Share

78. Terbayang-Bayang

Penulis: Rosa Uchiyamana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-10 15:35:09

Kai merebahkan tubuhnya di samping Kira setelah mendapat pelepasannya. Napas Kai masih terdengar memburu.

Seketika itu juga Kira berbalik, membelakangi Kai. Hatinya kembali terasa hancur untuk ke sekian kali.

Kira tidak bisa menghentikan air matanya. Ia terisak pelan sambil mencengkram bantal dengan erat hingga tangannya bergetar.

Kai yang mendengar isakan Kira, seketika tertegun. Hatinya dirundung perasaan bersalah, tapi di sisi lain ada perasaan puas yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

Kai bangkit, menarik selimut untuk menyelimuti tubuh polos mereka berdua. Dari belakang, tanpa dapat dicegah, Kai mengulurkan tangan memeluk Kira.

Kira yang sudah merasa lelah tidak memberontak sedikit pun. Ia terlalu lelah, baik jiwa maupun raganya. Ia hanya diam, berusaha memejamkan mata dan menghentikan isak tangisnya.

“Maaf,” bisik Kai dengan tenggorokan tercekat. Kai sendiri bingung kenapa ia mudah sekali mengucapkan satu kata itu. “Maafkan aku.”

Kira tidak memberi tanggapan apapun, entahlah,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
apa kira pingsan
goodnovel comment avatar
~kho~
waduh... Kira kenapa??
goodnovel comment avatar
Srirahayu
penasaran....mau d bawa kemana tokoh kira........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Last Chapter.

    Suasana rumah keluarga kecil Kaisar setiap pagi selalu penuh dengan keramaian. Namun pagi ini, ada satu hal yang berbeda, Kai tampak mondar-mandir di ruang makan sambil memegang iPad, membaca sesuatu dengan dahi berkerut. “Mas, kamu kenapa sih dari tadi kayak guru BK yang habis baca nilai anak-anak?” tanya Kira sambil menuangkan teh ke cangkirnya. Kai menoleh cepat ke arah sang istri yang kecantikannya tak lekang oleh waktu. “Baby, kamu tahu nggak siapa cowok bernama Nuel dari kelas 10 IPA 2?” Kira mengangkat alis. “Lho? Itu teman sekelas Chloe, kan? Kenapa?” Kai meletakkan iPad di meja dengan wajah tegang. “Dia nge-DM Chloe semalam! Isinya ‘Kalau kamu bunga, aku rela jadi potnya.’” Kai menirukan dengan nada dramatis. “BAYANGIN ITU, BABY! POT!” Kira nyaris menyemburkan tehnya yang baru saja ia teguk. “Mas, itu cuma gombalan anak SMA!” “Tetap saja! Aku sudah bilang ke Chloe jangan balas cowok mana pun yang ngomong aneh-aneh!” Kai mulai gelisah lagi. “Aku harus ambil cuti, ak

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 12.

    Satu minggu kemudian, seperti yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, keluarga kecil itu berangkat untuk liburan singkat yaitu glamping di daerah pegunungan.Lokasinya sejuk, dikelilingi hutan pinus, dengan fasilitas mewah yang tetap mempertahankan nuansa alam.Tenda besar berbentuk kubah sudah berdiri lengkap dengan tempat tidur empuk, lampu gantung aesthetic, dan bahkan bathtub kayu yang menghadap ke hutan.“Waaahh, tenda Mommy sama Daddy kayak di kartun!” seru Alice sambil melompat-lompat.Chloe langsung mengambil alih, menunjuk tempat tidur besar. “Aku tidur di sini, ya! Dekat Mommy!”“Nggak bisa! Aku yang di sebelah Mommy!” Devano langsung protes keras, bibirnya mengerucut.Kai menghela napas panjang. “Dan perjuangan seorang ayah pun dimulai,” gumamnya dramatis.Kira hanya tertawa geli melihat anak-anaknya mulai heboh berebut tempat tidur.“Sayang, kita glamping itu buat santai, bukan untuk rebutan posisi,” celetuk Kira sambil membuka tas dan mengeluarkan jaket-jaket hangat.Tiba

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 11.

