Share

Bab 6 - Dunia Mereka

Shaylenna menghela nafasnya gusar. Dia menyiapkan dirinya untuk menceritakan tentang sosok Flower dan kehidupannya dulu.

“Mom, aku tidak akan banyak cerita tentang Flower dan kehidupannya dulu.  Hanya saja,  aku ingin Mommy tau, jika aku punya seorang ayah dan seorang saudara tiri perempuan,” ujar Shaylenna memulai kisah hidupnya. 

"Ayahku sakit-sakitan dan dirawat di rumah sakit, sejak 5 tahun lalu.  Ayahku menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Putrinya, yang dulu bernama Flower adalah gadis tangguh dan pantang menyerah. Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Flower bekerja sebagai buruh cuci piring, dan tukang sapu di jalanan. 

"Tapi, hari itu ... dokter memberitahu Flower,  jika  ayahnya harus di operasi dan butuh biaya banyak. Apalagi hutang pada rumah sakit, sudah sangat banyak dan harus segera dilunasi. Flower berusaha meyakinkan dokter untuk melakukan operasi pada ayahnya, dan berjanji akan melunasi semua biayanya selama 3 hari. Lalu, malam itu. Kakak tiri Flower membawa Flower kesini dan menjualnya pada tuan pemilik klub.

"Flower yang hanya gadis lemah, tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya menangis dan pasrah mengikuti jalan takdirnya. Tapi, bayangan ayahnya yang sekarat terus berputar di otaknya sehingga muncullah keberaniannya untuk meminjam uang pada tuan pemilik klub demi pengobatan sang ayah, dan berjanji akan melunasi semua hutangnya dengan menyerahkan diri, entah harus bekerja apa, dia akan menerima itu semua.

"Tapi, tuan itu. Malah memintanya untuk menjadi IDOLA RANJANG. Demi melunasi semua hutangnya, Flower kembali pasrah akan permainan takdir hidupnya.  Bayangan ayahnya yang sehat kembali, membuatnya semangat untuk terus berjuang dan bertahan hidup, walau apa pun yang terjadi.

"Dan kemudian, muncullah sosok Shaylenna, yang sudah membunuh sosok Flower se utuhnya. Dan saat ini, dia berada di depanmu, Mom. “ Shaylenna menunduk. Manik matanya  mulai berkaca-kaca dan saat air mata itu jatuh, madam Alice segera memeluknya.

"Stsss ... jangan menangis sayang.  Ada Mommy disini. Kau harus kuat untuk ayahmu. Kau gadis yang luar biasa sayang. Semua orang tua di dunia ini,  pasti akan sangat bangga jika memiliki putri semulia dirimu.”

 Tak bisa dipungkiri. Madam Alice juga sedih dan terpukul mendengar cerita Shaylenna. Kehidupan gadis 19 tahun itu, benar-benar sangatlah sulit dan penuh dengan air mata.

"Aku sangat merindukan ayah. Aku ingin memastikan keadaannya. Ayah pasti sudah melakukan operasinya kemarin. Tapi, aku berpikir, apakah tuan benar-benar sudah mengirim uang itu, dan melunasi semua hutang-hutang ku ke rumah sakit?” kata Shaylenna melepas pelukannya dan menatap madam Alice.

"Pasti sudah sayang. Tuan tidak pernah mengingkari janjinya. Mmm ...  kenapa kau tidak ke rumah sakit untuk memastikannya?”

"Tidak bisa Mom. Aku sudah membuat perjanjian dengan tuan. Jika tuan yang akan melunasi hutangku ke rumah sakit dan aku tak akan pernah keluar dari sini,” kata Shaylenna, dan madam Alice mengangguk paham. 

"Ini sudah 2 hari Mom aku menjalani profesi baruku sebagai pelacur. Walaupun aku tidak tau, sifat tuan itu seperti apa? Tapi aku yakin, dia akan menepati janjinya.”

 Shaylenna mendesah gusar, sembari membolak-balikkan buku di tangannya. Novel tentang kisah cinta,  dan Shaylenna sangat menyukai novel ber genre manis juga romantis itu. 

"Ya, Sayang. Bukankah sudah kukatakan tuan pasti akan menepati janjinya. Kau tidak perlu khawatir. Ayahmu pasti akan segera sembuh, dan kau akan segera berkumpul lagi dengannya.” Madam Alice mencoba menghibur Shaylenna yang kalut. Bagaimana pun, alasan kuat yang mendasari Shaylenna untuk tetap bertahan, adalah ayahnya. 

