Share

Bab 7 Debaran di Hati

Semua orang di rumah sakit ini sangat paham dengan temperamen Meghan. Biasanya, dia sangat mudah didekati dan ramah. Namun, jika menyangkut masalah pekerjaan, dia akan berubah menjadi sangat tegas.

Ketika direktur rumah sakit baru saja hendak maju dan mencoba meredakan suasana, Danzel telah berbalik dan pergi.

Sesuai dengan jadwal sebelumnya, Leona didorong masuk ke ruang operasi. Meghan mengikutinya di belakang dengan ekspresi datar. Proses operasi berjalan dengan lancar. Para dokter dan perawat yang berdiri di samping selalu terkesan setiap kali melihat operasi Meghan.

Sementara itu, di luar ruang operasi, Danzel sedang berbicara dengan perawat lain mencari tahu tentang Meghan. Emosi di dalam hatinya bergejolak hebat sehingga dia tidak bisa menahan diri.

"Dokter Dorothy tidak selalu berjaga di rumah sakit, tapi setiap kali kita menghadapi kasus yang sulit, orang yang selalu terpikirkan untuk pertama kalinya adalah Dokter Dorothy." Melihat penampilan Danzel, para perawat di sana tidak kuasa untuk menceritakan lebih banyak kepada pria itu.

Namun, ketika mengungkit nama Dorothy, para perawat itu tampak sangat mengaguminya.

"Iya nih. Bukan hanya keterampilan medisnya yang luar biasa, dia bahkan sangat rendah hati dalam kehidupan sehari-hari. Dia sudah seperti teman baik kami." Saking asyik bercerita, para perawat itu mulai membahas hal-hal lainnya.

Sementara itu, Danzel melihat papan nama yang tertera di luar pintu ruang operasi.

[ Pemimpin dokter bedah: Meghan. ]

Hatinya bergetar melihat nama tersebut. Mereka sudah menikah selama 3 tahun, tetapi Danzel selalu mengabaikan Meghan. Hari ini, dia telah melihat perubahan penampilan, sifat, dan bahkan status Meghan. Seberapa banyak lagi hal yang disembunyikan oleh Meghan darinya?

Proses operasi berlangsung selama 5 jam. Ketika lampu ruang operasi akhirnya mati, pintu baru dibuka setelah beberapa saat. Meghan melepas masker dan pakaian operasinya dengan wajah yang tampak kelelahan.

Danzel merasa hatinya tergerak, dia langsung berjalan mendekati Meghan dengan perasaan yang rumit dan berkata, "Kamu sudah bekerja keras."

Ketika Danzel ingin membantu mengambil beberapa barang dari tangan Meghan, tangannya langsung ditepis oleh wanita itu. Sementara itu, Leona yang sudah sadar melihat adegan ini dan tiba-tiba merasa sedikit khawatir.

Leona memanggil nama Danzel dengan lembut dan sekali lagi menunjukkan bekas luka di lengannya. Awalnya, Meghan tidak berniat mencampuri urusan kedua orang ini, tetapi dia melihat bekas luka di lengan Leona sekilas.

Dengan kelelahan, dia menggerak-gerakkan lehernya dan berkata dengan nada malas, "Untuk luka siraman air panas ini, kamu bisa mengoleskan obat atau minyak esensial dari tumbuhan. Seharusnya tidak butuh waktu lama untuk memudarkan bekasnya."

Ucapan Meghan membuat Danzel yang awalnya hendak menghibur Leona terkejut sejenak. Luka bakar? Seharusnya ini bukan luka karena tersiram air panas ....

Di sisi lain, jika bukan karena baru saja selesai operasi, rahasia Leona pasti akan terbongkar karena wajahnya yang menjadi pucat mendengar ucapan Meghan.

"Dokter Meghan, apakah kamu mungkin keliru karena kelelahan setelah operasi selama lima jam?"

Mendengar pertanyaannya, Meghan hanya tertawa ringan. Seharusnya dia tahu bahwa ucapannya ini tidak diperlukan. Setelah memberikan beberapa instruksi kepada perawat, Meghan langsung berjalan ke arah lift. Namun, begitu dia hendak menekan tombol lift, tiba-tiba dia dihalangi oleh sebuah sosok.

"Kenapa? Mau berterima kasih padaku?" tanya Meghan seraya mendongak. Dia menatap Danzel dengan alis berkerut dan nada yang tidak sabaran.

"Apa maksudmu dengan luka siraman air panas tadi? Seberapa yakinnya kamu itu adalah luka karena tersiram air panas?"

Meghan menggerutu dalam hati. Dasar cerewet! Bukankah pria ini biasanya sangat pendiam? Kenapa hanya dalam waktu satu malam saja bisa berubah jadi seperti ini?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status