Darling. Aku sama sekali tidak terganggu,” ucap Morgan dengan santai sambil me

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   368. Menampung Musuh?

    Morgan menurunkan ponselnya perlahan dan menutup sambungan dengan satu sentuhan tegas. Wajah Morgan tetap menghadap ke depan, tetapi mata pria itu mulai berubah tajam, seolah menahan badai dalam dadanya. Lalu, Morgan menoleh sepenuhnya ke arah Sydney. “Kau serius akan menampungnya?” tanya Morgan menggeram. Sydney tidak langsung menjawab. “Dia bukan wanita lemah yang layak dikasihani, Sydney.” Morgan mulai meninggikan nada. “Apa kau lupa dengan kejahatannya padamu? Dia diam saja saat anaknya mencelakaimu, menindasmu, bahkan berselingkuh dengan mantan suamimu!” Sydney tetap diam. Wanita itu memutus tatapan mereka dengan memalingkan wajah sejenak, tetapi telinganya mendengar jelas setiap patah kata Morgan. Morgan masih melanjutkan, emosinya belum reda. “Dia mengambil alih perusahaan keluargamu dengan cara yang curang dan licik. Dia—” Sydney menoleh cepat dan menggenggam tangan Morgan. “Honey,” potong Sydney lembut sekaligus tegas. “Aku tidak akan lupa itu.” Pandangan

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   367. Gangguan Masa Lalu

    “Apa benar kami sedang bicara dengan Nona Sydney Zahlee?”Sydney memicingkan mata.Nada suara wanita di seberang terasa terlalu tenang untuk menyampaikan sesuatu yang terdengar mengganggu.Morgan menggenggam tangan istrinya lebih erat.“Dia sudah menikah denganku,” ucap Morgan posesif dan penuh penekanan. “Sekarang namanya adalah Sydney Draxus.”Senyap beberapa detik.Lalu, terdengar suara wanita itu lagi, lebih gugup dari sebelumnya. “M-maaf, data yang saya terima masih atas nama Nona Sydney Zahlee. Bisa saya bicara lagi dengan Nyonya Sydney?”Sydney menegakkan bahu. Sorot matanya berubah dingin.“Bicaralah,” ujar Sydney tegas.Ada jeda napas di seberang, sebelum wanita itu bertanya dengan kalimat yang menghantam seperti petir.“Nyonya Sydney, apa Anda mengenal Ibu Ghina Zahlee?” tanyanya.Segalanya terasa berhenti.Suara mesin mobil mendadak hilang dalam kepala Sydney.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status