"Ya, semoga saja.”

Hanya itu yang dikatakan Shaylenna. Dia masih ingin sejenak menjernihkan pikirannya, dengan mengalihkan fokusnya pada novel di tangannya. Shaylenna tak ingin mengingat daftar pria yang akan menjadi pelanggannya nanti malam. Biarlah untuk saat ini,  Shaylenna berputar di dunia kisah cinta yang sedang dibacanya.

 Bagaimanapun, semua wanita di dunia ini sama. Mereka juga memimpikan menjadi seorang putri yang mendapatkan pangeran tampan yang sangat mencintainya, dan bahagia hidup bersama selamanya. Tak peduli, entah wanita itu cantik, cacat, kaya, miskin, atau jalang seperti dirinya. Semuanya sama.  Menaruh harapan besar jika suatu saat impian semua kaum hawa itu akan menjadi nyata dalam hidupnya. 

Sekali lagi. Seandainya sosok Flower, lebih tegas dalam hidupnya. Mungkin saat ini,  dia tidak akan terjerumus ke tempat yang tak seharusnya pernah dia singgahi dalam hidup. Tapi, siapa yang bisa melawan takdir? Takdir sudah menentukan dan menuntun jalan hidup seseorang. Sekeras apa pun orang itu  berusaha untuk mengubahnya. Tetap saja, takdir yang berkuasa dan akan menentukan semuanya. 

Dan di sinilah dia berada. Asa ketergantungan hidupnya berpusat. Tempatnya para wanita yang lemah dan menyerah akan kehidupannya yang sangatlah sulit dan keras. Tanpa bisa menolak,  tanpa bisa mengeluh,  dan tanpa bisa berontak memperjuangkan harga dirinya. Semuanya, sudah di atur seperti skenario dalam dunia per film an. 

Bedanya, di tempat ini tidak ada penghargaan atau di hormati. Yang ada, hanya pelecehan dan penghinaan rendah tentang harga diri. Setiap mata di luar sana, akan tetap memandang rendah, walaupun mereka menjalaninya karna sebuah paksaan dan keterpaksaan. 

Tidak ada yang tau seperti apa derita mereka. Karna kesedihan besar, dan kekecewaan dalam hidup, berhasil mereka tutupi dengan memakai topeng yang kasat mata. Mengecoh semua orang dengan senyuman dan tatapan menggodanya sebagai benteng rasa sakit. 

Jika kau ingin tau, inilah dunia kami. Dunia para jalang,  yang tak sembarang orang bisa mengerti akan kehidupan keras kami.  Juga tak sembarang wanita bisa menjalani kehidupan kejam seperti kami. Kami kuat, kami tegar, meskipun kami juga termasuk dalam golongan  makhluk ciptaan tuhan yang lemah. 

Tolong!  Jangan kucilkan kami seolah kami sampah. Kami punya hak dan kebebasan yang sama. Status sosial sudah terenggut dari kami. Apa salahnya, memberikan kami sedikit pandangan  dengan dua mata dan tangan terbuka, walaupun hanya sandiwara semata? Tau kah kalian, jika kami juga memiliki hati yang perasa?

Jika kau ingin tau perasaan kami para jalang, cobalah kau rasakan jadi aku ....  

****

Tak terasa, malam sudah tiba.  Inilah saatnya para jalang untuk kembali melaksanakan tugasnya dan kembali memakai topeng kebohongan. 

Dan si cantik Shaylenna,  harus menutup dan meng akhiri kisah dunia khayalannya. Shaylenna beranjak dari ranjangnya, dan segera bersiap. Tugas sudah menunggunya,  dan dia tak bisa lari dari itu semua. Ayahnya,  bergantung hidup padanya. Jadi apa pun yang terjadi, dia harus kuat dan tabah untuk menjalani semua kehidupan malamnya. 

Pintu kamarnya terbuka, dan madam Alice menghampirinya.

“Siap untuk duniamu,  Sayang?”  kata madam Alice,  sambil menyisir rambut Shaylenna menggunakan jarinya. 

