Shaylenna sudah membuang jauh, sosok Flower dalam dirinya. Sepenuhnya dia akan menjadi sosok Shaylenna yang akan memuaskan lawan mainnya diranjang. Ini malamnya, dan lebih cepat melakukannya, maka bebannya akan sedikit berkurang. Malam ini, dia hanya akan melayani 1 pria saja, dan pria yang membelinya, memiliki sifat lembut seperti tuannya.
Shaylenna masih tetap mengusap lembut wajah pria tampan di depannya. Tak bisa dia pungkiri, ketampanan wajah pria itu, memang membuatnya terpesona. "Tuan, bolehkah aku memulainya?” tanya Shaylenna, sambil terus mengusap wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu. "Ya Anna. Puaskan aku! Akhir-akhir ini, aku sangat frustasi oleh pekerjaan. Buat aku lupa akan segalanya ...,” jawab pria itu sambil terus memejamkan mata. Shaylenna sedikit tersenyum. Pria itu tipe pria lembut. Pria tidak memaksanya, tapi memintanya untuk memuaskannya. Dan dia, akan benar-benar membuat pria di depannya itu lupa akan semuanya. Shaylenna memulai aksinya. Pelajaran yang dia dapat dari tuannya semalam, akan dia praktikan dan pasti akan membuat pria di depannya takluk oleh permainannya. "Kau sangat indah Anna. Kau sempurna ...” puji pria itu sambil terus melancarkan aksi pemanasan di antara mereka. Pria itu memejamkan matanya nikmat begitu merasakan surga dunia yang dijanjikan Shaylenna."Good Night My sexi bitch! Terima kasih, kau benar-benar membuatku puas malam ini.”Pria yang ternyata, bernama Axel itu mengecup lembut kening Shaylenna, lalu ikut terlelap sambil memeluk tubuh telanjang wanita berumur belia yang baru dijamahnya. Shaylenna mampu menghipnotisnya. Tingkahnya tidak sejalang wanita lainnya. Tapi mampu membuatnya sejenak melupakan semua masalah di otaknya. Axel merasa beruntung karna dialah yang mendapatkan Shaylenna pertama kali walau dengan harga yang bisa dibilang sedikit fantastis. Shaylenna adalah sosok jalang sempurna. Selama ini, belum ada wanita mana pun yang bisa membuatnya puas. Hanya Shaylenna satu-satunya, dan mungkin dia akan ketagihan menggunakan Shaylenna sebagai pemuas ranjangnya. Apa mungkin Shaylenna sudah lancang mengambil perhatiannya? Entah, hanya hatinya yang bisa menjawabnya. ***Mentari sudah terbit. Axel menggeliat dan bangun dari tidur kilatnya. Tidurnya sangat nyenyak. Mungkin efek pergulatan hebatnya dengan Shaylenna semalaman. Axel meraba ranjang di sampingnya, tempatnya sudah dingin dan kosong. Itu berarti Shaylenna sudah lama meninggalkannya sendirian di ranjang. Dia pun bangun, dan bergegas ke kamar mandi. Pagi ini, dia harus kembali ber aktivitas, dan bergelut dengan pekerjaannya.
