Share

Bab 5 - First Night Sang Idola

Shaylenna sudah membuang jauh, sosok Flower dalam dirinya. Sepenuhnya dia akan menjadi sosok Shaylenna yang akan memuaskan lawan mainnya diranjang. Ini malamnya, dan lebih cepat melakukannya, maka bebannya akan sedikit berkurang. Malam ini,  dia hanya akan melayani 1 pria saja, dan pria yang membelinya, memiliki sifat lembut seperti tuannya. 

  Shaylenna masih tetap mengusap lembut wajah pria tampan di depannya. Tak bisa dia pungkiri, ketampanan wajah pria itu, memang membuatnya terpesona. 

"Tuan, bolehkah aku memulainya?” tanya Shaylenna, sambil terus mengusap wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu. 

"Ya Anna. Puaskan aku! Akhir-akhir ini,  aku sangat frustasi oleh pekerjaan. Buat aku lupa akan segalanya ...,” jawab pria itu  sambil terus memejamkan mata. 

  Shaylenna sedikit tersenyum. Pria itu tipe pria lembut.  Pria tidak memaksanya,  tapi memintanya untuk memuaskannya. Dan dia, akan benar-benar membuat pria di depannya itu  lupa akan semuanya.

  Shaylenna memulai aksinya. Pelajaran yang dia dapat dari tuannya semalam, akan dia praktikan dan pasti akan membuat pria di depannya  takluk oleh permainannya. 

"Kau sangat indah Anna. Kau sempurna ...” puji pria itu sambil terus melancarkan aksi pemanasan di antara mereka.  

 Pria itu memejamkan matanya nikmat begitu merasakan surga dunia yang dijanjikan Shaylenna.

"Good Night My sexi bitch! Terima kasih, kau benar-benar membuatku puas malam ini.”

Pria yang ternyata, bernama Axel itu mengecup lembut kening Shaylenna, lalu ikut terlelap sambil memeluk tubuh telanjang wanita berumur belia yang baru dijamahnya. 

  Shaylenna mampu menghipnotisnya. Tingkahnya tidak sejalang wanita lainnya. Tapi mampu membuatnya sejenak melupakan semua masalah di otaknya. Axel merasa beruntung karna dialah yang mendapatkan Shaylenna pertama kali walau dengan harga yang bisa dibilang sedikit fantastis. 

  Shaylenna adalah sosok jalang sempurna. Selama ini,  belum ada wanita mana pun yang bisa membuatnya puas. Hanya Shaylenna satu-satunya, dan mungkin dia akan ketagihan menggunakan Shaylenna sebagai pemuas ranjangnya. Apa mungkin Shaylenna sudah  lancang mengambil perhatiannya?  Entah, hanya hatinya yang bisa menjawabnya. 

***

  Mentari sudah terbit. Axel menggeliat dan bangun dari tidur kilatnya. Tidurnya sangat nyenyak. Mungkin efek pergulatan hebatnya dengan Shaylenna semalaman. Axel meraba ranjang di sampingnya,  tempatnya sudah dingin dan kosong. Itu berarti Shaylenna sudah lama meninggalkannya sendirian di ranjang. Dia pun bangun, dan bergegas ke kamar mandi. Pagi ini, dia harus kembali ber aktivitas, dan bergelut dengan pekerjaannya. 

  Tak lama, sosok tampan itu pun keluar dari kamar yang digunakannya semalam. Sejenak dia diam di pintu, dan melihat ke arah ranjang.  Pergulatan panas nya dan Shaylenna terekam jelas di otaknya, membuatnya sedikit tersenyum miring. "Anna sayang. Tunggu aku diranjang ini lagi,” lirihnya lalu keluar dari kamar itu. 

  Sepanjang koridor,  banyak wanita yang menggodanya. Tapi dia sama sekali tak tertarik. Pikirannya hanya dipenuhi Shaylenna, Shaylenna dan Shaylenna. Shaylenna, si jalang baru yang berhasil menariknya ke dalam perangkap kenikmatan ranjang. 

***

Shaylenna berbaring terlentang di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamar. Entah apa yang terjadi? Tiba-tiba saja, pikirannya resah, gelisah, dan ketakutan berkecamuk menjadi satu. Bayangan ayahnya yang terbaring lemah, tiba-tiba memenuhi pikirannya. Ayahnya pasti sudah selesai di operasi dan dalam tahap pemulihan. Seharusnya dia senang. 

Tak lama,  Madam Alice datang dan duduk di dekatnya. "Apa yang kau pikirkan sayang? Mmm ... bagaimana malam pertamamu tadi malam?” tanya madam Alice sambil membelai rambut Shaylenna pelan. 