Shaylenna bangkit dari duduknya,  dan mengecup pipi wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu. "Tentu Mom. Inilah dunia kita. Bagaimanapun kita harus menikmatinya. Tidak ada pilihan lain bukan?”  jawabnya lalu keluar dari kamar itu. 

Seperti biasa,  para jalang akan berkumpul di aula  untuk menunggu pelanggannya, dan di sanalah Shaylenna duduk dengan anggunnya. Pandangannya masih tetap saja datar, dan mengarah kosong ke depan. 

"Hey, kau Shaylenna ‘kan?” tanya seorang wanita muda,  yang mungkin sedikit lebih tua dari umurnya. 

Shaylenna menoleh,  dan tersenyum lembut padanya. "Ya, aku Shaylenna. Siapa namamu?” jawab Shaylenna sambil memberikan tangannya, dan wanita itu menjabat uluran tangan Shaylenna sambil tersenyum lembut. 

"Aku Merry. Merry Woodley. Senang berkenalan denganmu. Oiya, Kau wanita baru itu ‘kan? “ tanya Merry dengan lembut hingga membuat Shaylenna juga tersenyum menanggapi nya.  Wanita bernama Merry itu terlihat sangat lembut dan baik. 

"Ya, kau benar Merry. Maukah kau berteman denganku? Karena aku belum memiliki teman satu orang pun disini! “ kata Shaylenna, berharap wanita yang menurutnya wanita baik itu, akan mau menjadi temannya. 

Merry menggenggam tangan Shaylenna hangat. "Tentu. Aku akan sangat senang memiliki teman secantik dirimu ... Shaylenna.”

Perbincangan kedua wanita itu pun berakhir,  saat pintu aula terbuka, dan para pria billionaire itu satu persatu memasuki ruangan. Seperti biasa, mereka duduk dengan angkuhnya, dan memilih wanita yang akan mereka pakai untuk menuntaskan gairah mereka. 

Dan malam ini,  Shaylenna harus melayani 3 pria dalam 2 jam sekali.  Shaylenna menyiapkan dirinya,  untuk beberapa kemungkinan yang akan dia hadapi di ranjang, bersama pria berbeda wajah dan tentunya berbeda perangainya. 

"Shaylenna,  sepertinya kau digilai oleh pria- pria tampan itu. Lihat saja, mereka memperebutkanmu. Bahkan kau sudah mereka booking untuk hari-hari berikutnya. Kau sangat beruntung,  pasti semua wanita disini akan sangat iri padamu ...,”  celetuk Merry. 

"Ya ampun Merry, kenapa harus beruntung? Ini bukan keajaiban, tapi mala petaka! Jika boleh memilih,  aku tidak akan mau berada di tempat seperti ini. Lebih baik aku menjadi OG seumur hidupku,”  kata Shaylenna sedikit berbisik pada Merry, dan Merry hanya tersenyum menanggapi. 

 "Merry,  aku pergi dulu.  Besok temui aku di kamar Madam oke?”  lanjutnya lalu pergi dari ruangan itu,  dan menuju kamar yang sudah para pria itu pesan untuknya. 

Shaylenna,  persiapkan dirimu! 

Shaylenna memasuki kamar yang mewah,  tapi tak semewah kamar yang dia tempati tadi malam. Dia duduk diranjang sambil menunggu pria pertama yang akan di layaninya malam ini.  Tak lama, pria itu pun masuk, dan menatapnya tajam bagai predator menemukan mangsa. Wajahnya masih tergolong tampan dan tubuhnya juga atletis.  Dengan jas mahalnya, dia tau jika semua pelanggannya dari kalangan billionaire. 

Pria itu langsung menghampirinya,  dan  sontak menindih tubuhnya. Wajahnya sangat dekat,  bahkan nafasnya menerpa wajah Shaylenna. Dari aroma nafasnya, Shaylenna tau jika pria itu sedikit mabuk. 

"Kau Shaylenna ‘kan?” tanyanya,

"Ya Tuan, Anda benar!”  Jawabnya sambil  menatap mata pria itu dalam. Kini, aku tidak takut lagi berhadapan dengan pria asing. Well ... aku Shaylenna si  IDOLA RANJANG! Batinnya menguatkan. 

"Malam ini, Aku yang akan menikmati tubuh indahmu ini. Jadi kau harus melayaniku dengan sangat baik. Sebanding dengan harga yang ku bayar,“ Kata pria itu sambil melepaskan satu persatu kain yang melekat ditubuhnya dan telanjang di depan Shaylenna. 

Shaylenna tersenyum menggoda,  dan merentangkan kedua tangannya. 

"Itu sudah tugasku, Tuan,”  lirihnya menggoda. 

Selang 2 jam kemudian, pria itu ambruk di atas tubuh Shaylenna dengan keringat yang bercucuran. 

Pria itu memeluk Shaylenna dan mengecup bahu telanjangnya. Sedangkan Shaylenna, hanya mengusap punggung pria itu pelan.

 "Shaylenna, aku puas. Kau luar biasa!”  

"Terima kasih Tuan. Aku senang jika kau puas. Dan maaf, aku harus ke kamar mandi, pelangganku yang lain menunggu. Waktumu sudah habis,” kata Shaylenna, lalu pria itu mengangguk dan berbaring di sampingnya. 

Shaylenna bangkit, dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan keringat dan sisa persetubuhan tadi. Shaylenna sempat tersenyum manis sebelum masuk ke kamar mandi, melihat pria itu puas dengan pelayanannya. Dengan begini, semakin banyak yang menggunakan tubuhnya, maka hutangnya juga akan segera lunas. Lalu dia bisa secepatnya pergi dari tempat itu. 

Setelah membersihkan diri, Shaylenna kembali ke kamar itu dengan bathrobe nya.  Dan di sofa itu,  juga sudah duduk seorang pria dengan tampang angkuhnya. Wajar saja, para pria itu pasti sombong karna kedudukan dan kekayaannya. Dan mereka terbiasa mendapatkan semua yang mereka mau, termasuk membeli harga diri seorang wanita. 

Shaylenna mendekat dan berdiri di depan pria itu. Pria itu menatapnya dari atas ke bawah, dan tersenyum menyeringai. "Puaskan aku jalang! “ perintahnya dingin.

 Shaylenna meremas ujung bathrobe nya mendengar panggilan yang masih terasa menyakiti hatinya itu. Tapi apa boleh buat, stempel itu sudah tertempel di seluruh tubuhnya. 

Shaylenna mengangguk dan melepaskan bathrobe nya,  lalu dengan perlahan dia juga melepas semua pakaian yang melekat di tubuh pria itu, hingga sama-,sama telanjang. 

"Buktikan jika kau memang idola ranjang. Jangan buat aku menyesal karna sudah membelimu dengan harga yang lumayan tinggi. Sekarang kau harus memuaskanku.”  kata pria itu  dengan angkuhnya. 

Shaylenna kembali tersenyum masam,  bagaimanapun dia memang seorang jalang. Dia harus menerima semua perkataan pelanggannya walaupun pahit.

 Shaylenna melakukan tugasnya.  Menurunkan harkat martabatnya serendah-rendahnya. Dia tidak mau,  pria itu kecewa, lalu tak mau memakai nya lagi. Bagaimanapun dia harus mendapatkan banyak pelanggan agar hutangnya segera terlunasi. 

Shaylenna yang melakukan aksinya,  membuat pria itu juga mengeram tertahan. Mempertahankan harga dirinya, untuk tidak mendesah karna ulah nakal Shaylenna si idola ranjang. 

Shaylenna tau. Jika pria di depannya itu,  adalah tipe pria yang tak suka dikendalikan oleh seorang wanita dalam hal hubungan ranjang. Mungkin saja, hal itu akan membuat sifat  angkuhnya tercoreng. Tapi, saat Shaylenna mulai melakukan aksi gerakan sensual konstannya, akhirnya membuat pria itu lupa diri dan mendesah kencang. 

" Sialan kau Shaylenna! Kenapa kau senikmat ini?” Desahnya tak tertahan, “kau memang pantas menjadi IDOLA RANJANG! 

"Terima kasih Tuan. Aku harus membersihkan tubuhku dan melayani pelanggan selanjutnya,” kata Shaylenna lalu kembali membersihkan dirinya di kamar mandi. 

Shaylenna tersenyum geli melihat kejadian tadi. Ternyata pria sombong dan angkuh sepertinya,  akan takluk juga di bawah kendali kenikmatan tubuh seorang jalang. Ahh ... semua pria memang munafik! Awalnya saja, sok meninggikan harga dirinya  Tapi begitu diberi kenikmatan, malah meraung-raung minta di puaskan. Bastard!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status