Tak lama, sosok tampan itu pun keluar dari kamar yang digunakannya semalam. Sejenak dia diam di pintu, dan melihat ke arah ranjang. Pergulatan panas nya dan Shaylenna terekam jelas di otaknya, membuatnya sedikit tersenyum miring. "Anna sayang. Tunggu aku diranjang ini lagi,” lirihnya lalu keluar dari kamar itu. Sepanjang koridor, banyak wanita yang menggodanya. Tapi dia sama sekali tak tertarik. Pikirannya hanya dipenuhi Shaylenna, Shaylenna dan Shaylenna. Shaylenna, si jalang baru yang berhasil menariknya ke dalam perangkap kenikmatan ranjang. ***Shaylenna berbaring terlentang di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamar. Entah apa yang terjadi? Tiba-tiba saja, pikirannya resah, gelisah, dan ketakutan berkecamuk menjadi satu. Bayangan ayahnya yang terbaring lemah, tiba-tiba memenuhi pikirannya. Ayahnya pasti sudah selesai di operasi dan dalam tahap pemulihan. Seharusnya dia senang. Tak lama, Madam Alice datang dan duduk di dekatnya. "Apa yang kau pikirkan sayang? Mmm ... bagaimana malam pertamamu tadi malam?” tanya madam Alice sambil membelai rambut Shaylenna pelan. Shaylenna tersadar dari lamunannya, dia meletakkan kepalanya di pangkuan madam Alice, lalu menatap wajah cantik wanita itu.“Tuan Axel memperlakukanku dengan sangat baik, Mom.” Jawaban Shaylenna dengan senyumannya membuat Madam Alice menghela nafasnya pelan. Dia lega, Shaylenna mendapatkan seorang pria yang baik dimalam pertamanya sebagai jalang. "Syukurlah. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku kira, kau akan mencoba kabur dan berontak pada pembeli pertamamu, Sayang!” Madam Alice ingat. Saat-saat betapa khawatirnya dia memikirkan Shaylenna semalaman. Bagaimanapun, madam Alice tau. Jika Shaylenna gadis baik-baik yang terpaksa menjadi seorang jalang. “Tidak perlu khawatir Mommy ku sayang. Aku Shaylenna bukan Flower yang akan menangis dan lari ketakutan saat didekati pria. Aku akan menghadapi semua ini, dengan kuat dan tegar. Lagi pula, semakin banyak pelanggan, hutangku akan semakin cepat terlunasi,” jawab Shaylenna sambil memainkan anak rambutnya. Madam Alice sedikit mengernyit, jadi Shaylenna disini karna hutang bukan karna menjual dirinya sendiri? Pikirnya. "Sayang, aku tidak mengerti. Coba ceritakan sedikit kisah hidupmu padaku. Mungkin akan sedikit mengurangi bebanmu,” kata madam Alice prihatin dengan gadis baik yang dipangkunya. Shaylenna menghela nafasnya kasar. Benar kata madam Alice. Mungkin dirinya akan merasa lebih baik jika ada orang lain yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Dan madam Alice memang orang yang tepat untuk menjadi tempatnya bersandar. Sosok ke ibuanya, membuat dia merasakan kehadiran seorang ibu yang selama ini dirinduinya. "Baiklah Mom. Aku akan ceritakan semuanya. Tapi, berjanjilah. Ini akan jadi rahasia kita berdua,” kata Shaylenna memberikan jari kelingkingnya, dan madam Alice tersenyum melihat tingkah polos wanita yang semalam digilai dan menjadi rebutan para billionaire itu. Madam Alice membalas dengan mengaitkan jari kelingkingnya, ”Janji sayang!”"Kisahku akan sangat panjang .... “"Aku sudah menganggapmu, putriku. Jadi, sepanjang apa pun ceritamu nanti, Mommy akan mendengarkannya. Dan mulai saat ini sampai selamanya, aku akan menjadi sosok seorang ibu untukmu. Jadi, semua keluh kesahmu aku juga akan ikut menanggungnya.” Cup! Madam Alice mengecup kening Shaylenna. Entah kenapa sosok Shaylenna membuatnya ingin melindunginya. "Terima kasih, Mom. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, karna dia sudah meninggalkanku entah sejak kapan, aku juga tidak tau. Tapi, berkatmu, aku tau jika pelukan seorang ibu sangat hangat dan nyaman seperti ini,” kata Shaylenna, membuat bulir air mata madam Alice terjatuh. "Shaylenna kau membuatku menangis,” sungut madam Alice sambil menyeka air matanya. Shaylenna lantas duduk, dan mengusap lembut air mata itu. "Maafkan aku. Sungguh, aku tidak bermaksud membuat Mommy menangis ...,” lirih Shaylenna dengan air mata yang juga menggenang di pelupuk matanya. "Tidak sayang. Aku menangis terharu. Karenamu, aku bisa merasakan bagaimana bahagianya jika memiliki seorang putri. Aku selalu memimpikan hal itu, dan Tuhan mengabulkan nya lewat dirimu .... “Ke dua wanita itu saling berpelukan erat. Hubungan mereka lebih dari sekedar simbiosis mutualisme. Kasih sayang dan kelembutan itu tulus adanya. Sesuatu yang tak pernah mereka dapatkan sebelumnya, kini nyata. Bagaimanapun, Shaylenna sangat menyayangi wanita itu walaupun baru mengenalnya. Ketulusan madam Alice membuatnya merasakan bagaimana jadi seorang putri yang disayangi dan di lindungi oleh ibunya. Shaylenna melepaskan pelukannya. Dia menatap sayang wanita dari dunia hitam yang hatinya putih bersih tanpa kepalsuan. Shaylenna tersenyum manis sebelum berkata, "Mom, dengarkan kisahku ....”1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.
Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin
**Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah
Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi
Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a
Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman