Home / Romansa / Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel / Bab 16 Ternyata Dia Orangnya

Share

Bab 16 Ternyata Dia Orangnya

Author: Panda
Monica melihat Meghan sedang duduk di tengah-tengah kursi juri dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Sementara itu, Danzel yang duduk di kursi tamu undangan, sama terkejutnya dengan Monica.

Dalam tiga tahun pernikahan mereka, Danzel sama sekali tidak ingat Meghan pernah berlatih piano.

"Selanjutnya, mari kita sambut peserta berikutnya, Monica Oswald."

Mendengar perkataan pembawa acara, Monica merasa gemetar di hatinya. Sambil menggertakkan giginya, Monica melihat tatapan Meghan yang seolah-olah sedang berkobar. Atas dasar apa wanita ini bisa lebih hebat darinya!

Namun, karena melihat Danzel duduk di kursi tamu undangan, Monica berusaha berjalan ke panggung utama dengan tegar. Dia harus mendapatkan perhatian Danzel kali ini.

Mendengar tepuk tangan dari penonton, senyum Monica terasa kaku. Bahkan, wajahnya terlihat lebih mirip dengan menangis daripada tersenyum. Melihat adegan ini, Meghan yang duduk di kursi juri langsung tertawa terbahak-bahak.

Entah mengapa, sepanjang permainan pianonya, Monica melakukan beberapa kesalahan dan temponya juga kacau. Meghan mengernyitkan alisnya dan berkata dengan lembut, "Baiklah, Nona Monica, kamu bisa berhenti sekarang."

"Apa!" Suara piano tiba-tiba berhenti.

Monica yang masih tenggelam dalam permainan pianonya, langsung berdiri dengan kesal setelah mendengar ucapan Meghan.

"Teknik dari karya ini terlalu banyak dan kamu masih belum bisa menguasai sepenuhnya. Temponya juga kacau," ujar Meghan memberi penilaian. Bukan karena sengaja mencari-cari kesalahan Monica, tetapi Meghan benar-benar malu melihat kemampuan Monica yang begitu buruk.

"Meghan! Apa hakmu mengusirku dari panggung!" Lantaran merasa kesal mendengar suara tawa para penonton, Monica mengepalkan tangannya dengan erat dan sekujur tubuhnya bergetar.

"Apa hakmu duduk di kursi juri?" Mendengar perkataan Monica, semua penonton langsung marah. Baru pertama kali mereka melihat ada peserta yang meragukan kualitas juri! Sepertinya pertunjukan kali ini akan makin seru.

"Besar sekali nyali wanita itu sampai mempertanyakan kualifikasi juri?"

"Kamu kenal juri ini? Aku kurang mengerti, jadi nggak tahu juga apakah dia memang berkompeten atau nggak."

"Kompetisi zaman sekarang belum tentu dinilai oleh juri yang profesional!"

Suara debat penonton semakin riuh. Arah opini publik mulai berubah dan bahkan ada yang meragukan identitas Meghan. Monica sangat yakin bahwa Meghan menduduki kursi juri dengan cara curang. Dia ingin melihat bagaimana Meghan akan menjelaskan hal ini.

"Aku setuju dengan perkataan peserta."

Di saat semua orang sibuk berdebat, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari arah kursi tamu undangan. Danzel duduk di kursi tamu undangan dengan tenang sambil menyunggingkan seulas senyuman.

Ke mana pun Meghan pergi, dia selalu saja bertemu dengan pria ini! Meghan memutar bola matanya dengan kesal. Apa pria ini memang sengaja datang untuk membela Monica?

Di sisi lain, jantung Monica berdebar kencang! Dia tidak menyangka bahwa Danzel akan memihak pada dirinya di depan umum! Sayangnya, perkataan Danzel ini sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Monica.

"Tuan Danzel, lalu ... bagaimana menurut Anda?" tanya pembawa acara. Tuan Danzel adalah orang yang tidak boleh disinggung di negeri ini.

"Peserta ini meragukan kemampuan juri, jadi sudah sepantasnya juri ini membuktikan dirinya sendiri." Danzel berpaling dan menatap Meghan dengan tatapan tajam dan senyum penuh arti.

Sebenarnya, apa maksud pria ini? Meghan benar-benar merasa bingung. Ketika kembali ke Kota Aberdale nanti, dia pasti akan membawa pria bodoh ini ke dokter spesialis jiwa untuk diperiksa. Apa otaknya ini bermasalah?

Sebagai penonton, tentu saja semua orang ingin menyaksikan keramaian. Setelah terdengar suara tepuk tangan yang meriah, pembawa acara langsung mengundang Meghan ke atas panggung karena takut menyinggung sponsor acara ini.

Meghan membatin, 'Baiklah kalau begitu, biar kalian saksikan sendiri kehebatanku!'

Setelah itu, Meghan meletakkan penanya dan berjalan ke atas panggung. Meskipun perannya sebagai juri, Meghan hanya mengenakan rok panjang dengan riasan yang tipis. Setibanya di tengah panggung, ketika lampu sorot menyinari wajah mungilnya, semua orang bahkan tidak bisa mengalihkan pandangan mereka.

"Dipersilakan Nona Meghan untuk menempati posisi," ucap pembawa acara.

Melihat Meghan berpapasan dengannya, Monica menggertakkan giginya dengan marah. Dia merasa penasaran, memangnya sehebat apa wanita ini?

Namun, pada detik berikutnya, Monica langsung menyadari kesalahannya.

"Lagu ini ...."

"Ini adalah lagu yang sangat populer beberapa tahun lalu! Sampai sekarang masih ada videonya yang beredar di internet!"

"Benar! Tidak ada yang pernah melihat pencipta lagu ini, tapi tidak ada seorang pun yang bisa meniru lagu ini!"

"Astaga! Akhirnya hari ini kita bisa melihat penulis lagu ini secara langsung! Luar biasa!"

Di atas panggung, Meghan menggerakkan jari-jarinya di antara tuts piano sambil memejamkan matanya. Sementara itu, di sebuah sudut yang tidak terlihat di bawah panggung, mata Danzel berkilat dingin.

Wanita ini ....

Ketika baru saja hendak berdiri dari kursinya, tiba-tiba ponsel Danzel berdering. Awalnya, dia ingin menolak panggilan tersebut. Namun, ketika melihat nama peneleponnya, Danzel sontak tertegun. Pada akhirnya, dia berjalan keluar dari studio untuk menjawab telepon itu.

Orang yang meneleponnya, tidak lain adalah bawahan Danzel yang ditugaskan untuk menyelidiki peristiwa kebakaran saat itu.

"Tuan Danzel, aku sudah menemukan petunjuk."

"Bagaimana penyelidikannya?" Ketika mengajukan pertanyaan ini, Danzel bahkan tidak merasa gugup.

"Kata dokter yang bertugas saat itu, kelihatannya ada yang berusaha menghapus nama di rekam medis pasien. Dilihat dari bekasnya, sepertinya namanya berawalan M."

Mendengar penjelasannya, hati Danzel berdegup kencang. Tiba-tiba, dia teringat dengan bekas luka bakar di pinggang Meghan. Seketika, hatinya terasa perih bagaikan disayat pisau.

Ternyata, gadis yang menolongnya saat itu adalah ....
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status