Shaylenna tersadar dari lamunannya,  dia meletakkan kepalanya di pangkuan madam Alice, lalu menatap wajah cantik wanita itu.

“Tuan Axel memperlakukanku dengan sangat baik, Mom.” Jawaban Shaylenna dengan senyumannya membuat Madam Alice menghela nafasnya pelan. Dia lega, Shaylenna mendapatkan seorang pria yang baik dimalam pertamanya sebagai jalang. 

"Syukurlah. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku kira, kau akan mencoba kabur dan berontak pada pembeli pertamamu, Sayang!”

 Madam Alice ingat. Saat-saat betapa khawatirnya dia memikirkan Shaylenna semalaman.  Bagaimanapun, madam Alice tau.  Jika Shaylenna gadis baik-baik yang terpaksa menjadi seorang jalang. 

        “Tidak perlu khawatir Mommy ku sayang. Aku Shaylenna bukan Flower  yang akan menangis dan lari ketakutan saat didekati pria. Aku akan menghadapi semua ini,  dengan kuat dan tegar.  Lagi pula,  semakin banyak pelanggan,  hutangku akan semakin cepat terlunasi,”  jawab Shaylenna sambil memainkan anak rambutnya. 

Madam Alice sedikit mengernyit,  jadi Shaylenna disini karna hutang bukan karna menjual dirinya sendiri? Pikirnya. 

"Sayang, aku tidak mengerti. Coba ceritakan sedikit kisah hidupmu padaku.  Mungkin akan sedikit mengurangi bebanmu,”  kata madam Alice prihatin dengan gadis baik yang dipangkunya. 

Shaylenna menghela nafasnya kasar. Benar kata madam Alice. Mungkin dirinya akan merasa lebih baik jika ada orang lain yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Dan madam Alice memang orang yang tepat untuk menjadi tempatnya bersandar.  Sosok ke ibuanya, membuat dia merasakan kehadiran seorang ibu yang selama ini dirinduinya. 

"Baiklah Mom. Aku akan ceritakan semuanya. Tapi, berjanjilah. Ini akan jadi rahasia kita berdua,”  kata Shaylenna memberikan jari kelingkingnya,  dan madam Alice tersenyum melihat tingkah polos wanita yang semalam digilai dan menjadi rebutan para billionaire itu.

 Madam Alice membalas dengan mengaitkan jari kelingkingnya, ”Janji sayang!”

"Kisahku akan sangat panjang .... “

"Aku sudah menganggapmu, putriku. Jadi, sepanjang apa pun ceritamu nanti, Mommy akan mendengarkannya. Dan mulai saat ini sampai selamanya, aku akan menjadi sosok seorang ibu untukmu. Jadi, semua keluh kesahmu aku juga akan ikut menanggungnya.” Cup! Madam Alice mengecup kening Shaylenna. Entah kenapa sosok Shaylenna  membuatnya ingin melindunginya. 

"Terima kasih, Mom. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, karna dia sudah meninggalkanku entah sejak kapan, aku juga tidak tau. Tapi, berkatmu, aku  tau jika pelukan seorang ibu sangat hangat dan nyaman seperti ini,” kata Shaylenna, membuat bulir air mata madam Alice terjatuh. 

"Shaylenna kau membuatku menangis,” sungut madam Alice sambil menyeka air matanya. Shaylenna lantas duduk, dan mengusap lembut air mata itu. 

"Maafkan aku. Sungguh,  aku tidak bermaksud membuat Mommy menangis ...,” lirih Shaylenna dengan air mata yang juga menggenang di pelupuk matanya. 

"Tidak sayang. Aku menangis terharu.  Karenamu, aku bisa merasakan bagaimana bahagianya jika memiliki seorang putri. Aku selalu memimpikan hal itu, dan Tuhan mengabulkan nya lewat dirimu .... “

Ke dua wanita itu saling berpelukan erat. Hubungan mereka lebih dari sekedar simbiosis mutualisme. Kasih sayang dan kelembutan itu tulus adanya. Sesuatu yang tak pernah mereka dapatkan sebelumnya, kini nyata. Bagaimanapun, Shaylenna sangat menyayangi wanita itu walaupun baru mengenalnya. Ketulusan madam Alice membuatnya merasakan bagaimana jadi seorang putri yang disayangi dan di lindungi oleh ibunya. 

Shaylenna melepaskan pelukannya. Dia menatap sayang wanita dari dunia hitam yang hatinya putih bersih tanpa kepalsuan. 

Shaylenna tersenyum manis sebelum berkata, "Mom, dengarkan kisahku ....”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status