    Kira berusaha meloloskan dirinya dari belitan tangan Kai yang melingkari pinggangnya. Namun, pelukan itu terlalu erat hingga Kira sedikit menggunakan tenaga untuk menyingkirkan lengan itu. Dan pergerakan Kira berhasil membuat Kai terbangun.“Jangan meninggalkan aku, Baby,” bisik Kai hingga Kira bisa merasakan napas hangat pria itu menerpa tengkuknya. Kira bergidik pelan. “Aku masih pengen.”Kira merotasi matanya dengan malas kala mendengar suara serak Kai yang penuh arti itu. Perlahan Kira menggeser posisi tubuhnya, yang semula memunggungi Kai kini saling berhadapan. Kira mengangkat satu tangan dan mengusapkannya pada pipi Kai.“Sudah malam, Mas. Anak-anak pasti sudah nunggu kita,” komentar Kira dengan lembut. “Kita sudah terlalu lama ninggalin mereka.”Kai meraih tangan Kira dari pipinya, lantas mengecup ujung jari jemarinya satu persatu. Semenjak anak kedua, ketiga dan keempat hadir di tengah-tengah mereka, Kai dan Kira jadi memiliki sedikit waktu untuk berduaan. Seperti hari ini, u

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 10. (Julian & Bella)

    “Kamu cantik, Bel,” puji Julian blak-blakan, tanpa tahu efek dari pujiannya itu mampu membuat jantung Bella berdebar-debar tak beraturan. Bella berdehem dan memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menyembunyikan pipinya yang menghangat. Julian tersenyum melihat sikap Bella yang salah tingkah. “Aku beruntung banget ya punya pacar kayak kamu. Udah cantik, baik, independent lagi.” Sontak Bella menatap Julian dengan mata disipitkan. “Pacar?” ulangnya dengan tatapan tak percaya. “Maaf, Pak Julian. Kontrak kita sudah berakhir. Kita sudah bukan pacar lagi.” Tangan Julian terulur, menarik pinggang Bella hingga jarak di antara mereka terkikis. Mata Bella seketika terbelalak tapi seluruh tubuhnya seolah-olah membeku. “Bukannya sudah aku bilang, ya? Aku ngajak kamu ke acara ini sebagai kekasih sungguhan, bukan kekasih kontrak,” bisik Julian di dekat telinga Bella. “Itu artinya… malam ini kamu adalah kekasihku, Bella. Lagi pula kamu nggak nolak, ‘kan?” Detak jantung Bella semakin berta

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 9. (Julian & Bella)

    Bella masih duduk terpaku di kursinya, seluruh tubuhnya terasa hangat seperti habis disiram gelombang panas. Bibirnya masih bisa merasakan jejak lembut dari ciuman Julian yang datang tiba-tiba. Ciumannya singkat, tapi cukup untuk membuat seluruh sistem tubuh Bella kacau balau. Julian hanya tersenyum kecil. Tatapannya terlihat tenang, seolah tak ada yang luar biasa yang baru saja terjadi. Padahal, bagi Bella, itu lebih dari luar biasa. Itu pertama kalinya Julian menciumnya. Masih dengan pipi merona, Bella berdiri dan membawa piring kosong ke wastafel. Ia tak tahu harus berkata apa. Bagaimana mungkin seseorang yang dulunya hanya pura-pura, kini bisa membuat jantungnya serasa mau meledak hanya karena satu ciuman? Julian bangkit dari tempat duduk, mengambil jaket tipis dari dalam kamar. Lantas menatap Bella dari balik meja dapur. “Kamu masih mau ikut belanja, kan?” Bella hanya mengangguk, tak sanggup berkata-kata. Dalam hati ia menegur dirinya sendiri karena tak berhenti memutar ul

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   Extra Chapter 8. (Julian & Bella)

    Cahaya mentari pagi menembus lembut melalui celah-celah gorden kamar, menyapa wajah Bella yang masih tertidur.Ia mengerjap perlahan, mencoba menyesuaikan mata dengan cahaya yang mulai menerangi ruangan. Tapi alih-alih merasa familiar dengan suasana di sekitarnya, Bella malah terdiam.Plafon putih polos dengan sudut lampu kecil di tiap sisi itu… bukan plafon kamarnya.Tubuh Bella langsung kaku. Matanya membulat saat menyadari bahwa dirinya kini berada di atas tempat tidur Julian.Tempat tidur Julian?!Ia perlahan duduk, tubuhnya masih terbalut selimut berwarna abu-abu yang aromanya sangat khas, aroma parfum maskulin Julian yang lembut, menyusup masuk begitu saja ke dalam indera penciumannya.“Aku… tidur di sini?” gumamnya, nyaris tak percaya.Ia mencoba mengingat kejadian semalam. Ingatannya masih jelas, ia tertidur di sofa, bersandar dalam posisi duduk. Lalu… kenapa sekarang ia bangun di ranjang?Apa aku pindah sendiri? Tapi aku nggak mungkin setengah sadar bawa diri ke kasur, kan?P

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status